48.

165K 6.4K 501
                                    

Rasanya baru kemarin Adrian mengatakan 'Yes, i do.' dihadapan pendeta, Anna, keluarganya dan teman dekatnya, kini beberapa minggu lagi ia akan benar-benar menjadi seorang ayah.

Adrian menatap Anna yang duduk di sebelahnya dengan intens. Pipi bulat seperti bakpau itu terus bergerak, mengunyah cheese stick buatan Fania.

Laki-laki itu memiringkan tubuhnya dengan tangan bertumpu pada sandaran sofa. Ia tersenyum kecil melihat Anna yang begitu fokus dengan film keluaran Disney itu.

"Fokus banget, Mbul."

Anna mengangkat sebelah alisnya, tapi tatapannya masih fokus dengan layar di depannya.

"Mbul." panggil Adrian sambil mencolek pipi Anna.

Barulah Anna menoleh sambil mengernyit. "Kamu manggil aku?" Adrian mengangguk singkat, masih menatap Anna intens.

"Manggil apa? Mbul?" tanya Anna. Lagi, Adrian mengangguk.

"Mbul itu apa?"

"Gem-bul. Anna, gembul." kata Adrian dengan nada yang menurut Anna sangat menyebalkan.

"Heh! Gembul?! Akuu?!" histeris Anna membuat Adrian tertawa. Laki-laki itu menopang dagunya di tangan kiri yang ia letakkan di atas sandaran sofa.

"Aku gembul gara-gara apa?!"

"Hamil."

"Anak siapa?!"

"Anak aku." kata Adrian masih dengan senyumannya.

"Yaudah! Kan karena di perut aku ada DUA anak kamu, makanya aku jadi gembul gini! Jangan dibuli dong!" sewot Anna.

"Tapi gapapa,"

"Gapapa apa?" tanya Anna sinis.

"Gapapa, kamu jadi tambah gemesin." setelah itu tangan Adrian mencubit kedua pipi Anna.

Adrian mendekatkan wajahnya lalu menggigit sebelah pipi Anna pelan. "Bisa dimakan lagi." katanya lalu kembali menggigit pipi Anna.

"Ihh! Jorok!" Anna berusaha menjauhkan wajahnya dari Adrian.

"Gemesin banget si, Ann." Adrian memeluk Anna dengan gemas.

Wajah laki-laki itu kembali mendekat dan mengecupi seluruh wajah Anna membuat Anna tertawa geli.

"Udah, udah." kata Anna berusaha menyingkirkan Adrian yang setia menemplok padanya.

"Aw!" pekik Anna sambil menyentuh perutnya.

"Kenapa?" tanya Adrian panik.

"Salah satu diantara mereka, nendang." gumam Anna.

Anna memang biasanya dapat merasakan gerakan kedua anaknya di dalam perutnya, tapi baru kali ini ia mendapat tendangan yang membuatnya terkejut.

Raut wajah Adrian berubah cerah. Ia buru-buru meletakkan tangannya di atas perut Anna lalu diusap-usap.

"Halo, sayang, lagi apa di dalem?" tanya Adrian konyol.

Puk!

"Waah! Kaki siapa nih? Lagi-lagi." kata Adrian heboh.

Puk!

"Cowok nih pasti, An, lagi main bola di dalem."

Anna tertawa kecil. Awalnya memang terasa mengejutkan tapi lama-lama ia merasa nyaman merasakan tendangan-tendangan kecil dari anak yang ada di perutnya.

Annadrian 2Where stories live. Discover now