57

27.4K 1.5K 17
                                    

Gara Putra Bagaskara ☝️

Bermimpi semampu mu. Jangan semaumu.

-Gara.

Jangan lupa vote sebelum baca!
Harap maklum kalo ada typo!
Happy reading :*

Keysa bergerak gelisah, kepalanya terus ia torehkan ke arah Gara yang sedang menyetir "buruan Gar" ujar Keysa kesekian kalinya.

"Iya sabar Key, aku udah ngebut nih" Gara berujar sedikit kesal. Bagaimana tidak kesal jika kalian dibuat panik saat menyetir.

"Lagian kenapa si orang rumah bisa gak punya kunci cadangan kamar Dela" lanjut Gara lalu menghentikan mobilnya saat lampu merah, membuat Keysa menghela nafasnya kasar.

Ia dan Gara memang akan kerumah Keysa sekarang, kerumah orang tua Keysa tepatnya. Tadi William mengirim pesan dan mengatakan jika Dela tak mau keluar kamar dari dua hari yang lalu dan tadi pagi terdengar pecahan kaca dari dalam kamar Dela, membuat Keysa langsung saja menuju ke sana untuk mencoba membujuk adiknya itu.

"Kamu tenang dong Key, kalo kamunya panik aku jdi ikutan panik"

"Ya gimana gak panik, adik aku tuh Gar" ujar Keysa dengan tangan yang saling meremas.

Keysa langsung melangkah masuk setelah Gara memakirkan mobilnya di kediaman Keluarga William

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keysa langsung melangkah masuk setelah Gara memakirkan mobilnya di kediaman Keluarga William.

"Pelan pelan Key! Inget kamu lagi hamil" Gara memperingati saat melihat Keysa berlari ke dalam.

"Hmmm, iya" balas Keysa lalu memelankan langkahnya.

"Gimana pa? Dela mana?" Keysa langsung bertanya cepat saat sudah berhadapan langsung dengan William.

"Adik kamu masih belum mau keluar kamar, Arsen sama mama juga dari tadi udah bujuk" William menggeleng lemah.

"Kalo gitu aku na---"

"Ngapain kamu kesini?"

Ucapan Keysa tertahan karna Megan bertany padanya, tangan Megan terlipat di depan dada lalu memandang angkuh ke arah Keysa.

"Ma, apa kabar?" Keysa mendekat ke arah Megan lalu mengulurkan tangannya.

"Gak usah sok baik, karna kamu anak saya gak mau keluar kamar! Karna kamu anak saya jadi menderita! Dasar anak sialan!"

Bukannya menerima uluran tangan Keysa, Megan malah berujar kasar seraya menepis tangan Keysa.

"Kok aku?" Keysa bertanya heran pada Megan. Memang apa salahnya sampai Megan menyalahkan dirinya.

"Sok polos kamu!"

"Apa salah aku ma?" Keysa balas membentak megan. Bukan dirinya tidak sopan atau apa, tapi kesabaran seseorang ada batasnya bukan? Sudah cukup Keysa selalu menerima cacian yang di berikan ibunya sedari dulu.

Why Should I (COMPLETE) ✓Where stories live. Discover now