[ O5 ]

200 64 6
                                    

kantin sangat ramai saat raya dan jingga sampai. mereka lantas kembali berputar arah karena terlalu malas dengan keramaian.

si alisha pagutkan kedua tangan, bermanja ria pada jingga hingga membuat jingga kewalahan berjalan.

keduanya duduk di bangku koridor kelas mereka, meski perut sedikit lapar tapi tetap saja mereka tak peduli selagi kantin belum sepi. bahkan terkadang mencuri jam-jam kosong untuk makan, atau sekedar izin ke toilet untuk jajan.

"eh gue lupa. kak kala kemarin nanyain lo."

"demi apa?! ngapain?!"

"nganterin payung katanya."

"oh.. gue kira masih mau bahas ban motor."

jingga ketawa meledek. kemudian membuka ponsel guna melepas kebosanan.

"ga, malem minggu keluar gak?"

"besok gue ada acara sih sama keluarga, kemungkinan malem baru balik."

"mau ngajakin makan seblak, yang deket pertigaan itu. dia baru buka kemaren. katanya enak."

"seblak mulu isi otak lo."

raya terkekeh. "gue jadi laper."

"tahan, masih rame kayanya."

detik selanjutnya mereka saling diam, fokus pada masing-masing ponsel dan menggulir timeline tak henti-henti.

atensi raya teralihkan ketika sepasang sepatu di depan mencuri pandangnya. si gadis mendongkak kemudian mengangkat kedua alis heran.

"lo kak?"

"lo gue tunggu di kantin gak ada."

raya menoleh kaku ke arah jingga dan dapati gelengan kepala.

"ngapain? balikin payung?"

"gak bisa sekarang, ketinggalan dirumah."

"terus ngapain?"

"nih makan bedua sama jingga."

sekala menaruh sekantong plastik di tengah-tengah raya dan jingga. si raya intip isinya dan terkejut tiba-tiba.

"LO CENAYANG YA?!"

"apaan?!"

"gue barusan bilang ke jingga kalo gue pengen seblak. lo tiba-tiba dateng sambil ngasih seblak!"

sekala terkekeh dengar penjelasan raya. kedua tangannya ia lipat di depan dada.

"menurut lo gimana?"

"IYA CENAYANG."

kala tertawa. "boong. gue habis pesen lewat grabfood. kelebihan tiga, tapi satunya udah dianterin buat pacarnya langit."

"ih bisaan ya lo modusnya!"

sekala tertawa lagi.

"ini mah bukan modus ray."

"terus apaan?!"

"caper."

raya bungkam. tipiskan bibirnya kemudian tatap sekala tajam. raya menahan pipinya yang memanas, apalagi ketika tangan sekala mendekat dan mengacak rambut raya.

ingin rasanya raya berteriak ketika sebuah kalimat terlontar di bibir sekala setelah ia acak rambut dan hatinya.

"met makan calon gebetan."

si pemuda langsung tinggalkan raya yang masih diam tatap ia yang masih tertawa kecil, gemas karena tingkah sang calon gebetan, katanya.

jingga di sebelah raya akhirnya tertawa, undang atensi raya.

"JINGGAAAA!"

"HAHA AKIBAT BOCORIN BAN!!!"

raya lemas dan memukul-mukul tembok di sebelahnya. hatinya kacau!

"GAHAJWJBAKNS SEKALAAA"

栄媛サ࿐ྂ

栄媛サ࿐ྂ

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
sekala, hwang hyunjin.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin