22

106 18 15
                                    

Hari ini seonsaengnim tidak masuk. Tapi tetap memberi tugas pada murid-muridnya. Yoona sedang sibuk berkutat dengan buku-buku di depannya. Tapi, tak bisa dipungkiri jika dirinya merasa Suga sedang tersenyum padanya. Yoona melihat itu dari ekor matanya. Walaupun sekedar di tatap. Tapi sungguh, itu membuat Yoona risih dan tidak fokus saat belajar.

Akhirnya Yoona pindah ke kursi Min Jae. Karena Min Jae masih ijin, jadi Yoona langsung saja pindah ke tempatnya. Setidaknya memiliki jarak dengan Suga akan membuatnya lebih tenang. Pikir Yoona.

Suga yang merasa Yoona menjauh darinya. Dirinya pun pindah ke kursi Yoona dan menyimpan sikunya yang menjadi tumpuan dagunya. Dirinya menaruh dagu itu di telapak tangan dengan mata yang tak beranjak dari wajah Yoona.

Yoona merasa tindakannya lebih salah sekarang. Bukannya merasakan ketenangan, tapi ini justru lebih memberi peluang untuk Suga. Suga yang melihat Yoona dengan kegugupan, hanya bisa tersenyum.

"Kau kenapa?" Ujar Suga membuat Yoona tambah gugup dan berkeringat.

Yoona hanya diam. Dirinya menggeserkan kursinya agar ada jarak dengan Suga. Tapi, Suga memang menyebalkan. Dirinya malah ikut menggeserkan kursinya. Ingin sekali Yoona menggeser lagi, tapi kursi Min Jae itu dekat dengan tembok dan jendela. Oke, Yoona tak bisa berbuat apapun sekarang. Jadi dirinya memilih menatap keluar jendela.

Suga yang melihat kelakuan Yoona, hanya mendengus kesal. Kenapa Yoona masih menjauhinya, bukankah dirinya sudah mengungkapkan segalanya? Itulah pikir Suga.

Yoona bangkit dari kursi yang bertujuan untuk menjauh dari Suga. Walau Suga sudah mengungkapkan segalanya tentang dirinya yang takut kehilangan Yoona. Itu belum membuat Yoona puas dan percaya! Apalagi setelah Yoona melihat Suga dengan perempuan cantik di cafe waktu itu.

Grep...

Suga meraih pergelangan tangan Yoona. "Kau mau kemana?"

Yoona berusaha melepaskan tangan Suga dengan tangan satunya lagi. "Aku mau ke toilet."

Setelah lepas, Yoona berusaha melebarkan langkahnya agar cepat jauh dari Suga. Tapi Suga bukanlah orang bodoh. Suga tahu Yoona menjauhi dirinya. Jadi dia mengikuti Yoona hingga tangan Yoona berhasil diraih lagi.

Tubuh Yoona di dorong hingga punggungnya membentur tembok koridor. Yoona bisa saja lari, jika saja tangan Suga tak mengurungnya. Detak jantung Yoona semakin berdegup kencang saat melihat mata Suga yang sudah tepat di depannya. Yoona tak jarang meneguk salivanya.

Sebenarnya, Yoona masih menetralisirkan pikirannya agar tidak merancau kemana-mana. Buktinya waktu kemarin juga dirinya hanya menertawakan Yoona. Tapi, kenapa Suga tidak berpikir kalau ini masih di sekolah? Bagaimana kalau seonsaengnim lihat? Apalagi ini di koridor, tempat semua warga sekolah berlaku lalang.

"Kenapa kau menjauh dariku, hmm?" Tanya Suga yang jatuhnya malah menggoda. Terbukti dari nada suaranya yang serak merdu.

Yoona merinding. Itu semakin membuat pikiran Yoona jadi bercabang. Yoona berusaha mendorong dada Suga. Situasi seperti ini sungguh tidak enak dilihat untuk orang yang berlalu lalang.

"A-aku tidak menjauh. Bukankah aku sudah bilang? Aku ingin ke toilet Suga."

"Kau pikir aku bodoh? Bukankah toilet di sebelah sana?" Ujar Suga dengan menunjuk arah yang berlawanan dari yang Yoona lalui.

Yoona semakin meneguk salivanya kuat-kuat. Dirinya sekarang sudah kalah telak jika akan berbohong. Tapi walau bagaimanapun, Yoona harus bisa membuat Suga menjauh!

"Jawab Yoona, kenapa kau menjauh dariku? Apakah aku membuat salah padamu?"

Ujar Suga yang tidak merasa bersalah. Yoona mendengus kesal, Suga benar-benar buta peka! Yoona menarik nafas dalam-dalam dan berusaha meyakinkan dirinya untuk berkata pada Suga.

LET ME KNOW || SUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang