54 • WHO AND WHAT'S WITH SHE?

591 51 3
                                    

happy reading ~

sebelum itu, jangan lupa follow akun wattpad ak dulu ya.

⚪ ⚪ ⚪

54. WHO AND WHAT'S WITH SHE?

Setelah memastikan Bintang benar-benar pergi, barulah Bulan berbalik dan melangkah ke arah pintu utama. Tak lupa ia menegur para satpam atau beberapa asisten lain nya. Bulan melepas kan sepatu miliknya, dan ia tenteng untuk menaiki tangga.

Hari ini lelah, tapi lelah nya berganti dengan semangat karena nanti ia akan keluar bersama Bintang. Gadis yang masih berbalut seragam itu tiba-tiba terperanjat saat tiga orang menghadang jalan nya.

Bulan menghela nafas pelan saat melihat tatapan jail Vano, Ayahnya. "Bintang nanti mau ajak Bulan jalan.." cicitnya menyengir.

"Bulan udah pacaran? Kok gak kasih tau Bunda?" giliran Hana yang berujar. Ia menyirat Bulan dengan tatapan sedih.

Tentu Bulan tak tega, "Ih, bukan gitu Bunda. Kan pacaran nya juga baru. Rencana nya Bulan mau Bintang yang bilang ke Ayah Bunda, tapi malah keburu tau."

"Udah bisa pacaran ya?" Vano meledek.

"Bulan udah besar. Udah umur enam belas tahun, masa masih jomblo." matanya melirik Seyla membuat gadis itu langsung melotot. Ternyata ada sindiran buatnya.

Bulan menyengir sebentar, lalu gadis itu mundur beberapa langkah. "Bulan ke kamar duluan! Dadah!" dalam sekejap tubuh mungil itu menghilang dari balik pintu kamarnya.

Hana dan Vano hanya dapat menggeleng pelan. Memang sudah saat nya Bulan menemukan kebahagiaan nya sendiri dengan lelaki pilihan nya. Hana pun sudah siap jika suatu saat nanti Bulan akan lepas dari mereka, karena didalam perut Hana, terdapat seorang bayi kecil yang sedang berusaha tumbuh disana.

Dua kebahagiaan yang membuat kehidupan keluarga kecil itu sempurna. Bulan yang mulai dewasa, dan hadir nya sang bayi mungil.

⚪⤵️⚪

Bintang memarkirkan motor nya di bawah pepohonan yang angin nya sangat menyejukkan. Beberapa meter ia harus berjalan. Tak lupa, lelaki itu memasukkan kedua tangan nya di saku celana.

Bintang mengingkari ucapan Bulan. Lelaki itu tak langsung pulang melainkan bertemu Pelangi disalah satu cafe. Ini adalah permintaan Pelangi, lagi pula ia tak mau banyak menolak gadis itu.

Karena Bintang tahu, jika semakin ia menolak ajakan Pelangi, semakin gadis itu merasa Bintang telah melupakan nya.

Pintu kaca itu terbuka, Bintang mengedarkan pandangan nya lalu menemukan Pelangi yang melambai ke arah nya. Bintang berjalan mendekati meja yang betulis kan 37 itu.

Setelah duduk dengan sempurna, Bintang tersenyum menatap Pelangi. "Nunggu lama?"

"Lumayan. Dari mampir dulu ya, kerumah pacar lo?" Pelangi menekan kata pacar.

Bintang terdiam sebentar, sedetik kemudian ia berdeham. Menghilangkan canggung setelah Pelangi berucap seperti itu. Tanpa menjawab, Bintang memanggil pelayan.

"Air putih aja, dingin."

Pelayan mengangguk, lalu berlalu.

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang