(Cerita ini mengandung adegan kekerasan)
Seorang gadis nerd yang suka dibully, disuruh-suruh, dihina, dianggap menjijikan dan sering dianggap kuman.
Namun, dia akan menjadi sangat mengerikan jika berada di dunia hitam. Dengan tatapan tajam dan ding...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy reading❤
~~~~~
"Kamu itu seperti Matematika. Aku benci Matematika."
●
●
●
Karena kedua lelaki itu adalah...
Devan dan Nevan.
Jingga menatap Melody heran. "Dy, kenapa Abang lo yang jadi Murid baru?"
Melody menggaruk pipinya yang terasa gatal. "Nanti gue jelasin. Ayo, masuk. Sudah bel. Lo engga lupa 'kan hari ini pelajarannya Pak Somat?"
Jingga melebarkan matanya terkejut. Pak Somat? Oh, tidak! Guru Matematika itu sangat killer! "iya, anjir! Lupa gue!" Jingga buru-buru menarik tangan Melody untuk berlari menuju kelas. Sambil berlari gadis itu berteriak untuk mengingatkan Siswi kelasnya.
"YANG MERASA ANAK KELAS 11 IPA 3! MASUK BEGO! HARI INI PELAJARAN PAK SOMAT!"
Sontak para Siswi kelas 11 IPA 3 ingat berjamaah. Hampir saja mereka lupa! Dengan panik mereka berlari menuju kelas karena takut jika Pak Somat akan duluan datang dari pada mereka. Uruasan Cogan belakangan, karena Pak Somat lebih penting. Ini menyangkut masa depan mereka! Mereka tidak ingin guru killer itu memberikan mereka nilai merah selama mereka sekolah di sini. Bisa di coret dari kartu keluarga mereka!
"Huh.. untung belum dateng Pak Somat." Lega Jingga ketika melihat Pak Somat belum datang. Gadis itu berjalan menuju bangkunya yang sudah terdapat Melody yang entah kapan sudah duduk. Dengan Mawar yang berada di belakang mereka, menatap kesal.
"Kalian darimana? Tega banget ninggalin gue sendirian sama anak cowok di kelas! Untung gue enggak di apa-apain." Kata Mawar kesal. Gimana enggak kesal kalau habis bangun ternyata hanya mendapati dirinya sendiri Siswi di kelas.
"Siapa suruh kebo." Balas Jingga tak peduli.
Mawar cemberut.
Kedatangan satu persatu Siswi 11 IPA 3 yang sangat heboh membuat yang berada di kelas menatap mereka. Siswi-Siswi itu buru-buru duduk di bangku masing-masing.
"Untung enggak telat." Kata seorang Siswi sambil menepuk dada ketakutan.
"Siapa suruh Cogan mulu pikiran lo." Ledek seorang Siswa.
