9

53 28 5
                                    

"Jungkook Oppa, aku takut!"

-Kim Youra-

***

Sejauh mata memandang, sosok Jungkook tidak tertangkap oleh penginderaan Youra. Menunggu dan berharap pelindungnya itu akan datang menemuinya dan menjemputnya. Keberadaannya saat ini terasa asing, seberkas memori lama pun menjadi-jadi dalam ingatan. Setetes demi setetes air mata berjatuhan di pipi gadis pemilik marga Kim itu.

"Hey, kenapa kau menangis?" tanya Nuna stylist saat melihat Youra yang meneteskan air mata. Wajah judes Nuna stylist juga menyertai saat mengatakan itu.

"Ah... Tidak apa-apa, Eonnie," jawab Youra yang sedang berusaha menstabilkan emosi.

"Tidurlah dan hentikan tangis mu itu, jangan sampai matamu membengkak di pagi hari, bisa-bisa Jungkook salah paham denganku," kata Nuna stylist yang bicara tanpa jeda. Youra yang sebelumnya berdiri langsung duduk ketika mendengarnya.

°•°•°•

Sayup-sayup suara kendaraan menghampiri telinga gadis yang sedang dirundung gelisah itu. Matanya menyanggupi untuk sekedar terbuka dan menelisik sekeliling. Diarahkannya pandangan ke sudut ruangan yang didapati pengingat waktu. Tubuhnya mengangkat perlahan. Suara angin gemuruh tiba-tiba mengkhianati suara kendaraan yang sempat singgah. Subuh-subuh begini sudah hujan saja, pikir Youra.

Samar-samar suara kendaraan terdengar lagi, tapi kali ini jeritan klakson turut mengiringinya. Suara itu lumayan besar sehingga Nuna stylist terbangun.

"Apa itu Jungkook?" gumam lirih wanita yang bersama Youra itu.

"Jungkook Oppa?" Youra melukiskan sedikit senyum lega.

Nuna stylish mengecek ponselnya, "Ah... Benar itu Jungkook." Berjalan menuju pintu keluar. Tempat yang ditinggali Nuna stylish itu kos-kosan, jadi cuma ada satu pintu untuk keluar yang tersambung langsung dengan kamar alias hanya kamar kos.

Youra ikut berdiri dan berjalan dibelakang Nuna stylist.

"Ah... Jungkook-ssi, kau kesini pagi-pagi sekali dalam keadaan hujan pula," ucap Nuna stylist saat membukakan pintu.

"Nee, Nuna, kurasa ini waktu yang terbaik," balas Jungkook.

"Youra, ayo kita pulang," lanjut Jungkook yang pagi ini sudah rapi dengan hoodie kesayangannya. Youra tersenyum dan berjalan ke dekat Jungkook.

"Kamsahamnida, Nuna." Jungkook melakukan bow sebelum pergi.

Keberadaan mobil yang sangat tepat didepan pintu kos membuat keduanya tidak terlalu basah diguyur hujan.

Jarak rumah Nuna stylist dengan rumah Jungkook cukup jauh. Di sepanjang jalan pulang, pohon-pohon besar berdiri kokoh dipinggir jalan. Keberadaan pohon itu menambah kesan menyeramkan, apalagi sekarang sedang hujan deras. Youra sesekali bergidik takut saat petir berbunyi.

Laju mobil tiba-tiba berhenti, "Loh, ada apa ini?" Jungkook bicara sendiri.

Kemungkinan besar mobil itu mati mesin karena jalanan yang sedari tadi dilewati nyaris semuanya berlumpur. Sekarang jam 4 subuh, mana mungkin montir bisa dihubungi apalagi sedang hujan begini, pikir Jungkook.

"Oppa, mobilnya rusak, ya?" tanya Youra yang wajahnya masih terlihat takut karena petir.

"Sepertinya iya," jawab Jungkook singkat.

Guntur dan kilat beriringan menunjukkan kebolehannya. Kilatannya terlihat jelas dari kaca depan. Mungkin orang yang tidak kuat mental bisa mental saat menyaksikan itu.

DUAR GLUDUK GLUDUK DUAR

"Jungkook Oppa, aku takut!" Youra yang menutupi kedua telinganya.

"Tidak apa-apa, aku bersamamu disini," kata Jungkook menenangkan Youra. Sesekali Jungkook mengelus rambut lurus Youra agar kesan menenangkan bertambah.

Petir yang suaranya sangat-sangat besar tiba-tiba berbunyi.

BEDEGUAR

"Hiks, aku takut." Youra refleks memeluk Jungkook yang posisinya saat itu dekat dengannya. Jungkook membalas pelukan itu sambil sesekali mengusap lembut rambut Youra.

"Jangan takut, tenanglah." Kata-kata yang selalu Jungkook ucapkan pada Youra.

Waktu tak ayal membuat mereka tak sadar kalau peluk-pelukannya sudah lebih dari 20 menit. Sampai akhirnya hujan reda dan matahari bergantian menunjukkan sinarnya.

"Jungkook Oppa, mianhae." Tiba-tiba Youra melepaskan pelukannya. Youra yang tersadar tampak menundukkan kepalanya, ya mungkin karena malu.

"Tidak masalah," kata Jungkook.

Jungkook merogoh kantong nya untuk mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu untuk menghubungi montir langganannya.

"Halo, bisakah anda datang ke alamat ini?" kata Jungkook ditelepon. Sebelumnya ia sudah men-share lock keberadaannya sebelum menelepon.

"Apa kau masih takut?" tanya Jungkook pada Youra.

"Sekarang tidak lagi," jawab Youra tersenyum. Jungkook balas tersenyum.

⬇️

Hi guys!

Lagi-lagi aku update nya hari Sabtu, mianhae ya_-

Btw, mulmed diatas buat ambyar gak sih?

Btw, mulmed diatas buat ambyar gak sih?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana? Udah streaming hari ini?

Di YouTube and di Spotify ya guys👍🏼

Kuylah voment 😊



𝑾𝒆 𝑳𝒖𝒗 𝑼 :: 𝑺𝒂𝒏𝒅𝒄𝒂𝒔𝒕𝒍𝒆 || 𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑱𝒖𝒏𝒈𝒌𝒐𝒐𝒌 𝒙 𝒀𝒐𝒖Where stories live. Discover now