17

2.6K 231 44
                                    

Sehun memijat pelipis untuk kesekian kalinya. Ia pusing memikirkan pekerjaannya yang setiap hari selalu menumpuk di depan meja kantornya, terlebih lagi masalah yang sedang menimpa perusahaan nya.

Kini ia sedang berkutat dengan laptop dan juga kertas-kertas yang setiap hari selalu berada di atas meja nya untuk diselesaikan.

Ia menatap arloji nya, sudah siang namun wanita kesayangannya belum juga pulang, ia hendak menelepon Nancy namun ia kehilangan handphone nya. Dengan malas Sehun membongkar nakas-nakas yang tak jauh dari dirinya.

Wajahnya mengernyit, mendapatkan foto hitam putih di dalam nakas di dekat ranjangnya.

"Hasil USG? Baby Bang?" Nafas sehun berderu cepat, ia kembali mencari detail-detail dari hasil USG tersebut. Sehun mengambil satu kertas yang menarik perhatian nya, ia membaca dengan teliti dan mengulang nya lagi dari awal.

Sehun meremas kertas itu, rahangnya mulai mengeras. Wanita itu. Yang selaman ini ia cintai dengan segenap jiwa dan sepenuh hati, telah dihamili orang lain?

Begitu bodohnya kah dia telah dibutakan cinta oleh wanita sialan itu?




"Siapa yang berani-beraninya menghamili mu-"

"-Nancy Mcdonie?"

----------

Nancy memasuki pekarangan rumahnya, ia lelah namun senang karena berhasil membuat istrinya Chan terduduk lemah di hadapannya.

"Ku tunggu kau mati, (y/n)" Ujarnya pelan.

Nancy membuka pintu rumahnya, sebenarnya ia sangat malas berada di tempat ini. Sangat membosankan dan tentunya ia selalu berada di dekat pak tua suaminya sendiri.

Nancy membuka pintu kamarnya, yang paling pertama ia lihat adalah punggung lebar Sehun yang polos tanpa benang sekalipun. Nancy masuk perlahan ke dalam kamarnya, tak ingin suaminya terusik.


"Berani sekali orang itu.." Ucap Sehun lirih.

"Berani sekali dia menghamili istri ku?"

Nancy gemetar, tak berkutik sama sekali. Sehun membalikkan tubuhnya, menatap istri kesayangannya itu menggunakan mata sendu miliknya. Tangannya bertumpu pada paha.

Ia kecewa.

"S-Sehun? aku bisa jelaskan ini,"

Sehun diam, ia tersenyum simpul, mau bagaimana dia tak akan bisa menyakiti atau memarahi orang yang ia sayang apalagi istrinya.

Sehun menepuk sofa di sebelahnya, menyuruh sangat istri duduk di sampingnya.

"Jelaskan kepadaku sekarang. Laki-laki itu yang membuaimu atau kau yang menjadi jalangnya?"

---------

Chan menangis sejadi-jadinya saat setelah pulang dari sekolah wanitanya, ia tak habis pikir dengan kondisi istri kecilnya itu. Beda dengan Hyunjin yang sedaritadi hanya diam mematung lalu terduduk di atas lantai sembari memikirkan gadis kesayangannya dulu.

Dokter bilang, istrinya akan mengalami amnesia, namun tak begitu parah. Akan mudah jika akan mengembalikan pikiran masa lalu nya. Namun yang membuat Bangchan takut adalah, koma yang istrinya alami sangat berat. Benturan itu juga akan berakibat fatal, dan bisa membuat istrinya meregang nyawa.

"Nancy benar-benar biadab-" Chan mengepalkan tangannya, sudah habis kesabaran nya jika semuanya sudah seperti ini.

"-Ia manusia iblis yang ku kenal." Chan tak bisa marah sekarang , ia bersender di kursi dan terus menangis.

Husband || BangChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang