4. Silhouette

4.3K 581 66
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Teh pemberian chaeyoung memang benar benar ampuh. Terbukti jika jennie tertidur dengan nyenyak tadi malam.

Gadis itu memasukkan barang barang pentingnya ke dalam tas selempang mahalnya, setelah selesai ia segera keluar dari kamar hotelnya karena manajer oppa yang telah menunggu di luar.

Ckleek!

Jennie membuka pintu kamarnya dan terkejut saat chaeyoung ada di hadapannya membuat sang idol termundur ke belakang beberapa langkah.

"Ya! Kenapa kau tiba tiba ada di depan kamarku!" Kesal jennie dan chaeyoung hanya diam.

"Manajer telah menunggu di bawah." Sampai chaeyoung dan berjalan meninggalkan jennie.

Jennie mendengus kesal dan mengikuti langkah chaeyoung,

"Harusnya aku yang berjalan di depannya bukan dia!" Gerutu jennie dalam hati kesal.

Tapi ia juga ingin mengatakan terima kasih pada chaeyoung karena berkat gadis itu ia bisa tidur dengan nyenyak.

"Hei! Ungu, aku—"

"Namaku park chaeyoung! Berhenti memanggilku dengan sebutan ungu." Sela chaeyoung berbalik menatap jennie.

Jennie Hanya memutar malas matanya dan menatap jengkel chaeyoung, "cerewet!" Ketus jennie menyilangkan tangannya di depan dada.

Niatnya sudah musnah ingin mengatakan terima kasih.

Gadis bodyguard itu!

Park chaeyoung!

Gadis ungu!

Menyebalkan!

Jennie merasa muak.

"Selamat pagi, jennie!" Sapa manajer oppa saat jennie telah memasuki van bersamaan dengan chaeyoung yang masuk ke van di kursi samping kemudi.

"Selamat pagi, chaeyoung."

"Selamat pagi, Hyung."

Manajer oppa seketika tersenyum canggung. Aneh rasanya mendengar chaeyoung memanggilnya Hyung.

Tapi yang sudahlah, ia tak bisa memaksa chaeyoung untuk memanggilnya oppa.

"Apa jadwal yang aku miliki pagi ini, oppa?" Tanya jennie saat vannya telah jalan meninggalkan parkiran hotel.

"Pemotretan dan siangnya kau bersiap siap menghadiri event week."jelas manajer oppa di angguk oleh jennie.

Jennie meraih ponselnya di tas dan memainkannya sekedar menghilangkan kebosanannya.

"Hyung?"

"Ne?" Manajer oppa mengalihkan perhatiannya pada chaeyoung sejenak.

"Bisa kita berhenti di supermarket terdekat di sekitar sini?"

"Hm, Waeyo?"

"Aku ingin membeli obat pengar."

Jennie yang sendari tadi hanya mendengar kini ikut menatap chaeyoung yang juga di tatapan bingung oleh manajer oppa.

"Kau mabuk perjalanan?" Tanya manajer oppa dan chaeyoung hanya mengangguk dengan wajah kakunya.

"Arrasseo, kita cari di sekitar sini. Semoga ada supermarket terdekat."ucap manajer oppa dan chaeyoung hanya kembali mengangguk.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang