[10]°Bad luck.

29 30 16
                                    

🐨
┌─────────────────┐   .

-ˋˏI'm too happy. I'm too happy and that's make me sad. ˎˊ-
— C l a r i e  O c e a n a  A d a m s o n

└─────────────────┘
...

Kami berdiri ditepian kolam. Mulai merendam setengah kaki kami kedalamnya. Rasanya menyejukkan. Sudah lama aku tidak se-rilex ini.

Tapi, Micell yang aktif tidak bisa tinggal diam. Dia tidak puas jika hanya harus duduk di tepi kolam.
"Melisa, ayo masuk kedalam kolam!" ucapnya sambil berdiri, lalu menarik tangan melisa. Namun, Melisa langsung menoklaknya mentah - mentah. Katanya, "Mama bilang, kita harus dipinggir kolam, Micell. Kasihan Clarie jika hanya melihat kita. Kita harus membuat dia senang"

Micell cemberut. Aku jadi tidak suka melihat wajahnya yang cemberut itu. Aku lebih suka dia tersenyum lebar hingga matanya menyipit, dan memancarkan kecantikannya. Aku juga tidak mau jadi masalah untuk mereka sehingga mereka tidak bisa bersenang - senang. Aku tidak boleh egois.

Aku memandang Micell. Setidaknya dia akan kembali tersenyum. "Micell, Melisa. Berenang saja haha. Lagian, aku tidak terlalu suka berenang. Kalian tahu, kan? Aku tidak terlalu suka air"

Melisa memandangiku serius. "Yah..  Kamu tidak berbohong kan? Bukannya—"

"—maaf Melisa, maaf aku tidak sopan hehe. Tapi aku memang tidak terlalu suka air. Uhm.. Sejak.. Sejak aku berumur 7 tahun" aku tersenyum canggung, karena ini adalah kebohongan. Dulu aku dan Melisa pernah bermain hujan - hujanan bersama. Hanya saja, orang tua kami datang dan menghentikan kami dengan alasan "Kalian bisa demam".

Melisa mengangguk sekilas. "Yasudah. Ayo Micell, ayo pemanasan. Kita lari 3 keliling kolam renang ini" Melisa berdiri mulai melakukan peregangan sekilas, lalu mulai berlari. Micell dengan lincah mengikuti Melisa dibelakang.

Aku melihat mereka berlari. Rasanya, aku ingin ikut berlari tapi kesehatanku tidak mendukung. Huh.. Mungkin lain kali.

Kurasakan tenggorokanku kering. Kurasa aku bisa minta air putih pada Jenica dan—bi Farah. Bi Farah  adalah pembantu baru disini.

Aku berdiri untuk masuk kedalam. Sayangnya, saat aku berdiri Micell lewat dan menabrakku. Kabar sial lainnya adalah, aku menabrak Melisa.

"akh—"

Aku terkejut. Sisi lain Melisa jatuh adalah kolam renang.

Brukk

Kepala Melisa terbentur tangga naik kolam renang. Benturannya cukup—bahkan sangat keras. Aku dan Micell menjerit.

Aku gemetar.

Melisa mulai hanyut kedalam kolam renang. Dia tenggelam.

Dengan histeris Micell berlari kedalam rumah, sementara aku menyebur kedalam kolam renang untuk menolong Melisa.

Sepertinya kepala Melisa berdarah, perlahan air kolam renang berubah menjadi agak gelap. Dalam hitungan detik Melisa bisa Kehilangan banyak darah.

Warna air semakin keruh dengan darah aku jadi makin kesulitan mencari dimana Melisa. Bau amis darah juga sangat terasa dimana - mana.

 ℂ𝕙𝕠𝕠𝕤𝕖°  ༒【ᴛʜᴇ ᴄᴀᴛᴀꜱᴛʀᴏᴘʜᴇ ʙᴇɢᴀɴ】༒[Completed]Where stories live. Discover now