16. Dijebak

2K 106 14
                                    

"Sebelum baca, silahkan klik bintang dulu ya! Karena menghargai karya orang lain itu, sangat baik lho. Dan setelah membaca, silahkan koment ya! Karena mengomentari karya orang itu gak salah kok^^"
.
Kalo ada typo, tolong dikoreksi ya teman-teman^^
.
Happy Reading❤

●●●


Arista bisa merasakan beberapa pasang mata meliriknya. Tidak, bukan beberapa. Tapi hampir semua orang di cafe ini tengah memperhatikannya.

Ada yang melirik sinis, dan ada juga yang penasaran. Semua gerak-gerik Arista seolah-olah sedang diawasi, hal itu membuatnya merasa tidak nyaman.

Hari ini dia telah berjanji akan bertemu dengan Risa di luar. Setelah beberapa hari lalu Risa berhasil membuat rumahnya berantakan, Wisnu melarang Arista untuk membawa Risa ke rumahnya. Akhirnya, dia memilih cafe ini untuk dijadikan tempat mereka untuk berbincang. Namun entah kenapa Risa tak kunjung datang juga, sampai-sampai dia memutuskan untuk memesan minuman terlebih dahulu.

Beberapa menit lalu saat dia baru saja menginjakkan kakinya di cafe ini, semua orang di dalamnya seakan tak peduli dengan kehadirannya. Namun semenjak munculnya gambar dari layar di sudut cafe, dirinya langsung menjadi pusat perhatian. Seandainya saja Arista dapat menjangkau layar di sudut cafe itu, pasti Arista juga tau apa penyebab dia diperhatikan banyak orang seperti ini.

"Mmm, kenapa Risa lama banget sih datengnya" gumam Arista.

"Oh jadi ini pacarnya pemilik cafe ini?" ucap seseorang yang tidak Arista kenal. Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Arista langsung bertambah bingung dengan situasi yang sedang terjadi sekarang. Dia langsung memutuskan untuk beranjak dan berjalan menuju layar yang saat ini juga menjadi pusat perhatian.

Arista tersentak saat menangkap sebuah foto yang memperlihatkannya sedang bersama mantannya, Rama. Arista benar-benar tak mengerti mengapa foto ini bisa ditampilkan pada layar raksasa ini, tentu saja hal ini membuatnya geram.

Dengan cepat, Arista langsung menemui sang manager dan berusaha memprotes atas terjadinya kejadian ini dan memaksa untuk menemui sang pemilik cafe . Namun tak lama kemudian, sang pemilik cafe berhasil menunjukkan batang hidungnya.

"Beiby ada disini?" ucap Rama sambil tersenyum.

"Apa maksud kamu nampilin foto itu?" ucap Arista geram.

"Apa salahnya aku nampilin foto kita, sayang?" jawab Rama santai yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Arista.

Arista menghela nafas sejenak. Memutar otak dan berfikir, sejak kapan Rama berubah menjadi laki-laki yang begitu menyebalkan seperti ini? Sampai-sampai dia menyebarkan foto masa lalunya dengan cara seperti ini. Padahal Rama juga sudah tau bahwa dirinya sudah menikah.

"Matikan layarnya!" perintah Arista pada akhirnya, sebelum lebih banyak orang lagi yang melihatnya.

Rama tertawa dan melambaikan tangannya sambil berkata, "Matikan layarnya!"

Seketika itu juga Arista bisa bernafas lega. Namun rasa leganya itu langsung berakhir saat tiba-tiba Rama menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam ruangannya.

"Hentikan lelucon ini!" Arista menghempaskan tangan Rama kasar saat mereka sudah sampai di dalam ruangan.

Entah apa yang terjadi pada diri Arista saat ini. Tiba-tiba dia merasakan kepalanya begitu berat dan sekujur tubuhnya sangat lemas seolah-olah dia tidak mampu lagi untuk berdiri. Arista terjatuh ke atas sofa dan mulai kehilangan kesadarannya. Sedangkan Rama yang mendapati Arista yang tengah tak berdaya, hanya tersenyum penuh kemenangan.

Married With Om OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang