Haru no Yakusoku (Spring Promise)

63 3 22
                                    

Pagi ini hari pertamaku pindah ke sekolahan baru memulai kehidupan baru dan kembali beradaptasi dengan lingkungan yang baru di sekolahan ini. Hal yang sejujurnya aku benci adalah saat saat seperti ini, aku tak pandai dalam memulai berinteraksi pada orang-orang yang baru, aku tak pandai bergaul dengan orang-orang baru, namun setelah kematian kedua orang tuaku, aku harus rela pindah ke Tokyo dan mulai hidup bersama bibi dan paman ku yang dengan sangat baik hati mau merawat dan menyekolahkanku. Aku sangat berhutang budi kepada bibi dan pamanku semoga kelak aku bisa membalas semua kebaikan mereka berdua.

Aku menatap gedung sekolah baruku dari depan gerbang, aku masih saja memikirkan apakah diriku bisa mememulai kehidupan baruku di sekolah ini. Setelah cukup lama aku berdiri disini aku mulai melangkahkan kakiku masuk ke dalam area sekolah suasananya cukup ramai banyak murid yang sedang berlalu lalang disekitaran gedung sekolah, saat diriku tengah berjalan tanpa sengaja sengaja ekor mataku menangkap seorang perempuan yang sangat aku kenali. Diriku sangat yakin bahwa perempuan itu orang yang aku cari selama ini. Aku berusaha menghampirinya untuk memastikan apakah dia benar benar orang yang aku cari-cari sekitar kurang lebih tujuh tahun yang lalu.

“Hanako-san” teriak ku seraya terus berusaha menyamai langkahnya yang mulai menjauh.

Si empunya nama akhirnya mendengar teriakanku dia mulai berbalik badan dan kebingungan mencari sumber suara yang telah meneriaki namanya. Sebelum dia kembali berjalan aku berlari sekuat tenaga dan akhirnya bisa mengampiri perempuan yang bernama Hanako.
Dia masih saja kebingungan melihatku yang tiba tiba muncul dia hadapannya.

“Apa kau yang memanggil ku tadi?” tanya Hanako padaku dengan raut wajah yang bisa aku deskripsikan bahwa dia sedang bingung.

“Um” aku menganguk singkat.

“Maaf, tapi apa kau mengenaliku?  Sepertinya aku tidak mengenali mu” tukas Hanako yang berhasil membuat hatiku sakit. Dia sama sekali tidak mengenali apa aku salah orang.

“Kau Hanako Aoi kan?” aku kini bertanya menggunakan nama lengkapnya siapa tahu memang benar aku salah orang.

“Iya betul, darimana kau tau nama panjang ku?” Hanako semakin bingung saat ini, dan ternyata benar dia orang yang aku cari selama ini.

Aku senang bisa bertemu dengan dirinya lagi namun mengapa sepertinya dia tidak mengenaliku, apa dia sudah melupakanku?

“Aku Natsuki, Hori Natsuki teman kecilmu” Aku memperkenalkan diriku siapa tahu dia ingat setelah tau namaku.

“Natsuki, tapi maaf aku benar benar tidak ingat. Mungkin kau salah orang di kota ini kan banyak sekali yang bernama sama denganku” tukas Hanako seraya berlalu meninggalkanku yang masih saja mematung saat mendengar bahwa dia tidak mengingatku.

Sakit, rasanya sakit sekali saat kata kat itu keluar dari mulut Hanako perempuan yang selama ini aku cari, perempuan yang selalu aku rindukan, perempuan yang selalu aku ingin tahu bagaimana kabarnya saat ini. Namun perempuan itu seakan melupakan semua kenangan masa kecilnya melupakan diriku dan mungkin saja dia juga melupakan janji masa kecil yang kami buat berdua kala itu. Aku hanya tersenyum miris saat ini mungkin saja memang aku yang dari dulu terlalu berharap lebih pada Hanako mana mungkin perempuan secantik Hanako akan mengingat laki laki culun yang selalu jadi bahan ejekan dari teman sekelasnya, aku menertawai diriku yang benar benar bodoh berharap Hanako akan mengingatku dan kembali berteman denganku namun meskipun Hanako melupakan tentang janji yang kita buat aku akan selalu mengwujudkan janji ku pada Hanako perampuan yang aku cintai setelah mendiang mamah.

***
Aku menyapukan pandanganku saat berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan diri, aku melihat satu persatu wajah wajah yang mungkin akan menjadi temanku untuk kedepannya.

Ai no KatachiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang