[07] Perpisahan.

44.4K 2.5K 57
                                    

"Lo hati-hati ya disana. Kalau udah sampe, telfon yah." Ucap stella.

Stella dan alexa memeluk tubuh kiran. Mereka bertiga berpelukan, mungkin pelukan terakhir.

Setelah beberapa minggu. Semenjak kejadian kiran yang memergoki papanya berselingkuh. Mama kiran dan papanya resmi berpisah. Agak kecewa sih, karena papanya lebih memilih perempuan lain dari pada keluarganya.

Mama kiran memutuskan untuk tinggal diluar negri, dengan terpaksa kiran harus ikut dan meninggalkan sahabat-sahabatnya.

"Lebay banget sih, ini cuma beda negara bukan beda alam." Perkataan evan menghancurkan momen haru ketiga gadis tersebut.

Stella dan alexa menatap evan sinis.

"Penghancur suasana lo." Ucap stella.

"Lo juga mau ditinggallin. Emang lo gak sedih? Atau lo seneng lagi, kiran pergi." Tuduh alexa.

"Sembarangan kalau ngomong. Liat tuh dibelakang gue apa?" Evan menunjuk koper yang ada dibelakangnya." Yang artinya gue ikut pergi."

Mendengar kabar kiran yang akan pindah. Evan uring-uringan gak jelas. Masa baru pacaran beberapa minggu udah pisah aja. Mana kuat dia menahan rindu. Dasar bucin!

Karena orang tua evan yang sayang sama dia. Ngak mau anaknya kenapa-kenapa, jadi mereka mengizinkan evan untuk tinggal diluar negri. Anak kesayangan!

Stella dan alexa hanya menatap malas evan.

"Nanti kalau lo udah dapat teman baru, jangan lupain kita ya." Ucap alexa.

"Gue ngak bakal lupain kalian. Kalian adalah sahabat terbaik buat gue dan ngak akan pernah bisa digantikan."

Mereka kembali berpelukan.

"Iya, selalu video call." Stella mengusap pipinya.

Terdengar pemberitahuan bahwa pesawatnya akan segera lepas landas lima menit lagi.

"Ayo sayang nanti kita ketinggalan pesawat." Ucap mama kiran.

"Kita pergi dulu yah, hati-hati disini. Kalau ada masalah kabarin gue." Stella dan alexa mengangukan kepalanya.

"Iya lo juga hati-hati ya."

Setelah kiran, Evan, dan mamanya sudah tak terlihat. Alexa mendatarkan wajahnya.

Stella mengerinyit"lo kenapa?"

"Gue mau ngomong sama lo."

#####

"Tapi kenapa lo ngak pernah cerita stel. Emang selama ini lo anggap gue apa. Kalau ada masalah cerita, gue bukan sahabat yang ninggalin sahabat nya pas lagi susah." Kata Alexa lirih.

"Bukan gitu Lex, gue cuma-gue cuma ngak mau lo tau masalah keluarga gue."

"Tapi gue bisa bantu. Papa gue pasti bisa bantu. Iya, gue akan ngomong sama papa gue buat bantu lo."

Stella menggelengkan kepalanya"enggak Lex, gue ngak mau ngerepotin lo sama keluarga lo. Ini masalah keluarga gue, biar gue yang urus."

"Tapi-"

"Gue ngak papa, lo ngak perlu khawatir. Gue udah mulai terbiasa hidup susah. Kadang hidup susah itu ada manfaatnya juga. Gue jadi punya banyak waktu dengan ayah sama bunda. Masak bareng, beres-beres rumah bareng."

Dahulu orang tuanya selalu sibuk sama pekerjaannya. Tidak pernah sekalipun ada waktu  untuk dia. Walaupun stella tau, bahwa mereka bekerja keras untuk membahagiakannya. Tapi tetap saja, seorang anak pasti membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya.

My ex-Boyfriend [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now