15.kelinci

10.3K 1.9K 437
                                    

Guyss... Alurnya rada lambat nggak sih? Mau aku cepetin atau tetep sesuai sama yang ada di otak aku?
Happy reading dan maaf kalo masih banyak typonya:(♡.
.

.

.

.
"Pesanannya sudah semua ya" waiters itu sedikit membungkukkan dirinya dan melangsung pergi dari tempat tersebut.

"NYAM! NYAH NYAAAH! NYOM NYOM NYOM!" Jeno tiba tiba menjambak rambut Mark kencang. Hendery yang sadar akan hal tersebut panik dan sesegera mungkin melepas tangan Jeno dari surai rambut kembarannya.

"No no no! Lepas sayang lepas!" Xiaojun yang baru sadar sedikit terlambat panik saat melihat Mark menangis meminta pertolongan.

Hendery berhasil melepaskannya dan langsung mengendong Mark cepat.

"Jeno tidak boleh seperti itu. Kepala Mark nanti sakit" Xiaojun mencoba menasihati Jeno yang malah dibalas dengan suara tawa dari Jeno.

"Its ok its ok... No no sudah tidak sakit" Hendery mengelus elus surai milik Mark. Sedikit membenarkannya dan juga menyelap sisa air mata milik Mark.

"Makan ya? Habis itu liat kelinci sama daddy ok?" Hendery tersenyum kearah Mark. Mark hanya menggeleng dan membenamkan wajahnya kearah dada Hendery.

"Aaaaa... Buka mulutmu Jeno pesawat akan dataang" Xiaojun menggerakan sendoknya kearah mulut Jeno.

"Nyaaam!" dan makanannya diterima dengan baik oleh Jeno.

Berbanding balik dengan Mark yang harus dibujuk berbagai macam cara terlebih dahulu. Jeno jauh lebih mudah saat makan.

Cafè satu ini memiliki nuansa kekeluargaan yang sangat pas untuk anak anak. Bahkan setengah dari mereka yang datang adalah anggota keluarga yang membawa anaknya.

"Selesai! Anak papa pintar" Xiaojun membersihkan sisa makanan yang berada di sekitaran bibir Jeno.

"Mark nggak habis lagi makannya?" Xiaojun bertanya kala ia melihat makanan Mark masih sisa setengah.

Hendery hanya menggeleng pelan. Akhir akhir ini si kembar sedang senang senangnya menjambak rambut satu sama lain. Dan juga mengigit badan Hendery. Menurut Hendery mereka pilih kasih, saat bersama Xiaojun mereka akan menjadi anak bayi paling baik sedunia. Hanya saja saat bersama dia mereka menjadi semakin liar layaknya hewan di hutan.

Butuh ekstra tenaga untuk menjaga keduanya.

"Jeno mau ikut Mark lihat kelinci?" Hendery berdiri dan mengarahkan satu tangannya kearah Jeno. Jeno hanya melirik dan mengoceh sambil menggelengkan kepalanya.

"Da mak! Mak nyo nyo! Mak!" si kecil mengembungkan pipinya seraya menggelengkan kepalanya.

"Nyo! No no bjebjebeje pa!" Mark menunjuk kearah kembarannya. Sebenarnya apa yang sedang mereka bahas?

"Tidak mau? Yasudah daddy tinggal" Hendery berjalan turun bersama Mark. Tadi saat sedang makan Xiaojun bilang ia tidak ingin turun kebawah.

"Jeno bertengkar dengan Mark?" Xiaojun memandang Jeno lembut, yang dipandang hanya tertawa sambil menghentakan kakinya.

"Nanti minta maaf yah ke Mark" Xiaojun mengelus surai manis Jeno. Sangat lembut dan tipis. Jeno selalu berhasil membuatnya gagal marah karna kelakuannya.


-Hendery pov-

"KYAAAA DA DA DA!" Mark memajukan bibirnya dan memutar balikkan badannya. Atensinya terus menerus tertuju pada mahluk kecil yang terus melompat kesana kemari.

"Mark mau pegang?" Hendery sedikit menjongkok supaya dapat lebih dekat dengan hewan berbulu tersebut.

Mark hanya terus memperhatikan si kelinci putih tersebut. Tiba tiba tangan kanan Hendery mengelus bulu bulu lembut milik si kelinci tersebut.

Mark memandang Hendery tidak suka. Dengan cepat tangannya ia alurkan dan melarang Hendery memegang bulu si kelinci.

"Nyo nyo! Da bjebjebejbej da!" Tangan Hendery dibawa oleh Mark kearah surai miliknya.

"Oh kau melarangku? Kau cemburu dengan kelinci?" Hendery tertawa dan mengusak surai milik Mark gemas.

"Kurasa kau lebih aneh dibanding papa" Hendery tersenyum manis dan mencubit pipi Mark pelan.

"Say bye to the rabbit?" Hendery bangkit dan mengayunkan tangannya sebagai bentuk perpisahan dengan para kelinci.

Mark mengikuti apa yang Hendery lakukan. Tangan kecilnya ia goyangkan untuk sementara, lalu ia tertawa dengan apa yang ia lakukan.

Hendery dan Mark beranjak dari tempat tersebut. Kembali naik kelantai dua untuk menjemput Xiaojun dan Jeno.

"Ayok pulang" Hendery datang perlahan lalu mengejutkan Jeno dan Xiaojun yang sedang mengobrol asal.

"Cepat sekali. Kupikir kalian akan berlama lama disana" Xiaojun yang awalnya sedikit terkejut kembali menetralkan reaksinya.

"Mark cemburu dengan kelinci" jawab Hendery seadanya. Itu memang fakta kok!

Akhirnya keempatnya pulang walau Jeno harus kembali membuat kehebohan dengan menjambak rambut orang yang tak ia kenal.

♥♡♥

Ckiiit...
Hendery memakirkan mobilnya teratur. Dibangunkannya Xiaojun yang tertidur dengan tidak manusiawi lalu ia segera turun dari mobilnya.

Mereka berempat menaiki lift dengan damai dan tentram karna si kembar sedang tertidur.

Hingga sesuatu yang mengejutkan terjadi didepan mata mereka memandang.

"Oh tidak..."









Tbc♡.
Double up?
Jangan lupa votement!♥

-yung🌱

Baby {henxiao}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang