Chapter 5 - Check Up

1.8K 258 123
                                    

Happy Reading 💕
________________________________________________________

Setelah kami meninggalkan rumah Sehun, Mingyu benar-benar membawaku ke rumah sakit. Saat aku dan Mingyu baru saja menginjakan kaki di rumah sakit.

"Selamat siang dok."

"Siang dokter Kim."

"Siang dokter Kim, Nyonya Kim."

Sapaan dari beberapa suster dan dokter mengiringi langkah kakiku dan Mingyu. Banyak orang yang menyukai Mingyu, tidak heran semua menghormatinya karena ia pemilik rumah sakit ini. Dan yah, ia banyak di kagumi di manapun terutama para suster, tak jarang jika ia membalas mereka dengan senyuman manis kepada mereka. Semua akan terlihat seperti terbakar, sangat merah. Itu lucu dan sukses membuatku tersenyum. Dan sapaan terakhir itu selalu berhasil melunturkan senyum di bibirku. Aku sering datang untuk memeriksa kandungan di rumah sakit ini bersama Mingyu dan itu berhasil menciptakan rumor bahwa aku Nyonya pemilik rumah sakit ini. Hey! Aku ini Namja! Kenapa mereka menganggap ku Nyonya_-!

"Haha .. berhentilah memasang tampang kesalmu Kai, kau terlihat sangat manis," ucap Mingyu menggodaku. Tapi tawa Mingyu hilang digantikan dengan ucapan serius. "Aku tidak suka mereka melihat saat kau terlihat manis. Itu seperti mereka akan menerkam mu."

Aku merasa ingin tertawa, ia seperti kekasih yang cemburu. Terlintas ide untuk menggodanya. "Ck, tidak ada yang berani menyentuhku. Aku kan istri dari pemilik rumah sakit ini." Aku tersenyum bermaksud bercanda.

Saat aku menoleh untuk melihat reaksi Mingyu, pandangannya bersinar seperti ada lampu yang di nyalakan di sana. Hal itu sukses membuatku gugup.

"Jadi ... Kau menerimaku!" teriaknya

Nada suara Mingyu yang tinggi sukses membuat orang-orang yang berada di koridor melihat kami. Baiklah aku merasakan wajahku memerah sekarang, sangat malu di tatap dengan berbagai ekspresi seolah kami adalah objek yang menarik. Dan aku tidak menyukai menjadi objek apapun itu.

Dengan langkah cepat aku meninggalkan Mingyu yang berteriak memanggilku di belakang. Bisakah mahluk satu ini tidak membuatku malu sekali saja saat datang ke rumah sakit ini! aku benar-benar ingin mencekiknya. Jika bukan karena anakku, aku tidak akan mau datang bersamanya. Tunggu dulu, anak? sebuah ide terlintas di dalam otakku. Aku langsung tersenyum saat mengingat ide itu, dengan cepat aku berbalik untuk menghampiri Mingyu yang masih tertinggal di belakangku. "Gyu ... bisakah setelah ini kau menemaniku makan?"

"Hem?" Mingyu mengkerutkan keningnya, "ada yang kau inginkan Kai? Tidak mungkin itu hanya makan?"

Baiklah dia pintar, tapi aku jauh lebih pintar. Dengan cepat aku merubah ekspresi ku semelas mungkin. "Gyu ... Ku rasa aku ingin makan gurita."

Tepat saat aku menyebutkan keinginanku wajah Mingyu langsung berubah pucat. Hahaha ... Rasakan kau! Salah siapa tadi membuatku malu. Rasanya puas sekali saat melihat Mingyu pucat, aku tahu kalau ia phobia terhadap gurita. Dulu saat kami masih di panti, aku akan selalu memaksanya mengikuti ku pergi ke rumah Paman Soo Ki yang merupakan seorang nelayan yang rumahnya tidak jauh dari panti yang kami tempati.

Ia sering menolak ajakan ku dengan berbagai alasan, tetapi aku selalu berhasil membuatnya mengalah. Dan ada kejadian saat ia pingsan saat aku membawanya masuk ke rumah Paman Soo Ki. Saat itu, aku melemparkan gurita padanya, wajah Mingyu saat itu langsung berubah pucat, sangat pucat sampai-sampai seperti darah berlari meninggalkan wajahnya. Tepat saat Mingyu menangkap gurita itu, Mingyu langsung pingsan. Hal itu membuatku dan Paman Soo Ki panik, aku langsung menghampiri Mingyu dengan cepat. Aku menendangnya kuat-kuat pada bagian perut saking paniknya, tapi anehnya ia langsung sadar.

Painful Marriage [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora