Pura Pura

218 4 0
                                    


Ditahun awal ajaran Lea sudah mendapatkan 100 pernyataam cinta kepadanya,

"Hei gadis, kamu berhasil mencuri perhatianku.
apakah kamu merasa terhormat bisa menjadi pacar ku?" Dan dia adalah cowok ke 101 yang menembakku

"Bobby, aku tahu kamu sangat tampan, sungguh! Tapi kamu bukan tipeku, maaf" ucapan Lea dengan muka yang tersenyum

"Tak masalah! Aku tau kamu terlalu senang, jadi salah bicara. Aku beri kesempatan lagi untuk bicara" Dia mulai mendorong Lea kearah tembok hingga tak bisa mengalih pandangan

"Kamu salah paham! Aku benar benar tidak suka tipe mu!" Lea membujuk cowo ini untuk menyerah dan berhenti saja, ia kabur dari hadapan cowo itu dan meninggalkannya disana

"Heii, jangan kabur!" Meneriaki Lea sambil menggunakan tangan membentuk cerobong Toa.

Lea berlari sejauh yang ia bisa sampai dia lupa melewati batasan keluar sekolah, sekarang Lea berada dilapangan rumput yang luas sambil menarik nafas.

Sejak dulu Lea berharap bisa menjadi seorang kartunis dan masuk ke akademi seni, namun kedua orangnya tidak menyetujui tentang itu. Mereka menganggap bahwa impiannya tidak mempunyai masa depan

Leo yang berada diatas pohon melihat Lea dari bawah, tak disanggka Lea membicarakan banyak cowo yang menembak dirinya lagi.

"Haih! Yang menyatakan perasaan lagi lagi tipe cowo yang dingin kayak Ceo, lagi ngetren ya? Apa bagusnya? Dingin, sombong, egois lagi!" Perkataan Lea yang kesal karena ia tidak dapat yang bukan tipenya sama sekali

Leo menguping pembicaraan Lea, dia merasa terpojok karena apa yang dibilang Lea adalah semua karakternya.
"Ini bukannya lagi bahas tentang aku?" Bukan Leo percaya diri tapi memang begitu kenyataan yang dia dengar

"Kalau tipe cowo idamanku, tentu seperti anak kecil. Tipe yang manja, manis dan penurut"
Sambil tersenyum senang karena kehaluan yang dibanyangkan Lea dengan gambar yang dia buat

Leo yang tahu akan perkataan Lea, dia mulai merencanakan sesuatu. Yaitu menjadi seseorang tipe nya Lea, dia membuat seolah olah dia mau jatuh dari pohon dan meminta tolong sambil mengeluarkan air mata.

"Kak, tolong aku" dengan muka yang memelas manja

Lea langsung membalikkan badan dan melihat cowo yang meminta tolong itu, "jangan takut!! Aku akan menangkapmu!" Dengan tangan yang terbuka lebar yang siap menangkap apel yang jatuh

Leo tersenyum dan melepaskan tangannya dari batang pohon, dan jatuh diatas tubuh Lea sedangkan Lea dia tertimbun badan Leo yang berat juga tinggi

"Kamu baik baik saja!" Mencoba bangun dan melihat kondisi orang yang baru Lea selamatkan. Padahal cuman dari pohon yang tak terlalu tinggi

"Aku tidak apa apa, tapi kak kamu terluka karena aku, bagaimana dong?" Memasang muka memohon yang imut dihadapan mata Lea

Lea langsung terkejut melihat cowo ini, "imut sekali! Ini bukannya tipe yang aku mau?!!" Dalam hatinya Lea

"Apakah disini sakit? Kalau disini? semua gara gara aku!" Leo yang mengusap usap kelapa Lea  sambil salah satu tangannya memegang tangan Lea dengan lembut

"Aku baik baik saja, jangan khawatir" Lea yang mulai rada menghindar dari elusan Leo yang hangat dengan pipi yang memerah

"Benarkah? Baguslah kalau begitu! Hehe"
Memberikan senyuman hangat layaknya anak kecil didepan Lea

"Mommy!!! aku menemukan malaikat kecill!!!" Perasaan dalam hati Lea yang sangat senang dengan cowo ini, bisa dibilang kedua matanya seperti ada hati didalamnya

"Oh iya! Waktu diatas pohon, kamu lihat apa yang aku lakuin?" Lea yang memastikan apa dia melihat kelakuan Lea yang tadi

"Madsudmu soal kamu menggambar dibawah pohon?" Leo dengan muka yang polos tak bersalah

Lea langsung mendekati leo dengan ekspresi muka seperti Joker yang ingin membunuh Leo,
"Kalau ada orang ketiga yang tahu tentang kejadian yang kamu lihat, kamu akan menderita!!!"

Sosok menyeramkan yang jarang Leo lihat, "Baik baik, aku janji tidak akan kubocorkan!" Sambil tangan yang memohon terhadap Lea

"Kalau begitu, mulai sekarang ini akan menjadi rahasia kita berdua ya!" Lea yang berdiri mengusap usap rambut Leo yang lembut dengan posisi duduk seperti anak kecil
Ternyata dia lumayan lembut ya!! Khayakk!! Lea masih saja teriak dalam hatinya

"Gawat kelas sudah dimulai!" Melihat jam yang terdapat ditangan kiri Lea

Lea langsung tak pikir panjang memegang dan menarik tangan Leo untuk mengajaknya kembali ke sekolah, "cepat, kalau terlambat bisa kena marah!!!"

Leo merasa menikmati semua ini dan mengatakan pada dirinya sendiri, "Tentu saja tidak akan ku bocorkan, aku akan memanfaatkan rahasia ini dengan baik" sambil tersenyum sinis walau tak diketahui oleh Lea

Sambil mereka sedang berlari Lea menanyakan sesuatu pada Leo, "kamu kelas berapa?"

Leo mulai lagi memasang muka imutnya, " kelas 2 - s"

"Ohh, cuma seberang kelas ku, anak seni ya?" Lea

Leo hanya mengangguk manja pada Lea

Lea mencari topik pembicaraan yang lain, dia tersadar bahwa Lea belum tau nama cowo ini.
"Siapa nama mu? Aku Lea cantika"
"Aku Leo!"
————————————————————————

Setelah selesai kelas, Lea pulang dan mengetuk pintu seperti biasa untuk sopan santun rumah.
"Mamah, sudah ada yang pindah kerumah sebelah ya?" Lea Menanyakan karena banyak orang orang yang memasukkan barang kedalam rumah sebelahnya

"Iya baru datang, kamu cepat bawa ini kesana dan beri salam" Memberikan Goody bag coklat itu kepada Lea

"Oke, aku kesana" Lea

Lea langsung pergi keatas kamarnya untuk mengganti baju sekolahnya dengan baju yang ia biasa pakai, setelah selesai Dia pergi kerumah tetangganya dan membunyikan bel putih disamping pintu.

"Siapa?" Terdengar seperti suara cowo yang berat

"Apa kabar, saya tetangga sebelah. Datang membawakan hadiah" Lea menjawabnya dengan suara yang ramah

"Sebentar!!" Sahut si pemilik rumah

Setelah si penghuni rumah membuka pintunya, Lea dan dia saling menatap terkejut satu sama lain. Ternyata dia Leo yang ia sukai, "kamu?!" Lea

"Kakak! Apa kabar" Leo yang dari muka yang dingin berubah menjadi sosok yang ramah didepan Lea

Cooler one Where stories live. Discover now