Chapter 34

139 21 17
                                    

Selamat datang di chapter 33

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Tandai jika ada typo

Thanks

Happy reading everyone

Hope you like it

_____________________________________________

Memangnya apa yang dia harapkan dari gadis itu?


~Galaxy Andromeda~

_____________________________________________

_____________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jakarta, 11 September
06.15 p.m.

Aira sedang berada di ruang keluarga sambil membaca buku vocal dan mempraktikkannya saat tiba-tiba melihat Galaxy datang dengan wajah bertambah murung dari berangkat tadi. Ada apa sebenarnya? Jangan-jangan karena tangannya yang cidera?

Penasaran sekaligus khawarir, dia pun bertanya, “Dek?” panggil Aira dan membuat Galaxy melihatnya. “Gimana kata dokter?”

Galaxy menjawab pertanyaan kakak tirinya dengan wajah yang dia usahakan normal. “Udah baikkan, kata dokter udah boleh main piano.” Dan basket, lanjut laki-laki itu dalam hati sambil menggerakkan jari-jemarinya yang sudah terlepas dari bebat. Mirip bermain piano di udara, untuk memperjelas kata-katanya sekaligus tidak ingin Aira khawatir dengan dunia basket yang sempat terpikir ingin dijelajahinya dulu sewaktu rahasianya belum terungkap. Sekarang, dia ragu. Bukan hanya persoalan cidera tangan saja, tapi juga hatinya yang masih ingin menghindari tatap muka dengan Bintang.

Lo ngeliatin dari jauh sebutannya apa Gal? Penguntit? Hati dan pikiran Galaxy mengejek.

“Syukurlah, terus kenapa muka masih kucel gitu? Kirain tadi udah jalan-jalan ke mana gitu buat refreshing otak?”

Justru itu masalahnya! Karena Galaxy jalan-jalan ke rumah Bintang dan melihat gadis itu bahagia bukan karenanya. Tidak ingin mengungkapkan fakta tersebut, Galaxy hanya bergumam.

Aira memutuskan untuk bertanya yang lain. “Udah makan malem?”

“Udah tadi sekalian jalan-jalan.”

Good liar Gal. Lagi-lagi hari dan pikirannya mengejek.

“Ya udah kalau gitu. Btw, ada paket buat lo. Udah gue taroh kamar sih.”

“Paket?” Satu alis Galaxy naik. Seingatnya dia tidak membeli apa pun di toko online.

“Kalau penasaran, langsung lihat sendiri aja. Dianter khusus ke sini loh.” Aira mencoba memancing semangat Galaxy sambil senyum-senyum tidak jelas. Akan tetapi tidak berhasil mendapat tanggapan yang dia inginkan.

Bintang GalaxyWhere stories live. Discover now