ke-12

259 51 5
                                    


ℙℛⅈℕℂℰ ℳᗅՏK


Tatapan yang kini mengarah pada jalanan membuatnya terdiam dengan sedikit bosan. Sesekali ia menatap jam tangan miliknya, lalu menghela napas panjang.

Seharusnya gadis itu sudah sampai di tempat yang akan menjadi tujuannya. Namun, entah mengapa hari ini menjadi hari yang penuh dengan masalah baginya. Hari yang sangat kacau belur. bukannya mempersiapkan beberapa hal, ia malah menghancurkannya dalam sekejap.

Membayangkan kejadian pagi hari ini membuatnya kembali menghela napas berat, "bodoh sekali."

Bus datang di hadapannya, melihat itu ia menegakkan tubuh. Segera ia menopang ransel mini miliknya sembari bangkit dari tempat. Kini kakinya melangkah menaiki bus, lalu mencari kursi kosong di sekitarnya. keberuntungan yang pertama kali di dapat untuk hari ini adalah kursi kosong yang baru saja ia temukan dengan sangat mudahnya.

Segera ia menduduki kursi kosong yang di samping kursi itu terdapat seseorang disana. "Hhh..." Sambil membuang napas sejenak, ia menyenderkan tubuhnya pada kursi yang ia tempati. Gadis yang berada tepat di sampingnya itu menoleh segera lalu menatapnya dengan tatapan heran.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya cukup penasaran. Ia mengerjapkan matanya seketika lalu menatap gadis itu dengan kedua alis yang mengangkat, "a-apa? Oh... Aku tidak apa apa. A-aku baik-baik saja, hehe."

Gadis itu mengangguk mengerti, lalu kembali mengarahkan tatapannya pada jendela bus. Merasa tertarik dengannya, ia kembali mengarahkan tatapannya pada gadis yang duduk tepat di sampingnya.

"Eumm, aku Mina. Myoui Mina."

Mendengar itu, ia melirik tangan yang kini gadis itu ulurkan. Masih mencerna maksud dari uluran tangan yang di tunjukkan, akhirnya ia mengerti lalu menjabatnya segera, "aku Jeongyeon, Yoo Jeongyeon." Balasnya segera. Gadis yang bernama Mina itu membulatkan bibirnya mengerti, lalu mengangguk kecil dengan jawaban yang di dapat.

Gadis yang bernama Yoo Jeongyeon itu segera membuka tas ransel miliknya, lalu mengambil sebuah handphone yang terdapat di sana. Kini ia memainkannya, melihat beberapa pesan yang terdapat dari teman-temannya.

Mina menatap Jeongyeon terus-menerus, menatapnya dengan pandangan yang sangat sulit di tebak. Sedikit melirik ke arahnya, kini Jeongyeon menyadari bahwa sedari tadi ia sedang di tatap. Cukup terkejut sehingga ia mematikan handphonenya segera lalu membenarkan posisinya.

"Mi-na, Mina? Benarkan?" Tegur Jeongyeon ingin mencari topik.

Sedikit bingung, kini Mina mengangguk pelan. Ia sedikit tersenyum membalas tatapan Jeongyeon, "ya... Ada apa?" Jawabannya dengan nada pelan.

Bola mata gadis itu kini melirik ke kanan dan kiri, memikirkan bagaimana ia akan melanjutkan ucapannya. Mengingat sesuatu, ia pun mengangkat kedua alisnya sambil kembali menatap Mina, "kau ingin pergi ke mana?" Tanya Jeongyeon sedikit gugup.

"Ah... Aku akan turun di halte berikutnya. Sebenarnya aku bekerja di sebuah cafe," jelas Mina kembali menatap Jeongyeon.

Jeongyeon sedikit mengerutkan kening miliknya, lalu memegang dagu sembari berfikir sejenak, "oh! Cafe. Tunggu... Sebenarnya tujuanku juga ke sana. Kebetulan sekali!" Balas Jeongyeon bersemangat. Mina sedikit tertawa kecil di sana, membuat gadis itu mematung dengan kedua tangan yang sebelumnya terangkat. Sangat malu dengan kelakuannya, kini ia tersenyum tipis lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Jadi kau bekerja di sana?"

membalas pertanyaan itu, Mina mengangguk kembali dengan senyum geli yang belum juga hilang dari wajahnya.

PRINCE MASK Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora