•••HAPPY READING•••
______________^_^______________
Saat ini Salsha sedang berdebat dengan Devan dan Aisyah. Pasalnya sedari tadi mereka terus meributkan siapa yang akan mengantar Salsha dan Keisya kerumah Meyra. Sedangkan Alby, Zhafira dan Irfan hanya memperhatikan mereka saja.
"Dek beneran gak mau dianter aja sama abang?" tanya Devan
Salsha menghela nafasnya kasar. "Huh..aku beneran lah bang, lagian juga rumah Meyra gak jauh-jauh banget dari sini."
"Gak mau dianter sama Alby aja?" tanya Devan lagi
"Gak usah bang, kasian pak Alby nya pasti masih capek karena nyetir dari Jogja ke Bandung."
"Iya bang, gapapa biar Mas Fian istirahat aja. Biar Key yang bawa mobil nya." kali ini Keisya ikut berbicara.
"Tidak apa-apa, saya bisa mengantar kalian berdua." Sahut Alby
"Eh-eh...gak usah pak. Bapak istirahat aja, saya tau badan bapak pegel-pegel kan?" ucap Salsha
"Iya bener apa kata Caca Mas, mending Mas Fian istirahat aja ya. Kali ini biarin Key yang bawa mobilnya."
Alby pun nampak berfikir dan kembali membuang nafasnya kasar. "Yasudah kalau itu mau kamu, hati-hati."
"Siap boss" ucap Keisya dengan memperagakan gaya hormat
"Yaudah deh kalau itu mau kalian berdua, bunda cuma pesan hati-hati y. Pulang dari rumah Meyra jangan keluyuran, langsung pulang." ucap Aisyah menasehati
"Iya bunda." Balas Salsha
Akhirnya setelah berdebat panjang, Salsha dan Keisya pergi kerumah Meyra. Keisya nampak sangat excited untuk bertemu dengan Meyra. Keisya bilang ia tak sabar ingin menambah sahabat baru. Apalagi yang diceritakan oleh Salsha mengenai Meyra semakin membuat nya penasaran akan sosok Meyra itu.
Hanya butuh waktu 25 menit untuk sampai dirumah Meyra. Salsha turun dari mobil dan menatap rumah Meyra dengan seksama. Rumah Meyra tidak ada yang berubah, masih sama seperti dulu. Hanya saja sekarang banyak hiasan pernikahan yang tertata rapi disana. Sungguh, Salsha sangat merindukan rumah ini, rumah yang selalu ia jadikan tempat curhat bersama Meyra.
"Ca, gak masuk?" senyum Salsha memudar saat Keisya menepuk pundaknya
Kemudian Salsha kembali tersenyum seraya menarik tangan Keisya. "Ayo kita masuk."
Dihalaman rumah Meyra terlihat ramai sekali. Mungkin itu adalah kerabat serta tetangga Meyra yang membantu persiapan acara pernikahannya dengan Zikri. Disana Salsha melihat sosok yang selama ini ia rindukan sedang duduk manis seraya mengamati orang- orang yang sedang bekerja. Salsha melangkahkan kakinya menuju orang itu.
"Assalamualaikum..." ucap Salsha dan Keisya
Perempuan itu pun segera menoleh dan langsung berlari menghampiri Salsha dan memeluknya erat.
"Cacaaaaaaaaaaaaaa." teriak perempuan itu
Grepp
"Aku kangen banget sama kamu..hiks."
"Heii..kenapa nangis Mey? Aku udah disini masa kamu nangis." ucap Salsha sambil melepaskan pelukan Meyra yang membuatnya sesak nafas.
"Hiks..hiks..ka-kamu ja-hat gak ngabarin aku kalo udah nyampe Bandung." ucap Meyra sesenggukkan
"Cup..cup..cup..udah dong Mey jangan nangis, aku kesini kangen sama suara kamu loh bukan tangisan kamu." ucap Salsha mencoba mencairkan suasana agar Meyra tidak menangis lagi.

YOU ARE READING
Cinta Dalam Ikhlas (SUDAH TERBIT)
General Fiction~Spiritual Story~ [Sebagian part sudah dihapus] Bukan cinta dalam diam yang diperjuangkan tapi cinta dalam ikhlas Diam-diam ikhlas, bukan diam-diam sesak Diam-diam berkorban, bukan diam-diam terluka Mencintai itu kerelaaan, tidak harus dibalas sama ...