14

3.9K 317 40
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Jungkook dari rumah sakit setelah dua minggu dirawat disana. Seokjin sudah membuatkan makanan yang tentunya dibantu oleh dua sahabatnya Jimin dan Yoongi.

Ingat,tangan kanan Seokjin patah jadi dia tidak bisa memasak. Hanya sebagai pencicip dan pengawas saat kedua sahabatnya sedang memasak.

Sebenarnya Jungkook sudah diperbolehkan pulang  minggu yang lalu. Tapi saat Yoongi dan Jimin yang melihat langsung keadaan Seokjin, kedua sahabat Seokjin ini bergegas ke rumah sakit dan memukul Jungkook hingga mendapat luka jahitan di pelipis dan rahang Jungkook geser. Hal itu juga membuat Jungkook terpaksa dirawat lebih lama lagi.

Taehyung dan Namjoon yang mengetahui calon bini mereka hampir membunuh Jungkook hanya bisa meneguk saliva sendiri. Mereka berjanji pada diri mereka tidak akan menduakan calon bini mereka nanti. Takut jika macam-macam burung dan kepala mereka digantung di depan pagar rumah.

"Akhirnya selesai juga. Sumpah Jin,aku nggak rela masak buat iblis Jeon itu. Kalau bukan karena kau yang meminta,sudah aku buat racun ini makanan."kesal Jimin.

"Sudahlah,lagipula kalian berdua sudah membalasnya dengan delapan belas jahitan dan rahangnya yang harus di perbaiki."

"Itu belum cukup Jin. Rasanya ingin aku patahkan juga kaki dan tangannya biar dia tahu rasanya."sungut Yoongi.

"Kalau seperti itu caranya,apa bedanya kalian dengan dengan mertuaku?"

Yoongi dan Jimin terdiam. Mereka mendadak merasa bersalah.

Sedikit.

Dan juga mereka tidak menyesal hanya merasa bersalah saja itupun karena Seokjin bawa-bawa mertuanya. =__=

"Jadi bagaimana dengan persiapan pernikahan kau dengan Namjoon hyung?"tanya Seokjin sembari mengupas jeruk.

"Aku dan Namjoon sepakat untuk menunda pernikahan."

"Kenapa?"bingung Seokjin.

"Masa mereka nikah disaat kau dan Jungkook sakit."seru Yoongi.

"Sumpah kau membuatku terharu Jim. Kau memikirkanku."ucap Seokjin dengan sedikit mendramatisir. "Tapi ngomong-ngomong kalian berdua sudah buka hati nih ceritanya buat Namjoon hyung dan Taehyung hyung?"sambung Seokjin lagi.

"Ya kau saja bisa buka hati buat Jungkook kenapa kita tidak? Lagipula mereka udah kasih uang DP ke orangtua kita. Jadi ya begitulah."jawab Yoongi.

"Huwaaa~~~asli ya sekali kita dapat pasangan luar biasa anjimnya."

"Tapi aku heran,seharusnya kau yang dapat pasangan dakjal bukan Seokjin,Jim."

"Hah? Kenapa aku?"

"Kau kan sering gonta-ganti pasangan. Seharusnya kau dapat karma tapi kenapa malah Seokjin?"

"Sialan kau Yoon. Amit-amit dah kalau Namjoon kayak Jungkook."

"Kalau misalkan Namjoon aslinya sama kaya Jungkook kau mau bagaimana?"

"Aku ceraikan."

"Yakin?"

"Tsk! Sudahlah kalian berdua,aku pusing mendengar perdebatan tidak penting kalian. Kalau sudah nikah ya berarti itu jodoh kalian. Udah gitu aja."

"Hei!!! Hei!!! Ada apa ini? Perdebatan kalian terdengar sampai pintu depan."seru Namjoon.

Kedatangan Namjoon langsung membuat ketiga submissive ini terkejut.

"Kalian sudah datang? Kenapa tidak bunyikan bel?"protes Jimin.

