[04] Bangkrut.

60.4K 3.2K 27
                                    

Stella melangkahkan kakinya masuk kedalam rumahnya,ia melihat orang tuanya dengan membawa dua koper besar.

"Ayah sama bunda mau kemana? Kok bawa koper?" Tanya stella heran.

Reza mendekati anak semata wayangnya,dia mengusap kepala Stella. Stella menatap ayah dan bundanya bingung.

Reza menghela nafas,lauren mengelus bahu suaminya dan menganggukan kepalanya." Queen,kita harus pergi dari sini. Sekarang rumah ini bukan punya kita lagi."

Stella membulatkan matanya," maksud ayah apa?"

"Perusahaan ayah bangkrut,salah satu karyawan ayah korupsi dan membawa kabur uang perusahaan. Ayah terpaksa menjual semuat aset untuk melunasi hutang,termasuk rumah ini."

Stella menggeleng tak terima,"ja-jadi mak-sud a-ayah,rumah ini udah dijual dan kita jatuh miskin."

Lauren mengelus kepala Stella yang terisak menenangkannya." Kamu yang sabar sayang,ini ujian yang kita hadapi. Kita pasti mendapatkan semuanya kembali."

Stella hanya mampu menangis menerima kenyataan ini. Reza memeluk kedua perempuan yang dia cintai itu.

"Kita harus pergi dari sini,bi surti udah mengemasi barang-barang kamu."

Stella menatap rumah yang akan dia tinggalkan. Rumah ini banyak meninggalkan kenangan. Reza sudah membangun rumah ini sejak pertama menikah dengan lauren.

Lalu lauren menuntun Stella untuk masuk ketaksi,dan perlahan taksi itu menjauh dari perkarangan.

#####


"Kenan. Sini kamu." Kenan baru saja memasuki kamarnya tetapi berhenti mendengar suara papanya yang sedang duduk diruang keluarga.

"Loh. Papa udah pulang dari australi. Katanya dua hari lagi." Kenan menjatuhkan bokongnya disofa yang bersebrangan dengan raymond tanpa memperdulikan tatapan tajam raymond.

"Iya,papa pulang karena dengar kabar anak laki-laki papa satu-satunya membuat masalah."

"Aku sudah duga." Kenan sudah menduga apa yang papanya katakan. Papanya selalu tau apa yang dia lakukan karena dia selalu memasang mata-mata untuk mengawasi kenan.

Raymond menghela nafasnya,"papa tau maksud kamu,tapi cara kamu salah."

"Aku tau,tapi aku ngak ada pilihan lain. Tolong ngertiin aku."

Yasmin meletakkan dua cangkir teh hangat dan beberapa cemilan diatas meja lalu duduk disebelah Raymond.

"Mamah tau maksud kamu baik. Tapi kamu yakin dia akan tetap mau sama kamu."

"Harus mau. Kalau ngak mau bakal Kenan paksa kalau perlu diancam sekalian." Yasmin menggelengkan kepalanya menghadapi sifat kenan.

"Itu yang membuat dia tambah jauh."

"Sayang. Anak keras kepala seperti dia,gak akan bisa dibilangin. Mendingan kamu diam aja,biarin dia ngelakuin apa yang dia mau asal gak ngerugiin." Raymond mengecup pipi istrinya.

"keturunan dari kamu kali. Makanya sifatnya sama"

Raymond merengut kesal."ya beda lah sayang kalau dia nggak tegas. Plin-plan." Ucap Raymond membandingkan.

"Dari pada papah. Mesum."

"Kalau papah ngak mesum,kamu ngak akan ada.awh." Raymond mengaduh ketika Yasmin mencubit perutnya.

"Kamu udah mulai berani yah. Mau aku hukum." Raymond menatap yasmin tajam,bukannya takut yasmin malah membalas tatapannya.

"Hukum aja,malam ini kamu tidur diluar aku nggak mau tidur sama kamu." Yasmin beranjak dari duduknya dan melangkah pergi.

My ex-Boyfriend [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now