19 • UNTUK PERTAMA KALI

893 85 8
                                    

Komen setiap paragrap ya!

Happy reading!

19. UNTUK PERTAMA KALI

"Mati aja lu setan!"

"Setan kok, teriak setan," jawab Garzie. "Serius gue, mau gak? Gue anter beli batagor, bonus sepuluh ribu dari gue. Tapi gift."

"Apaan, sepuluh ribu sama ratusan ribu, mending gue beli sendiri! Lagian juga gue cuma punya alok, gak ada bundle." Samuel berjalan sendiri melewati teman-teman nya. Cerita nya ia sedang ngambek pada Garzie. Namun di pertengahan, ia balik lagi membuat tawa Garzie pecah.

"Cepet sana pergi, sana!"

"Garzie setan!" mereka semua sama-sama tertawa melihat wajah kesal Samuel dan wajah jengkel Garzie.

⚪⤵️⚪

Malam ini Bulan memilih memakai baju lengan pendek dan hotpants. Gadis itu mengikat rambut nya menjadi satu ikatan, ia menuruni anak tangga dari kamar nya sambil mengedarkan pandangan.

Kenapa semua terlihat sepi?

Hanya ada Bi Ratih yang sedang memasak. Perlahan namun pasti Bulan menghampiri Bi Ratih. "Eh, Bi, Bunda sama Ayah kemana? Kok sepi?" tanya nya berhasil membuat Bi Ratih menoleh ke belakang.

"Lagi keluar sebentar Non. Ambil berkas Pak Vano yang ketinggalan di kantor." jawab Bi Ratih. Bulan mendengus kecewa, padahal ia ingin meminta ajarkan pada Hana untuk membuat burger kesukaan Bintang.

Bi Ratih yang menyadari perubahan raut wajah anak dari majikan nya segera bertanya. "Non kenapa?"

"Hm, Bulan mau buat burger tapi gak tau cara nya, Bunda tau tapi Bunda gak ada," Bi Ratih tersenyum sambil memegang pundak Bulan. "Bibi bisa kok, ayo kalau mau bikin." ucap nya.

"Eh? Serius Bi?" Bi Ratih mengangguk membuat mata gadis itu berbinar. Bukan loncat-loncat sambil berteriak. "Yes! Yes! Ada Bibi!"

"Hehe, ayo Bi! Let's go!" walaupun Bi Ratih tak tau artinya, ia hanya mengangguk canggung saja. Maklum hanya tamatan SMP!

Bulan sudah memakai sarung tangan berkelola plastik, sedang kan Bi Ratih menyiap kan alat-alat yang di butuhkan. Untung nya, di rumah Bulan sudah ada bahan-bahan nya.

Kalau tidak, mungkin harus ke supermarket dulu. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Bulan dengan semangat mengikuti intruksi dari Bi Ratih.

Bi Ratih yang melihat nya hanya tersenyum senang, Bulan sangat cepat menangkap apa yang ia bicara kan. Sebenar nya Bulan bukan gadis bodoh, bahkan ia bisa di bilang pintar.

Beberapa jam berlalu, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Bulan sudah membuat burger empat bagian.

Ternyata tidak terlalu sulit fikir nya. "Yang satu, buat Bunda. Yang satu buat Ayah. Yang satu buat Bibi, yang satu buat Bulan!" seringai nya lalu menaruh nampan kaca itu di meja makan. Sambil menunggu Ayah dan Bunda nya pulang, Bulan mengeluar kan ponsel nya.

Bintang

Bintanggg
Hehe, Bintang lagi apa?
Jangan lupa makan yaa
Ikan hiu melayang-layang
I love you sayang!❤️❤️

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang