LM : Rindu dan Halusinasi (End)

2.7K 341 37
                                    

LM : Rindu dan Halusinasi (End)


Lazy_Monkey

Jangan lupa tekan bintang, sebelum atau sesudah selesai membaca. Terimakasih.

----------------------------🌹---------------------------


Orang-orang selalu berkata kepadaku, “Jalani hidupmu dengan baik, lupakan masa lalu. Hidup terus berjalan dan kehilangan adalah pelajaran yang paling berharga untuk kamu dapat bersyukur dan menerima.”

Sayangnya, hidupku adalah kamu.

Versi lain dari karyaku SOULMATES dan HEARTBREAK.



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.














Dan kata-katanya kali ini berhasil membuatku terdiam, secepat mungkin menatapnya kembali yang dengan tenang membaca buku. Wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun, terfokus pada setiap kalimat yang tertulis disana namun aku sadar. Lalisa baru saja memberiku peringatan untuk tidak menyukai dirinya dalam konteks yang berbeda. Tanpa sadar aku meremas jemariku. Aneh, tiba-tiba aku merasakan sakit yang seharusnya tidak kurasakan lagi sejauh ini. Hanya dengan kalimat yang Lalisa lontarkan barusan mampu membuat hatiku sakit.

Aku tidak mengharapkan apapun, sejauh ini selama aku mengikutinya yang aku sadari aku hanya menyukainya dari kejauhan. Aku tidak pernah berharap bahwa aku bisa mendapatkannya kembali ke dalam pelukanku, dapat berbicara dan duduk bersama Lalisa saja sudah membuatku bahagia.

Tapi, aku tidak menyangka dia akan sejahat itu mengatakan sesuatu untuk membuatku menjauh.

Beginikah rasanya patah hati? Setiap kali aku mengharapkan perasaan hancur akibat patah hati itu dapat kurasakan, dan sekarang aku telah merasakannya.

“Kamu tidak perlu mengatakan hal-hal yang terlalu jahat, perkataanmu hanya akan terus membuat aku menyukaimu!” Entah datang darimana keberanian untuk mengatakan ini dengan sangat keras, yang jelas perasaan suka yang kumiliki padanya masihlah sama.

Tahukah Lalisa bahwa duniaku hanya tentang dirinya?

Di tengah kerumunan orang-orang yang berlalu lalang aku mulai merasakan sesak itu lagi, sesak yang entah berasal darimana. Lalisa berada dalam jarak yang sangat dekat denganku tapi, aku merasa dia terlalu jauh.

Segaris senyum tipis tercipta di wajahnya, seperkian detik aku melihat senyum tersebut luntur. Tersirat kesedihan disana, Lalisa tidak melihatku tetapi aku tahu dia mendengar dengan baik setiap kata yang aku lontarkan dengan sangat keras tadi.

• Oneshoot Compilation JENLISA • (BLACKPINK) Where stories live. Discover now