"Kenapa harus membunyikan bel kalau Sowon dan Soobin saja sudah menunggu di depan."ucap Taehyung dan ketika dirinya hendak memeluk Yoongi,si pucat langsung menyodorkan pisau buah membuat Taehyung lemas saat melihat benda tersebut.

Jungkook dan Seokjin saling bertatapan,jarak keduanya hanya enam langkah. Tidak ada yang memulai,keduanya sama-sama canggung. Padahal saat chatting sangat akrab bahkan isinya sangat memalukan.

"EKHEM!!!!"

Jimin sengaja berdehem nyaring. Gregetan dengan sikap Jungkook dan Seokjin yang malu-malu anzinc.

"Ayo kita makan. Aku sudah lapar menunggu kalian datang."ucap Jimin dan menarik lengan Namjoon ke arah meja makan. Taehyung menatap Yoongi yang berjalan lebih dulu.

"Kenapa kau berdiri disitu? Jangan harap aku mau memegang tanganmu seperti Jimin."ketus Yoongi. Taehyung hanya bisa mendesah pasrah. Calon bininya itu benar-benar mengerikan.

Tinggallah Seokjin juga Jungkook yang masih berada diruang tengah

"Ayo kita makan."ucap Jungkook yang kemudian melangkah ke belakang Seokjin.

"Kau mau apa?"

"Mendorong kursimulah memangnya apalagi?"

"Benar juga. Sekalian suapi aku."

"Untuk apa aku menyuapimu? Jangan manja."

"Heh! Kau tak lihat tangan kananku di gips,eoh? Sudah lupa karena siapa tanganku jadi seperti ini?"semprot Seokjin dengan mata melotot.

Jungkook berdecak dan mulai mendorong kursi roda Seokjin ke arah meja makan.

"Kau dengar tidak? Suapi aku."

"Iya bawel."kesal Jungkook namun bibirnya menyunggingkan seulas senyum tipis.



















"Jungkook~Kookie... Jungkook."

"Hng? Ada apa?"

Jungkook terbangun dari tidurnya dan mengucek-ucek matanya yang seakan tak mau terbuka.

"Tolong antarkan aku ke toilet,aku ingin muntah."

"Hah?"

Kesadaran Jungkook sukses terkumpul saat mendengar suara lirih Seokjin. Jungkook buru-buru turun dari tempat tidur dan menggendong bridal Seokjin ke toilet.

"Hoek!!! Hoek!!!"

Seokjin terus memuntahkan isi perutnya namun yang keluar hanya cairan biasa. Jungkook dengan telaten memijit tengkuk Seokjin.

"Hoek!!! Akh~sakit Kook,perutku sakit. Hoek!!!"

"Apa kita panggil Hoseok saja?"tanya Jungkook yang terlihat sangat khawatir pada Seokjin. Dapat Jungkook rasakan Seokjin berkeringat dingin.

"Tidak apa-apa,buatkan aku teh hangat saja."lirih Seokjin setelah membersihkan mulutnya. Jungkook kemudian menggendong Seokjin dan merebahkannya kembali ke atas ranjang. Wajah Seokjin penuh dengan keringat dingin,nafasnya pun ngos-ngosan dan pucat.

"Aku akan menghubungi Sowon agar membuatkanmu teh hangat."

Jungkook menghubungi Sowon yang berada di kamar belakang dengan telpon rumah.

"Tolong kau buatkan teh hangat untuk Seokjin,sekalian obat. Seokjin mual dan mengeluh perutnya sakit."
Setelah mengatakan pada kepala pembantu di mansionnya, Jungkook menghampiri Seokjin yang sedang merintih dan tangan kirinya mencengkram perutnya.

"Jungkook sakit. Ini sakit Kook."

"Dimananya yang sakit?"

Tangan kiri Seokjin menarik tangan Jungkook dan membawanya kearah perut bagian bawahnya. Kening Jungkook mengkerut saat merasakan ada tonjolan sama disana dan juga berdetak.

"Seokjin kita harus menghubungi Hoseok segera. Di perutmu ada tonjolan."panik Jungkook

"Apa?"































Tbc

The Truth Untold//KookJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang