20.[TN Story] Takdir 7

2.9K 230 14
                                    

Note:

Wai Yin ( A-Yin) = reinkarnasi Wei Ying
Jai Chen (A-Chen) = reinkarnasi Jiang Cheng
Jai Lin (A-Lin) = reinkarnasi Jiang Yanli

This is 'Takdir' for u. Enjoy!

••

Genap sudah dua tahun berlalu. Selama itu juga Lan Zhan bersama Wei Ying nya. Lan Zhan menjadi bagian dari hidup reinkarnasi Wei Ying bernama Wai Yin. Dan tentu saja, hidup yang lebih baik dibandingkan kehidupan di masa lalu.

Tapi Lan Zhan tahu segala sesuatu tidak selalu berjalan sesuai dengan rencananya. Contohnya saja seperti kesalahan di masa lalunya, yang kali ini dia ulangi lagi sebelum sempat dicegah.

Beberapa menit yang lalu, kakaknya menelfon. Suatu hal yang sangat jarang terjadi terutama di siang hari, ketika kakaknya sedang berada di jam kerja.

Omong-omong soal kakaknya, Lan Xichen bekerja sebagai dokter penyakit dalam di rumah sakit tempat reinkarnasi Jiang Yanli (A-Lin) dulu dirawat. Suatu kebetulan....

Atau memang permainan takdir?

Entah. Yang pasti ketika Lan Zhan tiba di rumah sakit, melihat Wei Ying nya di ujung lorong bersama saudaranya, Lan Xichen tiba-tiba muncul dan menahannya.

"Kakak..."

"Sudah kukatakan sejak lama, Lan Zhan," potong Lan Xichen, yang sejujurnya banyak berubah di mata Lan Zhan dari segi penampilan. Dan tentu saja keduanya tidak lagi memanjangkan rambut mereka. "Sekalipun menggunakan kekuatan yang kita punya, kita hanya mampu memperpanjang durasi bertahannya, bukan menyelamatkannya."

Lan Zhan, "Tapi itu lebih baik dari pada-"

"Dan membuat Wei Ying juga Jiang Cheng kembali hidup dengan rasa was-was menanti waktu kapan kakaknya mencapai batas dan meninggal?" Lan Xichen memegang pundak Lan Zhan, menatap adik dan juga keluarga satu-satunya itu. "Lan Zhan, kau harus ingat, pada dasarnya kita tidak lagi ada di kehidupan mereka. Kecuali jika ratusan tahun yang lalu kita mati dan bereinkarnasi di masa ini."

Lan Zhan terdiam. Dia tahu, kakaknya memang benar. Itulah alasan kenapa selama dua tahun sejak pertama kali kakaknya bertatap muka dengan reinkarnasi Jiang Cheng, Lan Xichen tidak mencoba masuk ke kehidupan baru pria itu. Sekalipun Lan Zhan tahu ada keinginan kuat di mata kakaknya setiap kali melihat reinkarnasi Jiang Cheng itu.

"Jika hari ini seseorang harus mati dan kita menyelamatkannya, kita hanya membuat takdir sedikit salah sasaran. Tapi bukan berarti kita menghapus takdir itu." Lan Xichen menghela napas dan lanjut berkata, "Lan Zhan, apa kau ingat peraturan sekte Lan yang selalu paman ingatkan pada kita saat kecil?"

Tentu, tidak ada satupun dari masa lalu yang Lan Zhan dan Lan Xichen lupakan.

"Jangan ... menyangkal tadir."

••

Wai Yin terdiam, karena separuh jiwanya seperti lepas dari tubuhnya. Membuat Wai Yin tidak bisa memikirkan apapun selain kakaknya, A-Lin, di dalam ruang operasi.

"Anaknya laki-laki, sehat dan sempurna. Ibunya pasti juga turut berbahagia dan bersyukur."

A-Chen, "Dan ibunya?"

"Pendarahannya bisa diatasi, tapi tubuhnya terlalu lemah. Jantungnya tidak berdetak dan kami tidak bisa menggunakan alat pemicu jantung karena dapat membahayakan bayinya. Nyonya Jai Lin meninggal sebelum bayinya lahir sehingga kami terpaksa segera melakukan operasi sesar agar bayinya selamat."

