Spring Break🍁

SB 25 (🍁)

🍂🍂
🍂

•
•
•

🍁🍁🍁

Awal November

Sakura membuka kelopak matanya dan menyesuaikan dirinya. ia hendak bergerak namun tersadar dengan kedua lengan kekar sasuke yang memeluk pinggangnya. Sakura berbalik ke sang suami, ia menatap wajah terlelap pria itu.

Beberapa 4 bulan berlalu, ia akan selalu terbangun dalam keadaan seperti ini. Ia mulai terbiasa tertidur di kamar sasuke setiap setelah selesai berhubungan intim.

Manik hijau sakura menatap lembut wajah tampan suaminya, tangan sakura mengusap lembut rahang tegas tersebut. Sakura memperhatikan kelopak mata hingga bibir tebal sasuke.

Manik Obsidian sasuke terbuka dan melihat istrinya yang menatap ke arahnya. Ia juga mulai terbiasa tidur berduaan bersama istrinya dan menatap wajah sakura setiap pagi.

Tangan besarnya bergerak mengusap pipi sakura yang terasa lembut. Sakura mengusap pipinya di tangan suaminya dengan manja.

"Kau menatapku seperti itu lagi" ujar sasuke rendah. Sakura tersenyum manis dan mendekatkan wajahnya di dada sasuke. Sasuke hanya menikmati wajah merona istri gulalinya.

"Jangan menatapku seperti jika mengingat saudaraku" ujar sasuke bangkit dari ranjang. Ia duduk dan memperhatikan sakura yang tetap berbaring nyaman.

Manik Hijau itu menatapnya lembut dan terlihat teduh. Sasuke menghela nafas pelan dan bangkit. Sakura juga turut bangun dengan tubuh polosnya, ia mengandeng tangan sasuke.

Maniknya menatap istrinya. "Kenapa lagi, jangan bersikap menyebalkan" ujar sasuke dingin. Sakura tersenyum manis lalu mendekat padanya.

Cup

Sakura memeluknya manja dan langsung mencium singkat bibirnya. "Aku ingin mandi bersama" pinta sakura. Manik sakura berbinar dengan antusias.

Sasuke menatap sakura bosan. Ia melepaskan lengan istrinya. "Berhentilah bersikap seperti ini sakura... Aku tidak suka" ujar sasuke datar dan berjalan ke kamar mandi.