43

3.9K 480 40
                                    

Beberapa lama menunggu akhirnya Lee melihat Jungkook yang berjalan tertarih dari arah studio menuju mobil. Dengan cepat Lee keluar mobil dan menyusulnya. Dia paham bahwa tuan kecilnya ini sedang tidak baik-baik saja.


"Hei, kau kenapa? Apa kambuh? Hm?" Tanya Lee yang sudah memapah Jungkook.


"H-hyung..ayo.."


"Tunggu! Jung!"

Lee dan Jungkook menoleh ke arah suara dibelakang mereka.


"Paman. Jungkook kenapa? Apa dia sakit?" Tanya Keira pada Lee.


"Hyung jangan hiraukan dia. Aku mau pulang" perintah Jungkook dan tentu saja Lee menurutinya. Lee dan Jungkook mengabaikan Keira dan memasuki mobil.


"Jung! Hei! Jawab aku! Paman! Jung!" Panggil Keira hingga mobil berjalan meninggalkan studio.


"Akh.. dia terlihat sangat buruk... apa ini salahku?" Ucap Keira bermonolog.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa kita perlu ke rumah sakit?" Tanya Lee pada Jungkook yang sedang bersandar pada kursi penumpang dan memejamkan maranya meredakan rasa pusing.


"Tidak. Aku ingin pulang saja"


"Tapi-.."


"Hyung...jangan banyak tanya dulu..kepalaku semakin pusing"


"Hmm iya. Kau istirahat"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Masih belum bisa dihubungi?" Tanya Yoongi pasa Jimin yang sedari tadi berusaha menghubungi Jungkook ataupun Lee untuk sekedar menanyakan kabar adiknya itu.


Jimin mengangguk dengan wajah khawatir "belum.. tidur mungkin?"


"Lee tidak mungkin ikut Jungkook tidur siang juga Jimin" ucap Yoongi yang kemudian mengetik nomor salah satu maid dirumah.




.
.
.
.

"Terus kemana? Kamu benar tidak lihat? Apa Jungkook pergi diam-diam begitu?"



"S-saya tidak tau tuan...saya sudah mengecek di seluruh bagian kamarnya tetapi tidak ada. Saya cek diruang bawah juga tidak a-ada.."



Jungkook dan Lee yang baru saja sampai saling lirik ketika mendapati maid sedang berada dikamar Jungkook dan berbicara di telfon dengan wajah cemas dan takut. Jungkook sudah bisa menebak jika dia kena semprot hyungnya karena tidak menemukan dirinya dikamar.



"ahjumma? Kenapa dikamarku?" ucap Jungkook seakan tidak terjadi apa-apa dan maid tersebut sedikit terkejut melihat tuan mudanya sudah berada dihadapannya.


"Apa itu hyungku?" Tanya nya lagi dan maid tersebut mengangguk pelan sembari memberikan ponselnya pada Jungkook.



"Jungkook? Itu kau?"


"Apa hyung lupa suaraku? Ck makanya sering ada dirumah dan ajak aku bermain" jawab Jungkook


"Darimana saja kau? Apa kau pergi diam-diam? Ahjumma mencarimu kemanapun dan kau tidak ada"


"Kemanapun? Aku tidak menemukan ahjumma digudang belakang"


"Gudang? Yak anak nakal! Untuk apa kau kesana Jungkook?! Sudah kubilang, Tempatnya penuh debu dan tidak baik untukmu"



"J-jangan marah dulu... aku ingin mengambil gitar kecilku disana..aku bosan..." ucapnya dengan memelas


"Kau tidak sendirian dirumah itu. Memangnya tidak bisa meminta tolong? Dimana Lee?"


"Lee hyung? Lee hyung tadi tertidur..a-aku tidak tega membangunkannya.." ucapan Jungkook yang berhasil mendapat tatapan tajam dari Lee disana.



"Ah sudahlah. Kita bahas ini dirumah. Sekarang istirahat dan minum obatmu jangan sampai telat"


"Apa hyung akan segera pulang?"


"Tidak sekarang. Mungkin beberapa jam lagi. Hyung masih harus membahas hal tadi."



"Apa kalau aku sakit hyung akan pulang?"


"Apa kau sakit? Yak! Ini pasti karena gudang itu! Jungkook nakal! Tunggu aku dirumah!"






"Mengapa heboh sekali. Aku kan cuma tanya. Yasudah aku mengantuk. Kalau pulang larut malam lagi lebih baik kalian tidur di studio saja! Bye!"




"Yak! Mengapa kau jadi galak! Harusnya aku yang-..."


*tuuttt*


Panggilan terputus.


Jungkook yang memasang wajah masam memberikan kembali ponsel pada maid.

"Sudah ahjumma. Kau tidak akan disemprot Yoongi hyung. Kembalilah. Aku ingin tidur"


"B-baik tuan.."


Jungkook berjalan malas menuju kasurnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.



Lee kemudian berjalan mendekat. Duduk disamping kasur majikan kecilnya.

"Kenapa?" Tanyanya lembut


"Hyung hanya akan pulang cepat dan menuruti kataku hanya jika aku sakit. Kalau begitu, untuk apa aku sembuh. Lebih baik tidak usah"



"Hei...jangan berbicara seperti itu... pasti bukan itu maksudnya.. tentu mereka khawatir jika dirimu sakit. Mereka akan mengenyampingkan urusan lain hanya untukmu. Bukankah itu bagus?"



"Tidak. Itu artinya, mereka hanya takut kehilanganku..."




"....bukan ingin bersamaku"

Behind The SweetlightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang