/24/

4.4K 433 91
                                    

"NAH LOH KALIAN BERDUA LAGI NGAPAEN ITU?"






















Atensi Bright dan Win sama-sama berpindah ke asal suara.

Ternyata disana- depan pintu utama rumah, ada Love yang sedang membawa banyak kantong kresek ditangannya sambil menatap keduanya dengan tatapan;

Ternyata disana- depan pintu utama rumah, ada Love yang sedang membawa banyak kantong kresek ditangannya sambil menatap keduanya dengan tatapan;

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Win kemudian bangkit dan menjauh dari Bright.

"Ini bukan seperti yang kau pikirkan. Kami tidak benar-benar melakukan hal itu!" Jelas Win panik.

Bahkan Love belum bertanya apapun padanya, tapi ia terlihat seperti melakukan hubungan gelap dibelakang gadis itu.

Love menoleh ke Bright, memilih mendengar jawaban dari kakak sepupunya itu. Karena ia tahu Win sedang amnesia dan Win tidak mungkin memulainya lebih dulu.

Bright yang merasa, bukannya langsung menjawab malah acuh dan berlalu ke kamarnya.

"Yang benar saja kau--" Win melotot tak percaya menatap kepergian Bright begitu saja tanpa ada penjelasan apapun.

Love memang sudah tahu, Win pun merasa demikian, mengingat Bright dan Love adalah sepupuan yang bahkan tinggal seatap.

Namun bagaimana pun juga ia merasa bahwa yang dilakukanya dan Bright sedikit 'keterlaluan', apalagi ia adalah tamu- walaupun ia sendiri yang menjadi korban kejahilan Bright.

"Kau tahu kan yang kita lakukan itu tidaklah serius." Ujar Win, berusaha menjelaskan kembali situasi tadi. Ia benar-benar canggung sekarang.

"Kalau pun serius, tidak mengapa." Balas Love sambil tersenyum simpul.

"Kau bercanda kan? Itu bukanlah hal yang benar."

"Apanya yang bukan hal yang benar?"

Perasaan Win saja atau Love memang mirip Bright yang pura-pura tidak tahu apapun.

Oh ya ia hampir lupa, Love kan sepupu Bright.

Stupid..

"Yang kau lihat tadi- itu semua tidaklah serius. Aku terus-terusan dikerjai olehnya."

Love terkikik, "Ya aku mengerti maksudmu. Aku pun bersungguh-sungguh merasa tak mengapa karena memang seharusnya kalian berdua seperti itu kan?"

"S-seperti itu seperti apa maksudmu?" Win tergagap. Kalimat Love sangat ambigu menurutnya.

"Ya seperti itulah. Ngomong-ngomong kau lapar kan? Aku ada bawa makanan untuk kalian, aku akan menyiapkannya terlebih dulu. Oh ya, tolong panggilkan ka Bright ke sini ya.. thankyouuuu haha.."

Win melotot dan menggeleng keras, "AKU TIDAK MAU LOVE!!!"

































Nineteen • [Bright×Win]Where stories live. Discover now