29; save him(2)

2.5K 573 112
                                    

—rasa dengki yang mendalam kini menjadi dendam tak terlupakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

rasa dengki yang mendalam kini menjadi dendam tak terlupakan.

.

Seokjin yang baru saja selesai mandi, kini keningnya mengerut membaca sebuah pesan singkat dari Jisung. "Jisoo!" panggilnya.

Wanita cantik itu kini muncul menghampiri suaminya. "Ada apa?"

Seokjin langsung menunjukkan ponselnya ke arah Jisoo. Detik itu, keduanya saling bertukar pandang dan terdiam dengan pemikiran masing-masing. Pesan singkat dari Jisung maksudnya apa?

"Jin, firasatku mengatakan ini hal yang sangat buruk. Apa mungkin Daehyun sudah melakukan rencananya?" Saat itu juga, Seokjin segera menghubungi Jaehyung. Detak jantungnya semakin tak karuan, bisa jadi apa yang dikatakan oleh Jisoo itu benar adanya.

Bagaimana kalau Daehyun sudah mulai melakukan aksi bejatnya itu? Sial, tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"Halo?"

"Jisung, dia baik-baik saja?"

Hening tidak ada jawaban sama sekali di sana. "Oh, Tuhan. Tolong jawab aku! Putraku baik-baik saja, kan?!"

"Daehyun sudah membawanya." Napas Seokjin seakan tercekat begitu saja. Tangan kirinya kini mengepal kuat meremas ujung bajunya sendiri.

"Aku akan ke rumahmu, kita cari mereka bersama-sama. Ajak juga Jaemin dan Chenle, lebih banyak orang lebih bagus."

"Baiklah, aku akan mengubungi mereka. Kau cepatlah datang."

Sambungan telepon itu terputus, Seokjin hanya bisa memijat pelipisnya sendiri tak lupa meminta Jaemin serta Chenle datang ke rumahnya. "Apa kata Jaehyung?"

"Kau benar, Daehyun sudah bertindak. Dia sudah membawa Jisung pergi dari rumahnya," jawab Seokjin. Jisoo meringis, ia mengusap wajahnya sendiri merasa frustrasi atas situasi ini. Pria yang bernama Park Daehyun, sudah dipastikan tidak akan ia ampuni.

"Jaehyung akan ke sini, Jaemin dan Chenle juga. Kita akan mencarinya bersamaan." Jisoo mengangguk saja.

"Jin, bagaimana kalau Jisung ... kita telat membawanya pergi? Aku takut Daehyun berhasil dalam rencananya," cicit Jisoo dengan raut wajah yang cemas.

"Kita harus berpikir positif. Jisung akan baik-baik saja, kau tenang ya? Kita akan mencarinya setelah mereka semua sudah ke sini." Jisoo mengangguk.

Tak lama, bel rumah mereka berbunyi. Jisoo pun bergegas membuka pintu membiarkan Jaemin dan Chenle masuk ke dalam. "Kalian berdua cepat sekali datangnya."

"Kita kebetulan lagi ada di toko buku sekitar sini, jadi kita langsung ke sini, Bi," jawab Chenle apa adanya.

"Tunggu ya, kalian mau minum apa?" Jaemin dan Chenle menggeleng serentak.

Quiet Down | Park Jisung✓Where stories live. Discover now