Chap 10

821 83 18
                                    

Beberapa bulan telah berlalu..



Park Jimin sudah beraktivitas seperti biasanya, bahkan ia sekarang sibuk menyusun rencana untuk mengapai salah satu impian besarnya, yaitu membuka sebuah butik. Namun karna ada sedikit kendala mengenai sewa tempat di Seoul, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kota Daejeon sekalian menghampiri mimpinya yang lain.

Namja manis itu kini menyewa salah satu apartmen sederhana di dekat butik, ia sibuk menata perabotannya agar terlihat rapi. Ah hampir lupa, ia tidak sendiri disini, ada sahabat aliennya juga yang selalu siap siaga membantu.

“Jiminaah.. foto jelek ini ingin kau pajang dimana?” ucap Taehyung sembarang

“JELEK?! Yakkk.. dia kekasihku! Sini biar aku saja!” balas Jimin kesal

Taehyung tidak mempedulikan sahabat mungilnya yang mulai sewot, dia hanya senang menjaili Jimin.

Jimin memasang foto dirinya dan Jungkook yang sudah terbingkai rapi di kamarnya, wajahnya tersenyum manis memandang wajah kekasihnya yang tampan.

Namja manis itu selalu merindukan Jungkook. Sejak terakhir kali mereka bertemu di rumah sakit, Jungkook tidak pernah menampakkan batang hidungnya. Bahkan untuk sekedar bertukar kabar pun tidak pernah.

Jimin sudah mencoba menghubungi Jungkook namun nomornya selalu tidak aktif. Jadi ia hanya bisa mempercayai ucapan ibunya yang mengatakan bahwa Jungkook tidak bisa menjenguk karna sibuk mengurus perusahaannya.

Sejak awal mereka berkencan Jimin tau betul bahwa Jungkook akan menjadi penerus JeonCorp, maka dari itu Jimin harus siap menerima segala kesibukan Jungkook dan menurunkan egonya.

Sempat terlintas sebuah pertanyaan dalam pikirannya, ‘apakah hubungan percintaannya dengan Jungkook telah berakhir?’

Namun Jimin segera menepis pemikiran buruk itu, ia ingin mencoba percaya kembali pada kekasihnya dan melupakan permasalahannya.

“Jja selesaaaiii.." ucap Jimin lalu berlari menghampiri Taehyung

"Taehyungah.. Sekarang antar aku belanja cari makaan..” lanjutnya

“Tidak mau” balas Taehyung malas

"Ahhhh Taehyungaah.. Kajja.." Jimin menarik lengan Taehyung

"Ahhhh appooo" ujar Taehyung mendramatisir

"Miaan.. Taehyungaahh.. ayo belanja, bukankah ini sudah waktunya makan siang? Eoh eoh...” Jimin mengeluarkan aegyonya

“Kita pesan saja, simple” Taehyung ingin yang praktis

Jimin yang mendengar jawaban itu langsung menggeplak dahi Taehyung hingga terjungkal.

“Sialan! Aku juga butuh mengisi kulkasku. Kalau kau tidak ingin mengantar biar aku saja. Sini aku pinjam kunci mobilmu”

“Aku hanya bercanda ya ampun. Kenapa kasar sekali?! Kajja”

Jimin hanya membalasnya dengan senyum mengejek.

Demi Tuhan Taehyung sebenarnya ogah menemani sahabatnya ini, dalam hati ia berteriak kencang memprotes Ibu Park yang selalu memuji putra kesayangannya lembut, ramah, dan pintar.

Semuanya tidak ada yang benar! Jimin itu hobi mengumpat, suka menggeplak, dan yang terakhir, jelas sekali dia bodoh terutama urusan percintaannya, pikir Taehyung.

Selagi Taehyung mengendarai mobil pribadinya, tidak sengaja ekor matanya menangkap gelagat Jimin yang terlihat tidak nyaman, lengannya terus memilin baju bagian bawah.

Taehyung mulai berperan seperti peramal disini. Mari tebak, pasti sahabat mungilnya ingin menyampaikan sesuatu padanya namun ragu.

Dalam hitungan ke tiga Jimin akan akan memanggil namanya

'REVISI' Painful Love [KOOKMIN] ✓Where stories live. Discover now