Cemburu

3.3K 292 41
                                    

SELAMAT MEMBACA💚💙
-------------------------------------------------------------

Pukul 10 pagi, waktu nya bagi Resya untuk menjemput Sih Kembar Di sekolah. Sih dua bocah cilik berumur empat tahun lebih Empat bulan itu sudah memasuki masa pendidikan awal, tentu saja kedua nya senang karena mendapatkan Teman Baru. Namun tak urung juga Mereka berdua mengaduhkan keluhan.

"Bundaaa..."Resya langsung mengalihkan pandangan nya ketika Kedua Putra nya memanggil dengan penuh semangat.

"Cium Bunda dulu." Suruh Resya, tentu saja kedua bocah itu melakukan nya.

"Bagaimana sekolah nya hari ini? Menyenangkan? " Tanya Resya sembari membawa kedua tubuh mungil itu di gandengan nya.

"Seru Bunda." Jawab Millo semangat. Sih Kembar menjawab nya dengan beda pendapat.

"Tidak! " Jawab Nillo dengan wajah cemberut.

"Lho Adek, kenapa enggak? " Tanya Resya lembut sembari membawa Sang Bungsu di pangkuan nya ketika sudah di dalam Mobil.

"Tadi Adek di ejek Bun." Millo Yang menjawab karena Nillo hanya cemberut di pelukan Bunda nya.

Alis Resya bertaut,"Di ejek gara-gara apa,Bang? "Millo Yang bersandar di lengan tangan nya mulai mengangkat kepala nya.

"Kata Bobby Adek jelek, gigi nya Ompong. Terus kata Amel, badan Adek kecil gak kaya Abang." Millo menjelaskan dengan cara Anak kecil. Resyapun mendengarkan nya dengan seksama.

Si Bungsu semakin cemeberut, "Bundaaaa... Gigi Adek kemana? " Rengek nya.

"Itu lah Adek gak nurut di bilangin Bunda, Maka nya jangan makan Coklat terus. Gigi nya di makan ulat kan! " Celetuk Millo seraya memandangi Adik nya penuh nasehat.

"Bundaaa... Gigi Adek bisa tumbuh lagi kan? "

Resya tersenyum lalu mengangguk. "Bentar lagi tumbuh kok," Nillo sempat tersenyum tenang, namun kembali cemberut lagi hingga pak Deden yang duduk di kursi kemudi ikut merasa gemas.

"Bunda, Emang Adek kecil banget ya? Kok Di ejek pendek terus sama Teman-teman." Mata Nillo berembun hendak menangis, Millo sang Kakak pun langsung menarik kulit di sekitar mata Adik nya hingga menyipit. Hal yang selalu di lakukan ketika Nillo ingin menangis, Menurut Millo sendiri Cara itu berguna untuk menghalau air mata Nillo. Namun, Sang Adik sering kesal dengan cara Millo itu.

"Adek kecil pun Imut, Bunda aja gemes liat nya. Jangan sedih ya? " Resya menenangkan Anak nya.

"Iya. Besok kalau Mereka ngejek Kamu lagi, bakal Abang marahin." Ujar Millo bijak sebagai seorang Abang.

Akhir nya, Nillo tenang juga.

"Non, Mau di antar Ke Rumah Sakit atau pulang? " Tanya Pak Deden.

"Ke rumah Sakit Kek, Nillo kangen Ayah." Bukan Sang Ibu Yang menjawab. Melainkan Anak nya, Nillo.

Di Rumah Sakit, Sih Kembar langsung berlari layak nya kaki Yang sudah hafal oleh setiap lorong Rumah Sakit. Resya sampai kewalahan mengejar nya.

"Om Danu!!! " Teriak Sih Kembar ketika bertemu Danu Yang sedang berjalan di koridor rumah sakit.

"Heiii..." Danu berlutut lalu membawa kedua nya di pelukan hangat seorang Om kepada Keponakan nya.

Danu berdiri,membawa Sih Kembar di gendongan nya. "Kok lari-lari sih? Lihat tuh Bunda nya sampai lelah ngejar kalian." Danu menunjuk Resya yang sedang menyeka keringat nya.

"Maaf, Bunda." Kedua nya menunduk merasa bersalah.

"Gak Papa, Sayang. Tapi lain kali jangan begitu lagi, ya? " Resya tersenyum memberi maaf.

One And Only || Sequel Zillo [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang