15.| Rumah Profesor (2)

1K 286 55
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

Yang gak vote jomblo selawase

Happy Reading all
Semoga terhibur, muachhh.


***********

BRAKK

Pintu itu berhasil terbuka, Mereka lalu maju beberapa langkah untuk melihat isi didalamnya. Dan tampaklah rumah yang begitu sepi.

"Aneh, harusnya setelah kita dobrak pintu, ada salah satu penghuni rumah yang datang. Secara kan kita udah lancang dobrak pintunya" gumam Benita yang tidak melihat tanda-tanda orang rumah akan keluar.

"Iyha sepi banget" seru Safin dengan matanya yang jelalatan melihat dekorasi rumah Profesor Luhan.

"Kita masuk nih?" Tanya Taeyong, membuat mereka sontak menoleh padanya. Kemudian mereka mengangguk secara serempak.

"Oke ayo" Mereka pun lalu mulai melangkah masuk kedalam.

Mereka berjalan pelan, seraya menatap kesekitar dengan pandangan takjub. Barang antik ada dimana-mana. Lukisan-lukisan abstrak pun terpajang di dinding dengan rapi. Hiasan dinding seperti kepala rusa dengan tanduk-nya pun ada.

"Gila! Ini beneran kepala rusa?"
"Tanduknya cantik banget" ujar Benita terkagum.

"Iyha ini asli deh kayaknya, ini kaya dirumah Chenle" sahut Lucas yang menghampiri Benita.

"Bang potoin gue cepet" Benita segera berdiri bersebelahan dengan hiasan yang terpasang di dinding itu. Kemudian ia pun bergaya bersiap untuk dipotret.

"1...2...3..."

Cekrekk

"Ntar dikirim di GC yah!" Pinta Benita membuat Lucas terheran.

"Ntar Gue PC deh" Lucas menolak

"Digrub aja, biar keliatan narsis"

"Iyha iyha dah terserah Lo!"

Lucas lalu berjalan kearah Safin dengan Taeyong. Keduanya juga sama, sedang melihat-lihat koleksi yang terpajang disana. Mereka seperti akan lupa dengan tujuannya kemari.

"Bang tujuan kita sekini apa hayo?" Ujarnya lalu berdiri disebelah Taeyong.

"Kan kita mau nyari tunangannya Rafalen Bang!" Safin yang menjawab.

"Ehk Rafalen mana!" Mata Safin kemudian menjelajah mencari keberadaan gadis itu.

"Raf kesini!" Panggil Safin melihat gadis itu tengah fokus melihat barang-barang antik yang berjejeran dimeja. Mendengar Safin memanggilnya Rafalen kemudian menghampiri gadis itu.

Benita pun juga menghampiri Safin dengan lainnya. Johnny yang tadinya tengah melihat lukisan disana, kemudian juga menghampiri gadis itu.

"Ada apa Fin?" Tanyanya pada Safin.

"Ini trus gimana Raf? Rumah Profesor sepi gak ada orang" kata Safin.

"Gue ad--"

"Kalian liat deh!" Ucap Taeyong menyela. "Itu kulit serigala?"  Taeyong menatap lainya dengan alis berkerut.

"Halah masa?" Seru Johnny, ia lantas menyentuh kulit yang terpajang didinding itu.

"Emang Lo bisa bedain yang mana asli mana yang palsu?" Lucas ber'sedekap dada.

"Lo jangan remehin gue"

"Itu kulit harimau asli juga?" Tunjuk Benita kearah dinding.

"Kalo itu semua kulit asli.....wahhh ada yang gak beres nih. Secara itu kan kulit hewan langka yang dilindungi. Melanggar undang-undang dong!" Seru Safin.

AFTER ZA | Find Liao DanyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang