1. Hai

786 67 23
                                    

"Ngga bisu kan? Kok diem aja?"






Happy Reading.

Lagi-lagi anggota osis kumpul. Iya sih memang akhir-akhir ini agak sibuk, karna dalam waktu dekat ada pensi yang diadain sama sekolah ini.

Dan tentu karna aku termasuk anggota osis, ikut berpatisipasi.

"Eh lo yang cari mc"

"Kok gue?! Kan tugas gue cuma ngurus bazar" teriak ku tak terima. Sungguh, kak Taeyong menyebalkan, seenaknya saja dia.

"Nurut aja udah"

"Ngga mau kak! Dikira ngga ada tugas apa?! Pokoknya ngga mau!"

"Lo tuh ya, kagak ada sopan-sopan nya sama ketos" kak Taeyong mulai menguji kesabaran ku.

Cari mc? Hei itu susah tau!

Mencari mc yang berpengalaman dan bagus untuk pensi nanti cukup sulit. Bisa saja sampai mencari mc diluar sekolah.

"Nurut aja udah, berantem mulu kalo ketemu" ucap kak Johnny membuat atmosfir ruang osis itu menjadi lebih sedikit tenang.

Baiklah, aku ngga mau memperpanjang keadaan.

Dengan rasa kesal, akupun keluar dari ruangan itu dan beralih menuju taman.

Random sekali bukan?

Tempat itu sungguh nyaman, dapat menjernihkan pikiran.

Niat nya ingin menuju kelas dan jajan bersama Haechan, tapi sudah lah. Lebih baik mengistirahatkan pikiran dulu.

Kududuk di bangku taman, yang dinaungi oleh pohon yang cukup besar. Adem sekali.

Beberapa kali ku iseng menyanyikan beberapa bait lagu kesukaan ku. Ah tak lupa dengan earphone yang selalu melekat di telinga.

Enak sekali lagu nya, tenang.

Kumulai memejamkan mata, entah mengapa hari ini cuaca begitu mendukung, sehingga membuat pikiran dan suasana ku yang lagi tak baik ini tertolong.

Oh iya, jangan salah.

Walaupun ku sedang mendengar lagu dengan earphone dan mata terpejam, aku selalu dapat merasakan bahwa orang yang berlalu lalang di depan ku.

Mungkin sudah sekitar 3 orang? Tempat ini memang sepi, kebanyakan siswa lebih memilih untuk ke kantin atau bermain dilapangan.

Lagu yang ku dengar kan sudah selesai.

Ku menatap jam tangan, sudah mau masuk kelas.

"Ah maaf!" ucapku saat tidak sengaja menabrak lelaki di depanku sekarang. Tinggi nya tak beda jauh dariku, kalau diukur lebih tinggi dia.

"..."

Aneh, laki-laki itu tidak kesal maupun menunjukan muka tak nyaman.

Datar, sungguh datar. Dan sejak tadi kalau kuperhatikan, dia selalu menunduk. Sehingga ku tak dapat melihat jelas wajah nya.

Yang dapat kulihat hanya rambut hitam pekat yang halus, kacamata bulat yang bersinar karna pantulan matahari. Membuat nya semakin tampan walau tak dapat kulihat wajahnya.

Unhappy 'Huang Renjun ✔Where stories live. Discover now