Bersyukur

3.3K 288 39
                                    

SELAMAT MEMBACA💚💙
------------------------------------------------------------

"Udah dong, Aku gak papa Sayang." Berulang kali Resya berusaha mendiamkan tangis Zillo, Tetapi Lelaki itu tetap saja menangis.

Resya sudah sadar sejak Satu jam yang lalu. Dari awal ruangan ini di isi oleh Bunda nya,Danu, Dafa, beserta Tunangan nya hingga tersisa Mereka berdua pun Zillo masih tak bisa mengontrol isakan nya.

"Jangan gitu lagi..." Lirih Zillo yang masih menenggelamkan wajah nya di brankar Resya.

"Aku gak papa kok, Cuma tidur bentar." Resya serasa sedang membujuk Anak kecil untuk berhenti menangis.

Resya mengusap rambut Zillo lembut, penampilan Suami nya benar-benar kacau sekarang. Rambut nya tampak acak-acakan, wajah nya sembab, lingkaran hitam menghiasi mata mata nya, hidung merah serta baju yang terlihat lusuh membuat hati Resya mencolos sedih. Baru saja Resya tinggal tidur selama dua hari, Zillo sudah begini.

"Cuma tidur bentar, Kamu bilang? " Zillo memperlihatkan wajah nya dari samping hingga Resya tersenyum menatap nya.

"Aku beneran udah Gak papa. Jangan Khawatir." Ucap Resya lembut, tadi nya sudah reda namun entah mengapa Setetes air mata meluncur lagi.

Zillo mengambil tangan Resya untuk di genggam nya, Kepala nya memiring menatap Resya dari samping. Resya hanya tersenyum membalas tatapan Zillo. Seharus nya Resya yang menangis, tetapi? Suami nya tampak membalik keadaan.

"Hati Aku sakit banget liat Kamu begitu. Jangan lagi, Cukup sekali ini aja." Lirih Zillo.

Ingatan nya kembali ke perjuangan Resya saat melahirkan Anak Mereka, Betapa Resya sangat mengotot untuk melahirkan secara normal di tengah keadaan nya yang pendarahan. Apalagi ketika melihat Resya di tangani oleh Dokter karena mengeluarkan darah terlalu banyak hingga tak sadarkan diri, di saat itu Zillo hanya bisa menangis rapuh sebari menatap dari luar ruangan yang terhalang kaca.

Bahkan setelah nya Zillo hanya melihat Anak nya sekali saja ketika di ruangan Khusus. Bukan karena tak bahagia melihat Sih Kembar sudah lahir ke Dunia dengan selamat, tapi rasa Khawatir nya pada Bunda dari Anak-anak nya itu lebih mendominasi. Zillo tak ingin jauh dari Resya saat itu, Ia benar-benar menemani Resya hingga Istri nya itu Siuman.

"Aku gak bisa janji dong," Ujar Resya dengan senyuman nya.

Zillo menggeleng keras. "Pokok nya Aku gak mau lihat Kamu kaya begitu lagi." Ucap Zillo dengan suara seperti tak ingin di bantah.

"Iya deh iya," Jawab Resya Akhir nya.

"Sisiran gak sih, Rambut nya kok awul-awulan begini? " Zillo tak menjawab, Ia hanya diam memandangi Istri nya.

Bodoh amat sama rambut awul-awulan.

Zillo langsung berdiri tegap ketika Resya bergerak ingin bangkit."Mau ngapain?"

"Mau duduk." Zillo dengan sigap menaikan brankar Resya lalu merengkuh tubuh Istri nya membantu Perempuan itu duduk.

"Ambil Sisir." Suruh Resya. Zillo langsung menurut, mengambil Sisir di dalam ransel nya.

"Duduk sini." Resya menepuk sisi kanan ranjang nya menyuruh Zillo duduk di hadapan nya.

Sebelum nya Resya menata tali Infus nya dengan benar agar leluasa bergerak, kemudian Ia mengambil Sisir dari Zillo.

"Kayak bukan Suami Aku." Ujar Resya lalu terkekeh geli ketika menyisir rambut Zillo.

"Ketawa terus. Aku begini juga karena Kamu tahu!" Sungut Zillo, namun tak urung merasa senang karena Resya nya sudah sembuh.

One And Only || Sequel Zillo [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang