Chapter - 15

26.3K 2.1K 55
                                    

Warning!! Typo bertebaran dimana-mana.
***

Pagi telah tiba.

Pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya karena sedari malam hujan terus-terusan mengguyur Kota Seoul, membuat pemuda bernama Jeon Jungkook enggan untuk bangkit dari posisi nyamannya.

Belum lagi semalam dia mandi sangat lama dari biasanya, membuat  Jungkook semakin erat mengusupkan tubuhnya dibawah lingkupan selimut tebal dan benda keras yang terasa sangat hangat.

Dengan mata yang masih terpejam, tangan kecil Jungkook mulai meraba-raba benda apa yang berada diatas tempat tidurnya sekarang hingga bisa mengeluarkan hawa hangat yang sangat nyaman. Bahkan selimut tebal yang dikenakannya tidak bisa menyaingi rasa hangat yang dikeluarkan oleh benda itu.

“Grrh.”

Sayup-sayup Jungkook mendengarkan geraman yang dirasa tidak terlalu asing ditelinganya, tapi Jungkook mengabaikannya dan tetap melanjutkan tidur sambil merapatkan tubuhnya kearah sumber hangat yang dia rasakan.

Taehyung yang sedari tadi memperhatikan hal itu hanya tersenyum kecut, melihat Jungkook sangat nyaman tidur dipelukannya juga membuat Taehyung tertengun. Selama ini Taehyung selalu memperhatikan Jungkook dia tidak pernah melihat Jungkook bisa tidur dengan tenang.

Sepertinya Jungkook sudah memelalui banyak hal sulit setelah pertemuan mereka terakhir kali. Memikirkannya saja membuat gigi Taehyung bergemetuk menahan geram.

Siapa yang berani menyakiti kelici kecilnya.

Taehyung kemudian tersenyum miring memikirkan hukuman apa yang cocok untuk orang itu.

Paling ringan mungkin siksaan dari tangannya sendiri.

Jangan mengatakan hal yang bertolak belakang dengan kenyataan, Kim. Mangsa-mangsamu lebih memilih untuk mati daripada disiksa olehmu sendiri. Mengingat betapa kejamnya metode yang digunakan Taehyung saat menyiksa mangsanya tanpa belas kasihan. Bahkan Taehyung tidak segan untuk memberikan pengobatan terbaik untuk membiarkan mangsanya tetap bernafas sampai Taehyung bosan.

Kejam bukan? Sangat cocok dengan julukannya sebagai seorang Iblis dalam wujud manusia.

Jadi, jangan pernah kalian berbuat macam-macam terhadap Taehyung apalagi terhadap orang-orang yang berada dalam lingkarannya atau kau tidak akan bisa lagi melihat sinar mentari keesokan harinya.

***

Matahari mulai naik dan mulai menujukan sinarnya, menembus kedalam celah celah gorden yang tidak tertutup rapat, mengintip malu-malu muda-muda yang masih berkulat dibawah selimut tebalnya. 

Hampir satu jam Taehyung tetap diam diposisinya sambil memperhatikan wajah damai Jungkook saat tidur, bahkan tidak ada kata bosan sedikitpun saat memandangi wajah manis itu. Ditambah pipi Jungkook yang mulai bertambah cubby saat dia mulai tinggal bersama Taehyung. 

Bulu mata Jungkook mulai bergerak secara perlahan sampai akhinya mata belo Jungkook mulai terbuka lebar, namun belum sempat nyawanya terkumpul tubuh Jungkook langsung tersentak melihat wajah Taehyung yang sangat dekat dengan wajahnya. 

Dengan cepat Jungkook langsung memundukan wajahnya dan mencoba menjauh dari Taehyung. Sia-sia tubuhnya tidak bisa menjauh sama sekali, malahan bertambah dekat karena Taehyung mengetatkan pelukannya dipingang Jungkook.

“Sudah puas memeluk diriku, Sayang?” tanya Taehyung.

“Tidak mungkin! Pasti kau yang memelukku.” Sergah Jungkook tak terima. Bagaimana mungkin dia memeluk Taehyung, sangat tidak mungkin bahkan saat tidur sekalipun dia sama sekali tidak berniat untuk mendekat kearaah orang mesum ini.

Taehyung terkekeh pelan penolakan yang dilontarkan Jungkook secara blak-blakan, “Lihat dimana tempatmu tidur sekarang, Sayang.” Sindir Taehyung sambil menunjuk kearah belakang Jungkook dengan dagunya.

Jungkook sedikit memiringkan wajahnya agar bisa melihat dengan jelas kebelakang, setelah melihat kenyataan membuat mata Jungkook terbelalak tak percaya. Banyak sekali ruang yang tersisa didelakanganya bahkan tembok yang dia bangun tadi malam untuk membatasi dirinya dan Taehyung telah lenyap menghilang entah kemana.

Walaupun tadi malam dia agak sedikit cekcok dengan Taehyung karena masalah Taehyung tiba-tiba tidur bersamanya tidak seperti biasanya, dan berakhirlah dengan sebuah tembok yang dibangun Jungkook menggunakan bantal dan guling yang disusun rapi ditengah. Dia tidak mengijinkan Taehyung untuk melewati batas itu.

Tapi, apa yang terjadi sekarang? Tembok itu sudah hilang dan dia sekarang berbaring di daerah Taehyung. Dari apa yang dilihatnya kearah punggung Taehyung tidak ada ruang lagi, mungkin kalau Taehyung bergerak sedikit saja, dia akan terjatuh ke lantai.

Melihat kenyataan apa yang dia lakukan membuat Jungkook tersenyum malu, pipinya mulai memerah. Sama saja dia seperti maling yang teriak maling.

Jungkook sepertinya kau harus mengurangi pikiran negative mu terhadap Taehyung.

Taehyung mulai bergerak menindihi tubuh Jungkook, mengurung tubuh kecil Jungkook dibawah tubuh besarnya. Sambil menelisik seluruh ekspresi Jungkook.

“Kira-kira hukuman apa yang harus aku berikan padamu, Kelinci nakal?” Taehyung mengatakan itu tepat disebelah kiri telinga Jungkook. Tak lupa dia memberikan sebuah gigitan kecil di daun telinga Jungkook.

***

Yuhuuu!!!

Gimana udah ngefeel belum?

Sekian dulu ya. Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak dengan vote, comment dan follow!!

When the Devil Fall in Love || TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang