Hari sudah berganti malam, semua kegiatan hari ini sangat melelahkan diberi materi segitu banyaknya dari Danrindam, para petinggi TNI, tokoh publik, dan masih banyak lainnya.
Hari pertama hanya diperintahkan untuk duduk, mendengarkan materi yang disampaikan, tidak terlalu menguras tenaga tapi berhasil membuat bokong panas dan badan kaku.
Semua mahasiswa sudah masuk kedalam kamar masing-masing beristirahat untuk mengumpulkan tenaga untuk kegiatan besok.
Namun tidak untuk Dipta, Dipta meremas perutnya, dia lapar karena dari siang dia belum makan.
Persediaan makanan yang dia bawa lupa ditaruh dimana
Dipta keluar dari asrama nya, berjalan mengintari asrama, sepi sekali.
"Hei kamu, kenapa kamu belum tidur" ucap dingin Bian
"Lu sendiri juga belum tidur" jawabnya asal
"Kamu itu ya, ditanya malah balik nanya "
"Apa sih om brisik tau"
"Jangan panggil saya om, saya tidak pernah menikah dengan Tante kamu" ucap Bian dingin
"Idih gue juga ogah kali punya om kaya lu" Dipta mengidikan bahunya
"Ada apa ? Kamu keluar asrama"
"Gue laper, tapi ngga ada makanan" ucap Dipta memelas
Bian hanya berlalu dari tempatnya, berjalan entah kemana
Dipta ditempatnya memutar bola matanya kesal
"Ha,ha ha itu gitu doang cuma nanya ngga berniat apa kek, gila tuh cowo dibuat dari apa hatinya, gue yakin cewek atau istrinya pasti tiap hari makan ati karena kelakuan es batunya" Dipta mengumpat
Dipta memutuskan untuk kembali ke kamar , duduk didepan kamar, Dipta tidak bisa tidur, tiba-tiba dia teringat ayah dan ibunya sedang apa mereka disana, dirumah mereka pasti tidak akan kekurangan makanan seperti disini
"Ayah, ibu Dipta pengin pulang" ucapnya lirih dan tak terasa air matanya sudah membasahi pipinya
Dipta memeluk erat lututnya menenggelamkan kepalanya dianata lutut dan badannya
Tiba-tiba 2 bungkus pop mie ada dihadapannya, Dipta melihat seseorang yang membawakan 2 pop mie itu, Dipta mencibir
"Ini ambillah, dan cepat makan" perintah nya dingin
Dipta masih diam disana, hanya memandang bungkus pop itu
"Kenapa kamu ngga suka ? Ya sudah tahan laparmu sampai besok pagi" ujarnya
Bian mulai frustasi, dengan gadis dihadapannya itu, tadi dia bilang lapar setelah ada makanan dia malah diam seperti patung
Bian hendak pergi, jengah dia dengan kelakuan gadis itu, tidak tahu maunya apa, namun langkah nya terhenti karena Dipta lebih dulu merebut satu cup pop mie itu dan duduk bersila didepan kamar itu
Bian hanya memandangi gadis itu dalam diam nya, "gadis aneh" ujarnya dalam hati
"Ada apa om, ada yang salah dari gue" Dipta merasa tidak nyaman karena dipandang seperti itu
Bian menggeleng dan ikut duduk menikmati pop mie itu bersama Dipta .
Dipta merasa kaget karena manusia batu seperti Bian duduk bersama dia.
Mereka menikmati pop itu dengan diam
"Maaf hanya ada itu" ujarnya masih dingin
"Ya ngga papa, gue udah bisa makan hari ini aja udah Alhamdulillah" ucapnya tulus
YOU ARE READING
BIANTARA
Teen FictionGanendra Biantara adalah laki-laki bertubuh atletis, dengan seragam loreng khas TNI kebanggaannya, berwajah tampan dan tegas yang siap melumpuhkan pertahanan lawan jenisnya, laki-laki yang tak pernah ramah pada seorang gadis yang bernama Pradipta Au...