27. Istri Terbaik

543 81 9
                                    

Hari ini Felix pulang dari Jerman setelah menyelesaikan pendidikan S1. Tapi kamu tidak bisa menjemputnya, karena sibuk memasak.

Ini pertama kalinya Felix menyicipi masakan buatan mu, takut kalau sang suami tidak menyukainya, bahkan kamu saja tidak tahu apa makanan kesukaan Felix.

Terdengar suara bell rumah yang di pijat. Kamu segera menghampiri pintu utama. Pintu di buka, sosok Felix sekarang ada di depan mata mu, tidak lagi lewat videocall di handphone.

Kamu langsung membawa Felix masuk ke dalam rumah. Kamu membawa Felix ke meja makan.

"Ini semuaaanya aku yang masak," ucap mu dengan merasa bangga.

Felix tersenyum. "Banyak banget kamu masak."

"Kan, khusus buat orang yang spesial," ucap mu sembari tersenyum.

Felix langsung melirik ke arah mu. Kamu malah membuat senyuman semakin lebar hingga semua gigi terlihat.

Tangan Felix mengusap kepala mu. "Sebentar. Aku pengen mandi dulu, ya."

Saat Felix akan beranjak dari duduk kamu langsung menahannya.

"Mandinya sama air hangat, ya. Biar aku siapin."

Felix menjawabnya dengan anggukan kepala.

Selesai mandi Felix kembali ke meja makan dengan rambut yang masih basah. Felix duduk di samping kamu. Kamu mengambil piring lalu nasi dan lauk.

"Aku kayanya gak bisa deh kalau habisin ini semua."

"Pokonya harus habis semua!"

Felix mulai mencoba masakan kamu. Felix terkejut.

"Yn ...."

"Gak enak, ya? Maaf, aku belum jago masak."

"Ini enak! Serius aku gak bohong!"

Felix kembali memakan masakan kamu dengan lahap, kamu senang dengan reaksi Felix.

"Uhuk uhuk!"

Kamu langsung mengambil segelas air untuk Felix.

"Pelan-pelan dong makanya." Kamu mengusap punggung Felix.

☪✝

Malam ini waktu sudah menunjukkan tepat tengah malam, tapi kamu dan Felix masih belum tertidur. Keduanya menatap atap kamar.

"Kak, aku janji, kali ini aku bakalan jadi istri yang baik buat, Kakak."

Tangan Felix mengusap kepala mu. "Janji itu di tepati, bukan untuk di ingkari."

Kamu terdiam memeluk Felix semakin erat.

"Kamu sudah melakukannya, Yn. Kamu istri yang baik, terbaik."

Semakin hari kamu dan Felix semakin dekat. Rasa cinta mu kepada Felix sekarang sudah menjadi besar.

"Aku punya sesuatu." Kamu duduk di samping Felix.

"Apa itu?" tanya Felix yang sibuk dengan laptop.

"Liat dulu aku, jangan kerja terus!" Kamu menarik-narik tangan Felix.

Felix menyimpan laptopnya di atas nakas.

"Kalau aku gak kerja, terus kita mau makan apa?"

"Ih nyebelin!"

Kamu dan Felix sama-sama tersenyum.

"Kakak pasti bakalan kaget."

"Apa?"

"Nih!" Kamu memberikan hasil periksa dokter kepada Felix.

Felix membacanya dari atas sampai bawah. "Kapan kamu periksa?"

"Kemarin, pas Kakak kerja, 'kan aku udah izin dulu mau keluar."

Seketika kamu dan Felix terdiam. Kamu menunggu reaksi Felix.

"Ini seriusan? K-kamu hamil?"

Kamu menganggukkan kepala, Felix langsung memelukmu dengan erat.

⭐⭐⭐

Bersambung ....

Ciee yang hamil. Jd keinget sama kisah Zainab Putri Rasulullah yang menikah sama yang beda keyakinan.

Ada yang tau gak kisah cintanya? Sedih banget tahu 😭

Serius gak bohong, apalagi pas suaminya jadi tahanan itu, di sogok pake barang peninggalan Bunda Khadijah.

Suaminya di bebasin tp mereka berpisah, Zainab kembali lah ke keluarganya.

Till JannahWhere stories live. Discover now