06

20 6 13
                                    


Jangan lupa tinggalkan jejak❤

                            *****

Ternyata sedari tadi Dev sudah kembali dari rumah saudaranya dan ia mendengar semua yang mereka obrolkan entah itu Metta yang ternyata mempunyai tunangan di negaranya dan Nenek yang memita Metta untuk menjaganya. Tetapi Dev tidak boleh merusak suasana bersama Neneknya meskipun ia tahu kenyataan yang yang ia ketahuinya sangat sakit.

"Lihatlah Dev sudah kembali. Kemarilah sayangku" Nenek melambaikan tangannya.

"Nenek banyak bercerita tentangmu, tentang masa kecilmu dan semua tentangmu aku tahu Dev berkat Nenek" Ucap Metta

"Apa yang kalian bicarakan? Nenek apa kau tak membicarakan keburukannku kepada Metta Nek? Kau tidak menceritakan aibku kan Nek?" tanya Dev

"Aku tahu Dev kalau kau itu adalah anak yang manja, em.. Manja sekali ya kan Nenek? Dan aku tahu Dev jika kau menginginkan sesuatu dan sesuatu itu tidak terpenuhi lalu kau akan menangis tanpa henti sambil berbaring di tanah uuu cup cup anak manja" Sindir Metta sambil tertawa

"Apakah benar Nenek mengatakan itu semua kepadamu?" tanya Dev

"Tentu tidak sayang, Metta hanya bercanda ia hanya mengerjaimu saja. Nenek tidak mengatakan yang aneh aneh tentangmu." Jawab Nenek sambil geleng kepala melihat kedua insan tersebut.

Metta tersenyum puas melihat ekspresi Dev kali itu, ia baru merasakan hangatnya keluarga kecil ini yang selalu bahagia dilihatnya. Tanpa di sadari Dev membawakan sesuatu untuk sang Nenek saat ia kembali dari rumah saudaranya.

"Apa itu Dev? Tanya Metta

"Oh ini untuk Nenek ku sayang. Ini hadiah dari ku Nek, semoga kau menyukainya ya" sambil menyodorkan barang tersebut.

"Apakah aku pantas akan barang ini Dev? Sepertinya Nenek tak pantas menerimanya. Simpan saja untukmu."

"Buka saja Nek, itu hadiah khusus untuk Nenek tercinta dan kau pantas mendapatkan itu. Dev yakin nenek pasti menyukainya. Kau akan terasa muda kembali dengan hadiah itu" ucap Dev.

Ia membuka bungkusan pemberian Dev. Alangkah terkejutnya ketika ia melihat isinya dan melihat wajah suaminya terpampang di lukisan tersebut.

"Bagaimana kau bisa melukisnya sayang? Padahal ia sudah tidak ada di bumi ini? Aku sangat merindukannya." Ucap nenek berkaca kaca

"Aku melukis dengan imajinasi yang ada di fikiranku Nek. Aku mengingat wajah Kakek ketika ia tersenyum padaku. Aku ingat ketika ia membantuku untuk belajar menaiki sepeda ketika ia membantuku dalam segala hal yang akan aku lakukan. Aku juga merindukannya Nek aku sangat merindukan Kakek." jawab Dev.

" Jika gambar bisa berbicara pasti gambar ini akan tersenyum pada kita. Pasti kebahagiaan ada pada kita saat ini Dev. Terimakasih cucuku aku sangat menyukai hadiah darimu" Ucap Nenek.

Nenek meninggalkan Dev dan Metta ia mulai merenung mengingat masa masa dengan suaminya itu. Ia harus tetap hidup dengan kuat meskipun separuh jiwa nya sudah tiada separuh semangatnya telah sirna, ia harus tetap menjalani kehidupannya sampai ajal pun menjemputnya. Ia terus mengelus lukisan tersebut dan tersenyum seolah olah lukisan tersebut hidup dan menemani sisa hidupnya.

"Marilah Metta kita tinggalkan Nenek dan Kakek sementara waktu"
"Iya Dev ayo."

                            *****

Mereka duduk di taman belakang rumah Nenek. Melihat sungai kecil yang dibuat sedemikian rupa membuat betah mata memandang ditemani cemilan yang ada, sambil berbincang dan bercerita tentang segala hal.

"Kau tahu Dev, pertama kali aku bertemu denganmu aku menganggap bahwa kau itu adalah orang yang tidak baik bahkan kau lelaki yang tak punya hati." Metta mulai bercerita

"Kenapa kau sangat membenciku Metta?"

"Aku tidak membencimu Dev, tetapi waktu itu aku hanya melihat kegelapan dalam dirimu tapi setelah datang kesini dan mengenalmu lebih dalam aku bisa melihat nyala kebaikan dalam dirimu yang menyala sangat terang."Ucap Metta

"Api tidak akan terbakar dengan sendirinya, harus ada orang yang menyalakannya." Jawab Dev sambil menatap mata Metta penuh keyakinan.

Hati Metta tersentak mendengar jawaban Dev.

Apa maksud dari ucapannya itu? Apakah itu untukku? Apakah aku telah menyalakan api di kehidupannya sampai ia begini? Jangan Metta kau tidak boleh menyukai laki laki ini tidak boleh.

Metta tersadar dari lamunannya ketika mendengar alarm kapal yang sudah berbunyi menandakan Dev dan Metta harus kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan. Karena besok pagi mereka akan sampai ke tempat tujuan.

" Nenek jangan bersedih, aku pasti akan kembali lagi kesini untuk menemuimu. Nenek jaga dirimu baik baik jaga kesehatanmu. Oh iya Nek, aku akan mengatakan satu hal pada Nenek." Ucap Dev

"Apa itu sayang?"

" Nenek, jika aku menikah nanti, apakah nenek akan datang ke pernikahanku? Apa Nenek bisa meninggalkan tempat ini untuk sementara waktu? Beberapa hari mungkin demi pernikahanku?" tanya Dev

"Maafkan Nenek sayangku, Nenek tidak akan meninggalkan tempat ini dan pulau ini seperti janji Nenek pada  almarhum Kakekmu, tapi restuku akan selalu bersamamu. Semoga tuhan memberikan kebahagiaan hidup dan semoga kau mendapatkan pasangan hidup yang sempurna cucuku. Semoga tuhan melindungimu dari segala masalah. Berikan ini kepada calon istrimu nanti." sambil menyodorkan kado berukuran kecil.

"Terimakasih Nek, aku pasti akan memberikan ini pada pasanganku nanti."

"Sampai jumpa lagi kekasih kecilku, semoga selamat sampai tujuan." sambil memeluk cucu nya.

Ketika hendak meninggalkan Nenek seorang diri, Metta melihat Nenek menangis dan ia pun langsung berlari memeluk Nenek. Metta tak kuat menahan air matanya dan menangis di pelukan sang Nenek.

" Nenek aku tidak ingin meninggalkan tempat ini, aku ingin tinggal disini Nek, semuanya tampak indak seperti surga." sambil menyeka air mata yang jatuh

"Kau tahu kenapa tempat ini sangat indah sayang? Karena disini kami merancangnya denga hati yang tulus. Disinilah mimpi mimpi kami terwujud dengan membuat dunia kami sendiri dunia kecil yang indah. Boleh nenek meberitahumu sedikit sayang?"

Apa itu nek?"

Begini sayang, Otak mungkin akan membingungkan kita, tapi hati tidak akan pernah menipu. Kau harus selalu dengarkan kata hatimu dan kau akan menemukan kebahagian sejati dalam hidup." ucap nenek

Selalu dengarkan kata hati dan aku akan menemukan kebahagiaanku. Batin Metta

"Aku akan selalu ingat padamu Nek, aku menyayangimu. Jaga dirimu baik baik." Sedih Metta

Tak lama dari sana mereka pun pamit untuk kembali ke kapal dan melanjutkan perjalanan.

Jangan lupa Vote dan Komennya ya❤❤

Maafkan aku yang telat banget update karena aku sibuk banget belakangan ini hadeuh:(

Vote dan komennya jangan lupa loh yaaa:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku & LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang