KANG OJEK

8.3K 411 17
                                    

* BokuAka *

Haikyuu!! © Furudate Haruichi 

Warn : Shounen Ai, bahasa semaunya, typo dan lain sebagainya.

▪︎▪︎▪︎

Siang itu, tiga pemuda yang katanya ganteng (ini mereka sendiri yang ngomong) lagi duduk santai menunggu penumpang. 

Loh, kok nunggu penumpang sih?

Iya, karna tiga pemuda yang katanya ganteng ini adalah tukang ojek online atau yang biasa disebut kang ojol.

Sebut saja Abang Bokuto, Abang Kuroo, dan Abang Atsumu. Mereka biasa mangkal di perempatan jalan besar deket perumahan Fukurodani.

☆☆☆

Siang seperti biasanya, mereka bertiga pada ngumpul di pangkalan, ngomongin hal-hal unfaedah. Dari gosip selebritis sampai ngomongin tentang anak ayam yang baru netes di kandang ayam milik pak Ukai. 

Mereka asyik ngerumpi, asyik hahahihi ga jelas, sampai lima belas menit kemudian..

"Bro.. Udah siang ini, kok belom dapat orderan sih". Sambat Bokuto tiba-tiba.

"Sabar bro, rejeki udah ada yang ngatur". Kuroo dengan santainya menimpali.

"Enteng banget lu Bang ngomongnya", Atsumu protes.

"Eh yaudah sih tunggu aja lah, sabar. Emang mau gi-". Belum juga mulut Kuroo mingkem, ponsel Bokuto tiba-tiba bunyi.

Cepat-cepat di rogohnya smartphone canggih yang ada di saku jaket ojolnya. Nampak ada satu notif tertera disana. "Alhamdulillah dapat orderan".

"Eh Bro, siapa yang order" Kuroo kepo ternyata.

Sebelum Bokuto gas otw jemput, dia cek sebentar akun pelanggannya. 

Terlihat profil seorang pemuda berambut orens terang. Mata bulat besar, berwajah chubi. Namanya Hinata Shouyo. Kelihatannya masih SMA.

Atsumu yang tadinya juga kepo, ikut ngelihat dan langsung nyeletuk, "gila, manis banget. Bang buat gue aja ya orderannya". Dia kepincut rupanya.

"Ehh enak aja, rejeki gue ini". Bokuto langsung buru-buru ngacir.

☆☆☆

Titik penjemputan berada di Universitas Al HQ.

Disana, di depan gerbang kampus, terlihat dua orang pemuda yang sedang mengobrol santai. Satu pemuda pendek dengan rambut orens terang, satu pemuda lagi dengan rambut hitam ikal, bermata hijau. 

Sesaat obrolan mereka berhenti ketika suara deru motor terdengar mendekat menghampiri keduanya.

Pemuda berambut hitam yang posisi awalnya membelakangi kang ojol nyentrik itu kini berbalik. 

Demi apa?? Bokuto serasa terkena serangan jantung mendadak. Di hadapannya berdiri makhluk tuhan yang paling indah (menurut Bokuto sendiri). Walaupun gendernya laki-laki, tapi wajahnya cantik, kalem, dan menenangkan.

"Umm.. Maaf Bang, permisi" Suara pemuda kecil yang diketahui bernama Hinata itu menginterupsi keterkejutannya.

"Eh.. Ah.. Iyaa.. Adek yang mau ngojek yaa" tanya Bokuto gagap.

"Iyaa Bang.. Tapi bukan saya yang mau naik, tapi temen saya ini", Hinata menunjuk pemuda di sebelahnya. 

"Ehh?", Bokuto cengo.

"Nanti alamat tujuannya biar temen saya yang kasih tau sendiri yaa Bang".

"O-Oh.. Iya Dek, ayo" ucap Bokuto gugup sambil menyerahkan helmnya ke arah pemuda cantik itu.

☆☆☆

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Bokuto juga bingung mau memulai percakapan dari mana. Jantungnya masih berdegup kencang. Nggak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Akhirnya dia beranikan diri untuk bertanya.

"Umm.. Alamat tujuannya ini kemana yaa?".

"Oh iya Bang, maaf lupa". Sahut pemuda itu. 

"Umm.. Nggak apa-apa". Dalam hati Bokuto berteriak 'Subhanallah.. Udah mukanya cakep, suaranya juga halus lagi'.

"Nanti turun di perumahan Fukurodani gang 4 rumah no. 5 yaa Bang".

"Loh deket sama tempat saya mangkal itu Dek, kok nggak tau yaa kalo Adek tinggal di situ". Bokuto kaget dong, ngojek udah mau jalan 6 bulan tapi baru tau ada penghuni perumahan yang secakep ini.

Pemuda itu hanya balas tersenyum. 'Duhh.. Manis banget, pingin gue makan'. Inner Bokuto jejeritan.

"Umm.. Kalo boleh tau, nama Adek siapa?"

Bokuto nekat euy. Kalo di jawab syukur alhamdulillah, kalo nggak di jawab, dia siap-siap jadi stalker dadakan saja nanti.

"Akaashi". Jawaban singkat pemuda cantik itu.

☆☆☆

Kuroo abis nganterin penumpang langsung balik ke pangkalan, disana dia disambut dengan pemandangan horor. Temen seperjuangannya ini terlihat sedang senyum-senyum sendiri seperti orang gila. 

Pelan-pelan Kuroo menghampiri, mencolek pundak temennya itu."Bro.. Lu ga papa kan? Jangan mulai edan dulu bro, ntar gue gada temennya". 

Kuroo panik, dikira temen oon nya ini ketempelan setan waktu balik nganterin penumpang.

"Dia kenapa Tsum?" Noleh ke Atsumu yang sedari tadi asyik maen game cacing.

"Ga tau Bang, abis nganterin penumpang yang manis tadi, balik-balik dia udah kaya gitu". Jawab Atsumu, tanpa mengalihkan pandangan dari layar handphonenya.

"Ehehe... Bener kata lu Bro, rejeki udah ada yang ngatur". Bokuto tersadar dari lamunannya. 

"Dih, apaan sih.. Lu abis dapat tip yaa? Dapat berapa? Traktir-traktir dong" rayu Kuroo.

"Eh.. Kalo soal duit aja lu gercep yaa. Ini lebih dari sekedar rejeki. Ini sudah termasuk berkah Bro". Bokuto ngegas.

"Iya-iya elahh, emang apaan sih?" Kuroo kepo part dua.

Dan mulailah Bokuto cerita soal pengalamannya ketemu sama bidadari. Dia ceritain semua, dari mulai dia jemput sampai nganter Doi pulang. Namanya siapa dan alamat rumahnya dimana.

Atsumu yang tadinya adem ayem maen game diam-diam ikut nguping juga.

"Lah, bukan Adek manis chibi itu yang ngojek Bang?"

"Iye bukan, tapi temennya. Ku kira masih sekolah SMA, ternyata anak kuliahan toh".

"Hmm.. Gue juga baru tau kalo ada anak kuliahan yang tinggal di perumahan ini". Kuroo manggut-manggut.

"Ehehe.. Kayaknya ini gue jatuh cinta sama Akaashi deh Bro. Doi manis banget, pingin gue sosor". Hmm.. Keluar deh aura mesumnya.

Dan sebagai temen yang baik, Kuroo cuma bisa geleng-geleng kepala ajah ngeliat kelakuan sohibnya ini.

Fin.



SEE YOU NEXT STORY \(●_●)/


Liesty19
9 Agustus 2020

ONE SHOT (RANDOM)Where stories live. Discover now