Suga POV
Setelah mengantarkan Yoona pulang dengan setengah sadarnya. Aku melangkahkan kakiku akan pulang.
Ceklek.
Aku membuka pintu tepat saat aku akan melangkah masuk.
BRUKK..
Lelaki paruh baya menjatuhkan semua barang-barang yang sangat berharga untuk ku. Disana banyak foto Hyeri yang sedang tersenyum. Foto aku bersamanya di saat festival musik. Foto saat aku merayakan ulang tahun dengannya. Foto Hyeri yang selalu membumbui warna di kehidupan ku.
Aku mendongakkan kepala ku menatap lelaki tua yang seenak jidatnya membuang foto foto berharga ku.
"Maksud mu apa?"
PLAKK...
Tamparan itu mulus mendarat di pipi kiri ku. Aku menatapnya penuh amarah. Berani sekali dia melakukan itu. Kurang ajar.
"Kurang ajar. Bicaralah sopan pada appa mu sendiri!!!" Bentaknya.
Oh itu sungguh membuat ku muak. Aku seperti ini juga karenanya. Appa macam apa yang tak menjaga etikanya di depan anaknya sendiri. Setelah ini jangan salahkan aku jika berperilaku lebih kasar.
"Tampar lagi!! Bukan kah itu yang kau mau!!" Ujar ku memuncak.
Ku lihat tangan appa mengepal hebat. Oh dia sudah mencapai puncaknya. Aku memberikan senyuman smirk padanya.
"Appa mau memukul ku? Pukul saja appa. Pipi sebelah kanan belum terluka." Ujar ku sambil menunjuk-nunjukan pipi kanan ku.
Appa menarik nafas dalam-dalam kepalan tangannya pun kian memudar. "Suga dengar appa. Appa tidak ingin kau terpuruk dengan masa lalu mu terus. Jadi buanglah barang-barang ini."
Ujarnya sambil menendang gundukkan foto itu padaku. Aku benar-benar kesal padanya.
"Aku tidak mau! Berhentilah mengatur hidup ku!!" Ujar ku membantah.
"Aku appa mu!! Aku berhak mengatur hidup mu!! Sekarang buang barang-barang ini!!"
"Aku tidak mau!! Aku sangat menyayangi Hyeri sampai kapan pun aku tidak akan membuangnya!!"
PLAKK...
Dia menampar ku lagi. Terimakasih lelaki tua, sekarang aku punya alasan kenapa aku selalu berperilaku kasar pada orang lain.
"APPA!!" Teriak eomma dari dalam rumah.
Eomma langsung memeluk ku. "Apa yang kau lakukan hah?! Kau sadar tidak!! Dia anak mu sendiri!!"
"Karena aku sadar!! Aku menginginkan anak kita bisa serius sama masa depannya!! Jangan terpuruk dengan masa lalu yang tidak jelas!!"
"Anak mu butuh waktu!!" Ujar eomma lebih memuncak.
"Butuh waktu berapa lagi!! Sudah 2 tahun, dirinya masih terpuruk dengan si Hyeri itu!! Apakah kau tidak kasihan pada anak mu sendiri hah?!"
"Berhenti memarahi eomma ku bajingan." Ujar ku dan langsung mendorong lelaki tua itu.
Tak lama eomma datang lagi dan memelukku kembali. "Sayang, tahan emosi mu."
"Lihat karena masa lalu nya dia sekarang berperilaku kasar!!" Ujarnya.
Dia sungguh tidak bercermin.
"Wajar jika anak mu seperti ini!! Lihatlah apa yang kau lakukan padanya!!" Ujar eomma sambil menunjuk pipi ku yang memerah karena ditampar oleh lelaki tua yang tak tahu diri.