[ Let go ]

170 17 0
                                    

"hey, bangun"

Gadis yang masih berupa muka bantal itu membuka matanya. Aku tersenyum ketika ia membuka matanya, hingga aku bisa dibilang menjadi juara pertama yang dilihatnya di pagi hari.

"Kenapa belum ke kantor?" -ucap nya masih serak.

"Kita ke rumah Hyung ku, Mau?"

Gadis bodoh, dia terpenjat bangun dan meninggalkan ku kedalam kamar mandi. Aku tau seberapa kesepian nya dia, tapi kali ini biarlah aku menutup semua kesepian itu hari ini.

Semalam, jin Hyung memberikan aku pesan.

Dan setelah ku baca pesan yang jin Hyung beritahu soal Areum

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Dan setelah ku baca pesan yang jin Hyung beritahu soal Areum. Aku akan menjadi obat nya untuk satu hari.

"Aku sudah siap"

Aku berjalan menuju gadis ku dan merangkul nya sembari berjalan keluar dari rumah. Lihat raut wajah nya,  gadis ku sangat senang. Sayangnya aku tidak bisa terus bersamanya, karena aku takut ia akan meninggalkan ku.

Dari awal, aku terus memperhatikan nya, mulai dari ia terus menempel pada orangtuanya, teman-temannya, dan yang lain. Aku membunuh mereka pelan-pelan sampai Areum tidak mempunyai teman kecuali Kwan.

Kedua, aku menemui nya sebagai pria normal. Dia menyambut ku dengan baik. Areum itu agak sombong ketika aku mulai melakukan pendekatan, karena dulu dia dijuluki gadis paling beruntung di Korea. Hanya karena katanya dia bisa mendapatkan lelaki tampan. Namun aku kejam.

Hingga berjalan 5 tahun, aku selalu mengawasinya. Aku jadi lebih sibuk dengan urusan pribadi ku. Lalu membiarkan nya menghabiskan waktu tanpa aku.

"Kau mengurungnya, bukan mempertahankan atau melindungi nya"

Ucapan jin Hyung pernah ku terima. Tapi aku berpaling lagi dalam dunia ku. Apapun yang melekat dalam dirimu, tidak bisa kau lepas begitu saja.

"Oh? Areum? Apa kabar?"

"Jimin oppa, aku baik. Bagaimana dengan mu?"

"Sama seperti mu"

Keluarga satu-satunya. Yaitu sepupu ku Jimin. Dia yang merawat ku meski akhirnya takut karena aku terlalu sering membunuh orang tepat didepan matanya. Aku kasihan pada pria yang mempunyai senyum malaikat itu yang terus menyaksikan aksi diluar akal sehat ku, dan akhirnya aku pergi dan bekerja di perusahaan paling gelap di Korea.

"Jungkook-ah, ajak pacar mu istirahat ya. Kamar nya sudah ku siapkan"

"Eh? Kita menginap?" -Areum

"Tidak, malam nanti kita pulang"

Kulihat Areum terdiam lalu segera memasuki kamar yang sepupu ku maksud. Aku terkekeh. "Kau kecewa?"

"Tidak tuh"

Ku simpulkan dia berharap kami menginap dan menghabiskan waktu berdua. Tapi masalahnya adalah sebuah hasrat.....

"Dibelakang rumah ini ada pantai, mau kesana?"

Lonely, the Tears of a Lunatic || JJK Bts [ TAMAT ]Onde histórias criam vida. Descubra agora