love?

15.9K 869 488
                                    




underages are strictly restricted.
[21+]
⚠typos!

-

listen while reading

Someone you loved - Lewis Capaldi
Let's not fall in love - Big Bang





—•switch partner•—

Rose mematut dirinya di depan cermin, menatap tubuhnya yang hanya dilapisi handuk dari dada hingga paha, beberapa tanda merah terlihat di leher dekat tulang selangka juga di dadanya.

Ia terdiam cukup lama disana, meraba tanda merah yang dibuat oleh Jefri. Sedikit tersipu mengingat kegiatan mereka semalam. Entahlah ia tidak mengerti, rasa takut dan menyesal menyerang dirinya namun ia tidak bisa berbohong kalau ia menikmati kegiatan semalam.

Rose menghela nafas berat, merasa seperti perempuan rendahan karna tidur dengan sahabat pacarnya sendiri.

Setetes air mata keluar dari matanya, yang langsung ia hapus dengan jarinya.

Rose bingung. Ia menyayangi June. Disisi lain, diam-diam juga mengagumi Jefri.

Rasanya sangat menyenangkan saat berbicara dengan lelaki itu.

They have same music taste.

Same interest.

Same way of thinking.

Hingga malam itu terjadi karna kebodohannya, mereka terjebak dalam hubungan seperti ini.

Tangan Rose meraih sebuah concealer, mengoleskan dan meratakan krim berwarna kulit itu pada tanda merah di lehernya.

Rose mendekatkan dirinya ke cermin, tidak buruk, setidaknya bisa menyamarkan warna merah itu. Ia sudah biasa melakukan ini saat June tidak sengaja membuat tanda merah di tempat yang terlihat.

Ia memilih mengenakan kaus dengan kerah agak tinggi agar bisa bisa menutupi tanda merah itu.

Rose keluar dari kamarnya, ingin menuju ke toko depan untuk membantu ibunya merangkai bunga.

Belum sampai pintu utama, Rose bisa mendengar sebuah mobil berhenti di depan halaman rumahnya. Ia sedikit terkejut saat melihat mobil June sudah terparkir disana.

Rose berhenti di depan pintu "Jun? Kok ngga bilang mau kesini?" Tanyanya dengan suara agak keras pada June yang baru saja keluar dari mobil.

June tersenyum lebar kearah Rose, ia berjalan menghampiri perempuan itu.

"Emang kenapa? Ngga boleh kesini?" Tanya June balik, sambil mencubit pipi Rose.

"Kenapa ngga bilang dulu?" Tanya Rose lagi.

June mengangkat bahunya "Suprise, I guess."

Rose berbalik berjalan mendahului June kearah dapur, June mengikuti perempuan itu dari belakang.

Perempuan itu membuka kulkas, mengambil sebuah teko kaca berisi jus berwarna oranye pucat, lalu menuangkan cairan itu ke dua buah gelas.

June duduk di kursi pantry sambil memperhatikan pacarnya itu "Hari ini jus apa yang?"

Rose tersenyum, menyerahkan satu gelas berisi penuh jus itu pada June.

"Coba dulu." Ucap Rose kemudian sedikit meneguk jus miliknya.

June menatap Rose ragu "Ngga ada ikannya kan?"

Rose tertawa pelan lalu menggeleng "Hari ini ngga ada."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

switch partnerWhere stories live. Discover now