( 14 ) : Sinetron { BooChan }

304 30 22
                                    

"Bosen banget gue." Dino mendudukkan tubuhnya di atas sofa ruang tengah, di sebelah Seungkwan yang sibuk makan kuaci kemis.

"Bagi dong, Bang." pinta Dino.

"Gak. Enak aja, ini buat lockdown tau." tolak Seungkwan.

"Pelit ah." Dino mengambil remote tv berharap ada channel tv yang seru.

'Saye Upin dan ini adik saye Ipin. Ini kisah kami semue...'

"Ganti apa, Din. Mending nonton silet." usul Seungkwan.

"Ogah ah."

"Silet sih." pinta Seungkwan.

"Gak."

"Silet."

"Gak." Seungkwan merebut remote dari tangan Dino, namun Dino mengeratkan genggaman nya.

"Silet."

"Gak."

"Silet."

"Gak."

"Silet."

"Enggak."

"Berisik woi." Jeonghan mengambil remote dari tangan Seungkwan dan Dino. Dan mengganti nya menjadi kisah nyata. Mampus kalian berdua.

"Yah, kok ini Bang? Gue kan mau nya silet." Seungkwan memelas.

"Gue maunya Upin, Ipin. Gak mau ini." Dino juga memelas.

Mereka memasang puppy eyes nya berharap Jeonghan mengabulkan salah satu permintaan mereka.

"Gak akan gue ganti, gue kebal sama mata kalian. Dan gue gak nerima penolakan. Titik."

Gak ada kuasa lagi dah si Seungkwan sama Dino buat nge lawan paduka Jeonghan. Mereka menghela napas kasar dan segera mengambil hp masing-masing.

'Bukan aku Mas. Mas Jaya, dengerin aku dulu Mas. Mas aku mohon.'

'Aku gak butuh penjelasan kamu. Bawa pergi anak kamu cepet! Jangan pernah injekin kaki kamu lagi di rumah ini!'

Terdengar suara tv yang di setel dengan volume segede gajah oleh Jeonghan.

"Nonton apa, Han?" tanya Seungcheol yang tiba-tiba aja dateng gak tau darimana.

"Kisah nyata."

"Seru gila sinetron nya."

Seungcheol dan Jeonghan pun nonton berdua. Berasa dunia milik berdua, yang lain cuma ngontrak-_-

"Bang, dia kenapa?" tanya Seungkwan yang kepo.

"Yang mana? Siapa?" tanya Jeonghan.

"Itu loh yang ibu-ibu nya." jawab Seungkwan.

"Oh, si Dian. Dia buta gara-gara ketabrak sama motor." jelas Jeonghan.

"Kok kasian?" tanya Dino yang juga kepo.

"Emang, Din." Mereka berempat pun menonton dengan khusyuk dan tenang.

'Sarah...'

'Iya, Pak?'

'Maafin Bapak ya. Selama ini Bapak banyak salah sama kamu dan Ibu kamu.'

'Sarah sama Ibu udah maafin Bapak dari dulu.'

'Makasih, Sarah, makasih.'

Teeeettttt...

'Pak? Bapak? Bangun Pak! Dokter!!!'

'Maaf dek. Kami sudah berusaha.'

'Bapak...'

"Wagaselah. Sedih banget." Jeonghan mengambil tisu buat nge hapus air matanya. "Kayak nya selama gue nonton sinetron ini, cuma yang ini gue nangis."

"Tapi emang sedih tau Bang." Sekarang malah Dino juga ikut-ikutan ngapus air matanya.

"Seru juga ternyata." ujar Seungkwan.

"Emak gue suka banget nonton ini di rumah, njir." cerita Jeonghan.

"Mak gue juga." Seungcheol ikut-ikutan.

"Abis ini da lagi gak, Bang?" tanya Dino.

"Gak ada. Abis ini berita kalau gak salah."

"Yah..."

Penonton kecewa kali ini.

~~~
.
.
.
.
.
.
.

Gimana? Oke gak? Maaf ya kalau dialog sinetron nya gak sesuai sama yang asli🤣 Serius dah, aku mah gak tau mau ngasih judul apa part kali ini, bingung tau, apalagi singkatan Dino sama Seungkwan😌

Kos-Kosan Sebong { Corona Ver } || SELESAI✔️Where stories live. Discover now