Ch.16

320 63 39
                                    

A lil info, panggilan felix itu ada 4. Xian itu buat jian, lixiano itu buat sekala, lix/lixie itu buat bintang, dan felix itu buat orang-orang lain.

 Xian itu buat jian, lixiano itu buat sekala, lix/lixie itu buat bintang, dan felix itu buat orang-orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara keras dentuman musik menggerayangi telinga jisung. Pemuda tupai itu benar-benar mengantar seungmin ke fable malam ini.

"Ji, kalo lo mau cari gue, gue ada di pojok," seungmin menunjuk sebuah table yang sudah diisi beberapa orang. Tentu saja, jisung tak kenal siapa orang-orang itu.

Jisung memilih untuk memalingkan wajahnya dari seungmin sebagai jawaban. Seungmin yang mendapat jawaban demikian hanya tersenyum miring kemudian menghampiri meja yang ditunjuknya tadi.

"Kenapa harus gue cerita tentang itu ke langit sih, jadi senjata makan tuan, kan. Jian bego," jisung masih bergumam sambil mengutuk dirinya sendiri.

Jisung mengedarkan pandangannya di klub termewah jakarta ini, kemudian mendecih pelan. Netranya melirik bar disebelahnya. Sungguh, Ia tak tertarik pada minuman beralkohol, tak tertarik juga pada wanita-wanita berpakaian kurang bahan yang kini menatap nakal padanya. Baginya, lebih baik ada dirumah dan tidur di kasur milik hyunjin daripada menghirup asap rokok dan menenggak alkohol disini.

Malas, dirinya memilih untuk keluar dari klub dan mencari udara segar. Jisung melihat sebuah tempat kosong, dan memilih untuk menyandarkan punggung miliknya di dinding. Jemarinya menarik sebungkus rokok dan sebuah pemantik dari dalam saku jaket, kemudian menyalakan rokoknya. Jisung menghisap nikotin dalam-dalam, mencoba mengurangi beban pikirannya.

Tanpa sadar, jisung telah menghabiskan tujuh batang rokok dalam satu waktu. Merasa ia butuh pulang, jisung memutuskan untuk menghampiri seungmin dan berkata kalau ia ingin pulang.
Perkara seungmin ingin pulang atau tidak, jisung tak perduli lagi.

Dibawa tungkainya memasuki klub yang begitu ramai dan sesak, hingga dirinya harus bertabrakan dengan beberapa orang hanya untuk sekedar melewati jalan.

Jisung mencoba menghampiri seungmin di tempat yang ia tunjuk tadi, tapi ia tidak menemukan sosoknya disitu. Matanya berpendar ke segala arah, mencoba menemukan seungmin.

Dapat.

"Lang-," perkataan jisung berhenti. Ia melihatnya, seungmin sedang berjalan memasuki room of Love bersama seorang pemuda yang jisung tak lihat sejak ia memasuki klub.

Jisung memilih untuk mengikuti mereka dari jauh. Ketika ia melihat seungmin dan pemuda itu telah memasuki kamar, jisung segera mendekat dan menempelkan telinganya dari depan pintu.

Merasa hal ini begitu penting, jisung mengambil ponselnya dan diam-diam merekam suara tak senonoh yang keluar dari dalam kamar tersebut.

Begitu merasa bahwa bukti yang didapatkannya cukup, jisung tersenyum puas. "Gotcha," kemudian melangkah pergi menjauhi tempat tersebut.

Langit

Gue cabut duluan. Nyokap nyariin, sorry gabisa nunggu lo. Have fun ;)|
Delivered 00.45

𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang