36 - Where are you, Wolf?

56 10 6
                                    

RAJA mematut diri di depan cermin. Menyisir rambut hitam pekat, lalu memberikannya sedikit pomade. Ia tersenyum, melihat tatanan rambutnya yang saat ini telah tampak rapi. Kemudian, ia langsung mengambil jaket berwarna biru bertuliskan ‘Ojolali’ yang disangkutkan pada dinding, dan juga tas selempang hitam kecil. Setelah itu, melangkahkan kedua kakinya keluar kamar. Untuk mengawali minggu pagi, dengan mengais rezeki.

“Ja! Jangan lupa matikan TV kalau mau berangkat! Mamah masih di dapur. Kemarin, mamah jenguk papah di penjara. Papah minta dimasakkan ayam goreng,” beritahu Renata dengan setengah berteriak, seraya menggoreng ayam yang telah dibumbuinya.

Raja menutup pintu kamarnya. Ia menggeleng, ketika melihat TV di ruang tamu yang masih menyala tanpa ada seseorang yang menontonnya. Pemborosan. Itulah yang terpikirkan di benaknya saat ini. Ditambah lagi, acara tentang gosip selebriti yang sedang tayang, membuatnya berdecak kecil. Baginya, acara itu sangat tak bermutu, dan hanya membuang-buang waktu.

Raja segera menghampiri meja TV untuk mematikannya. Namun, mengernyit bingung ketika tak menemukan remote TV di sana. Ia celingukan. Lalu, berjalan ke arah sofa butut, dan memilih untuk mencarinya di sekitar sana.

Selamat pagi pemirsa, berjumpa lagi dengan saya Rosiana Silalahi yang akan mengabarkan sekilas berita pagi.”

“Ya, ampun. Ternyata lo di sini, mote.” Raja tersenyum saat netranya menemukan remote yang dicarinya tengah bersembunyi di kolong meja. Bagaimana bisa remote tersebut berada di sana? Ia menggeleng. Lalu, mengambil benda itu, dan segera bangkit, untuk mematikan TV-nya.

Pemirsa, kabar mengejutkan datang dari seorang anak pengacara kondang Helena yang berinisial AP.”

Mendadak, Raja membeku di tempat. Tangan kanannya, mengapung di udara, dengan remote yang masih berada di genggamannya, saat penyiar tersebut membacakan berita.

“Helena? Ibunya Arvin?” gumamnya tak percaya, seraya memperbesar volume suara pada TV.

“AP dilaporkan oleh seorang temannya ke Satreskrim Polri akibat kasus pencurian yang dilakukannya. Kini, AP yang didampingi dengan sang ibu, datang ke Satreskrim Polri Jakarta untuk dimintai keterangannya oleh petugas.

Namun, Polisi tidak meneruskan kasus Ap, karena sang pelapor mencabut laporannya. Saat ini, Ap hanya dimintai untuk membuat surat pernyataan bermaterai untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi, dan meminta maaf kepada seluruh korban.

Berikut laporannya.”

Raja berusaha fokus ke arah layar saat acara berita itu kini menampilkan sesosok cowok yang mengenakan masker. Ia mengernyit. Merasa tak asing dengan postur tubuh tegap, dan juga tatanan pada rambut cowok itu di balik layar. Kini, ia pun membuka kedua telinganya lebar-lebar untuk mendengarkan suara cowok itu yang saat ini berada di tengah-tengah kerumunan paparazzi.

WOLF (TAMAT)Where stories live. Discover now