Awan yang cerah, kini terlihat terselimuti awan hitam. Sejak pertama Marta dan April menginjakkan kaki di rumah ki Rogo, keadaan masih baik-baik saja. Namun beberapa menit Marta memulai ceritanya, cuaca mulai berubah. April yang awalnya mengangguk dan menggenggam tangan Marta, kini dia mulai gelisah dan menggigiti bibir bawahnya.
Roh Fika masih diluar, dia tak tau apa yang terjadi di dalam rumah itu. Nanti jika kakaknya membahas dengan temannya, Fika juga akan tau sendiri apa jawaban dari tujuan kakaknya kemari.
"Saya akan membantu mbak Marta, menurut penerawangan saya. Pusaka yang ditanam di rumah kamu, ada di salah satu kamar yang tidak kalian gunakan untuk tidur. Hanya ada beberapa rak saja dan juga koper. Lalu, apa bapak kamu menyimpan benda keramat disana ?", tanya ki Rogo sambil menjelaskan
Marta mengangguk dan memberitahukan, bahwa benda-benda itu membangkitkan aura jahat pusaka yang ditanam.
"Pusaka yang ditanam itu hanya agar pemilik rumah kacau balau, pekerjaan dan rumah tangganya hancur. Namun ini sudah terjadi pada pemilik lama rumah itu. Jika pusaka itu ditemukan sejak lama sebelum kalian tempati, tidak akan ada hal seperti ini. Bahkan, kematian adikmu", jelasnya
"Apa? kematian adik saya?", tanya Marta kaget membelalak
"Ya. Adikmu belum saatnya mati, roh nya berkeliaran. Kamu harus menolongnya dan bawa roh nya kepada ustad agar dibukakan pintu menuju alam roh", ucap ki Rogo
"Lalu dimana roh adik saya?", tanya Marta
"Dia mengikutimu setiap hari, dia menunggu kamu diluar rumah ini mbak. Saya akan membersihkan rumah kamu, 2 hari lagi", ucap ki Rogo
"Fik.. ya Allah,, lalu saya harus bagaimana sekarang, Ki ?", tanya Marta
"Carilah ustad untuk menolong adikmu, roh yang tertinggal di alam manusia, lama-lama bisa menjadi Jin. Dia harus segera dibukakan jalan, karena kematian adikmu bukan garis Tuhan", jelas ki Rogo
"Baik, ki.. Saya permisi, mohon diterima niat baik saya", pamit Marta dengan menyodorkan amplop coklat
"Tidak usah mbak, jika pekerjaan saya selesai, kamu bisa kemari membayarnya", ucapnya
Marta dan April berjalan meninggalkan rumah ki Rogo, sesampainya di ujung jalan, Marta celingukan mencari sesuatu.
"Cari apaan,Ta?", tanya April
"Fika.. dimana dia sekarang?",
"Udah, dia pasti tau kita disini. Kita cari ustad yuk, atau mau ke rumah pak RT kamu itu? dia kan ustad desa", April memberi ide
"Nggak.. orang lain saja, aku kasihan sama Fika jika ada tetangga yang tau dia meninggal tak wajar", ucap Marta menaiki motornya
"Yaudah, kita ke Masjid Agung aja. Semoga disana kita bisa bertemu dengam ustad masjid, gimana?", lagi-lagi April memberi ide
"Yuk.. aku yang bonceng ya..", ucap Marta bersemangat
Roh Fika tak tau apa tujuan kakaknya setelah keluar dari rumah paranormal, dia mencari ustad di Masjid Agung kota.
*****
Sesampai di Masjid Agung kota, Marta dan April sholat berjamaah dengan jamaah lain. Setelah sholat selesai, mereka menunggu ustad yang masih berdzikir sampai selesai. Sedangkan roh Fika, hanya diam disamping Marta.
Saat Marta memainkan HP, ada orang mendatanginya.
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh..", ucapnya

YOU ARE READING
LEMAH WINGIT
Mystery / ThrillerCerita ini hanyalah karangan semata. Apabila terdapat kesamaan nama, latar, maupun alur , saya tidak tau menau. Karena cerita ini saya tulis berdasarkan imajinasi sendiri dan beberapa pengalaman yang dialami seorang teman. Cerita ini berkisah sebuah...