Lalu A-Chen jatuh terduduk. Wai Yin tahu pria itu merasakan kehancuran, karena itu juga yang dia rasakan hingga pintu ruang operasi itu terbuka lalu beberapa perawat keluar dan mendorong ranjang di mana Jai Lin terbaring. Meninggal.

"A-Xian.."

"Kemari, A-Xian."

"Kenapa kau masih seperti anak kecil? Berapa usiamu, hn?"

"Yang tersisa ... hanya kita bertiga yang paling dekat."

"A-Xian itu adikku!"

Wai Yin meringis, kepalanya sakit. Sangat amat sakit dan bayangan-bayangan kejadian berputar-putar di kepalanya. Ketika orang-orang berjatuhan, darah di mana-mana, dan....

"Jie Jie?"

Wanita itu tersenyum lemah, darah mengalir dari sudut bibirnya, terlihat sangat rapuh tapi masih bisa bertahan karena pelukan dan energi yang disalurkan sang adik.

"A-Xian...." Tangan kecilnya meraih pipi Wai Yin, "Hentikan ... hentikan semua ini...."

Wai Yin tidak mengerti, tapi dia tetap mengangguk dan tanpa sadar sudah menangis. "Ya. Ya, tentu saja. Dan Jiejie akan baik-baik saja."

Tapi kemudian suatu bilah pedang menusuk tepat ke tenggorokan kakaknya. Membuat darah bercipratan kemana-mana. Semua begitu cepat, bahkan terlalu cepat. Tidak ada lagi yang....

Bugh!

Wai Yin segera mengerjap, merasakan darah di sudut bibirnya yang robek. Lalu sadar, dia terduduk di lantai lorong rumah sakit, bukan di tengah medan pertempuran penuh darah.

"Apa kau belum sadar?!"

Perkataan itu terdengar penuh amarah. Membuatnya tersentak begitu melihat A-Chen yang bari saja memukulnya, berdiri di depannya dengan tatapan benci sekaligus air mata yang tidak bisa ditahan.

"Jiang.. Cheng?"

"Siapa lagi Jiang Cheng?!" teriak A-Chen.

Ditariknya kerah baju Wai Yin yang linglung, lalu sekali lagi satu pukulan mendarat di wajah Wai Yin. "Kau mau terus diam seperti orang gila di sini?!"

"A-apa?"

A-Chen mendengus, lalu tanpa terduga pria kuat dan keras kepala itu memeluk Wai Yin kuat-kuat. Tangisnya pecah di pundak Wai Yin yang akhirnya mencerna segala hal yang terjadi. 

Dia bereinkarnasi selama ini. Dan kini, Jiang Yanli meninggal di kehidupan barunya.

"Kakak melahirkan putranya dengan selamat, jadi jangan lari lagi atau aku akan membunuhmu, Sialan!" ujar A-Chen di pundak Wai Yin. Lalu dengan lebih pelan, pria itu kembali berkata, "Ini bukan salahmu. Ini takdir."

Air mata Wai Yin mengalir. Betapa tegarnya Jiang Cheng yang sekarang.

Lalu pandangan Wai Yin teralih pada sosok di ujung lorong. Sosok yang membuatnya tidak jatuh ke lubang yang sama dan yang sudah melakukan banyak hal untuk kehidupannya, baik yang dulu maupun yang sekarang.

Lan Zhan-nya.

"Maaf," kata Wai Yin di antara tangisnya. "Dan terima kasih-!"


Tamat akhirnya.



Author's note

Di sini saya ingin menunjukkan bahwa memang nggak ada cerita yang berakhir dengan 100% happy ending. Dan apa yang memang sudah ditakdirkan, ya nggak bisa diubah seenaknya sama manusia. Itu yang namanya hidup menurut saya.

Sampai jumpa di cerita lain, ataupun di ff MDZS lainnya setelah ini.

Kumpulan Fanfiction Mo Dao Zu ShiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang