O1 - Him

33K 2.5K 410
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Gadis berambut sebahu itu terduduk dipinggir lapangan. Ia kelelahan akibat berlatih dance untuk pensi 3 minggu lagi. Panggil saja dia fany.

Tiba tiba pria keturunan amerika itu datang duduk disebela fany dan menyerahkan sebotol air mineral. Panggil saja dia jay.

Fany menatap botol mineral itu bingung. Apakah ia harus menerimanya?

"Ambil" katanya.

Fany pun mengambilnya dan meminumnya sedikit lalu menyibukkan dirinya dengan bermain ponsel menutuli kegugupannya.

Dia adalah jay, mantan kekasihnya. Mereka putus saat kenaikan kelas 9 karena jay memutuskan untuk sekolah di luar negri.

Saat MOS fany dikagetkan dengan adanya jay yang satu sekolah dengannya lagi. Namun mereka tak bertegur sapa dan baru kali ini mereka mengobrol setelah 2 tahun berlalu di SMA.

"Apa kabar?"

"Baik, lo?" tanya fany balik.

"Baik. Long time no see, you look more beautiful"

Wajah fany memanas. Masih gak berubah ternyata, tetep doyan gombal. Batinnya.

"You too"

"Maksudnya aku tambah cantik gitu?" tanya jay sok kaget.

Fany membelakkan matanya lalu menoleh ke arah jay sambil menggelengkan kepalanya, "nggak gitu!"

Jay terkekeh, "maaf baru bisa ngajak kamu ngobrol sekarang. Kamu tau kan kalo gengsi ku tinggi?"

Fany sedikit kaget jika jay masih berbicara kepadanya menggunakan aku-kamu.

"Gak papa"

Keduanya terdiam sambil menatap teman temannya yang sedang bercanda ditengah lapangan basket yang mereka gunakan untuk latihan.

"Udah punya pacar?" tanya jay tiba tiba.

fany terdiam. Kenapa tiba tiba jay nanya gini?

"Be-belum, kamu sendiri?"

"Belum. Sengaja nggak punya pacar, aku mau nunggu kamu" lalu jay menoleh menatap fany yang sekarang menatapnya balik.

Jantung mereka berdetak sama cepatnya. Ingin rasanya jay memeluk fany begitupun sebaliknya. Tapi jay gengsi.

Cekrek

Jay dan fany segera menoleh ke orang yang telah memotretnya. Ternyata itu teman temannya yang sekarang sedang memandang ponsel jake sambil tertawa melihat hasil jepretannya.

"Cieeee pdkt yaaa" goda Ryujin sambil menunjuk jay dan fany secara bergantian.

Fany membelakkan matanya lalu menggeleng, "ngawur!! Udah ah, ayo latihan lagi!" ajaknya lalu beranjak dari duduknya dan berdiri di tengah lapangan diikuti yang lainnya.

"Lo suka sama fany, bro?" tanya jake sambil merangkul pundak jay.

Sedangkan yang ditannya hanya tersenyum tipisnya lalu menatap jake balik.

"kepo" setelah mengatakan itu jay ikut berdiri di posisinya meninggalkan jake yang masih terdiam ditempat.

"Kurang asem"

••••

"Latihan cukup sampe sini dulu guys! Lusa kita latihan lagi. See you next day! " ucap somi.

Fany berjalan kepinggir lapangan untuk mengambil tasnya lalu berjalan menuju gerbang untuk menunggu angkot.

Namun sepeda motor seseorang berhenti didepannya, ternyata itu jay.

"Mau bareng?" tawarnya.

"Nggak deh, makasih" tolak fany.

"Bareng aja, sekarang gak ada angkot lewat"

Fany menaikkan sebelah alisnya bungung, "kok tau?"

"Udah aku suruh mereka biar gak lewat sini biar kamu mau bareng aku. Udah, ayo naik"

Fany berjalan ragu menaikki sepeda motor jay lalu memakai helm yang diberikan jay.

"Masih dirumah bunda,kan?" tanya jay sebelum menjalankan motornya.

"Iya, kamu masih inget alamatnya?"

Jay mengangguk, "pegangan"

Fany pun memegang tas jay yang membuat sang pemilik tas tersebut berdecak. Jay mengambil kedua tangan fany untuk di masukkan ke saku hoddie yang ia pakai.

"Jangan dilepas"

••••



3 Agustus 2020

𝐌𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧 || Jay Park Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang