17. Bandara

1.4K 98 2
                                    

eyy yooo..!!

siapa yang udah nunggu kelanjutannya nih?

tambahkan ke reading list ya!

follow biar dapet motif saat update!

>.<HAPPY READING ALL>.<











Tok.. tok.. tok..
Ketukan pintu terdengar dari luar kamar Chelly.

Chelly pun berdiri dan membukakan pintu.

"Mamah..?"

"Sana cuci piring! Ngepel sekalian! Jangan enak-enakan tidur di kamar!!" Suruh Alea.

Tanpa menjawab, Chelly langsung pergi ke dapur untuk mencuci piring. Walau di rumahnya terdapat Bi Darmi, ia terkadang masih tetap di suruh-suruh. Chelly pun menerimanya dengan ikhlas, ia senang bisa membantu Bi Darmi. Satu-satunya orang di rumah ini yang selalu memberi Chelly kasih sayang.

Chelly melangkahkan kakinya ke Dapur. Melihat banyak sekali piring-piring kotor yang menumpuk.

"Non Chell, mau ngapain..?" Tanya Bi Darmi.

"Mau cuci piring Bi.." jawab Chelly.

"Gausah Non, biar Bibi aja.."

"Enggak, ini Mama yang nyuruh, kalo Bi Darmi yang nyuci, ntar yang ada di omelin.."

Bi Darmi pun mengangguk mengerti.

"Non Chell udah makan?" Tanya Bi Darmi.

"Udah Bi," jawab Chelly yang mulai menyuci piring-piring.

*****

Jam 6 sore di kediaman Gaiman.

"Hallo Vivi..?"

"Kamu yang sekolah di SMA NUSARAJA kan..?"

"Pantesan Cantik.."

"Kan sekolah kamu terkenal banget sama cewe-cewe cakep, kaya kamu misalnya."

"Gue? Ah, gue mah emang ganteng dari lahir Vi.."

Alvan sedang sibuk telfonan dengan salah satu cewe yang ia kenal. Hingga ia tak sadar ada Mamahnya yang sudah masuk ke kamarnya.

"Vivi siapa Al..?!" Tanya Mia.

Alvan langsung mematikan telfonnya. "Hah, Mamah, sejak kapna disini Mah..?" Tanya Alvan dengan nada kaget.

"Sejak tadi.. Vivi siapa?"

"A.. anu mah.. temen nya Chelly.."

"Gak mungkin Chelly punya temen cewe.."

"Emm.. Mamah mau apa kesini..?" Alvan mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ini kan udah jam enam, sana jemput Aleena." Suruh Mia.

"Kan jam tujuh Ma.."

"Iya, tapi kan jarak bandara dari sini itu jauh.."

"Hmm, yaudah deh.. Alvan pergi.."

Alvan pun turun ke lantai bawah, ia menuju ke garasi. Saat berjalan melewati ruang tamu, ia dipanggil oleh Ayahnya yang sedang duduk santai sambil meminum secangkir kopi.

"Al, mau kemana?" Tanya Andi.

"Mau jemput Aleena di bandara.."

"Yaudah, ati-ati ya.."

"Iya Pah.."

Alvan pun melanjutkan langkahnya. Menuju ke garasi yang penuh dengan mobil-mobil mewah.

My Destiny [END]Where stories live. Discover now