Seseorang Di Balik Jendela

385 58 0
                                    

Selamat membaca mohon krisarnya terimakasih ❤️

Gilang Pramudiasnyah

Gilang Pramudiasnyah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sarla berhenti melangkah matanya menatap ke sekeliling, tempat asing, sebuah pondok tua dikelilingi pohon-pohon besar, mengapa Sarla bisa ada disini, apa dia tersesat? Kaki telanjang Sarla menyusuri pondok kecil tersebut. Langit menggelap karena sore hari ditambah mendung pertanda akan turunnya hujan. Sarla menengadah meskipun cukup terang tetapi Sarla ketakutan disini.

Suara ranting dan daun yang hanya menemani langkah Sarla. Sarla kebingungan bagaimana caranya agar keluar dari hutan, hutan ini seperti jalan buntu.

Sarla berhenti telinganya menangkap suara lain. Suara tangisan kecil. Samar-samar Sarla bisa mendengarnya. Entah keberanian dari mana, Sarla mencari asal suara tersebut. Kaki Sarla terus berjalan instingnya suara tersebut berada tak jauh di sekitarnya.

Kaki Sarla berhenti melangkah. Sebuah pohon besar tepat di hadapannya. Suara samar tangisan tersebut bisa Sarla dengar dengan jelas. Sarla memutari pohon untuk mencari pemilik suara tersebut.

Jantungnya berdegup cepat begitu tau dibalik pohon besar ini tidak ada siapa-siapa. Sementara suara tangisan yang sempat Sarla dengar telah berhenti. "Siapa kamu?" Sarla berteriak keras, suaranya gemetar. "To-long siapapun kamu, keluar jangan bersembunyi."

Sarla melangkah mundur sambil berteriak kencang. Jari-jarinya meremas gaun tidur yang Sarla kenakan. Sarla berhenti melangkah di belakangnya ada seorang perempuan seumuran dengannya memakai seragam sekolah. Seragam tersebut robek di bagian bahu dan pinggang. Sementara rok yang dia kenakan kotor karena tanah.

Rambut panjangnya terurai hingga sepinggang. Wajah serta bibirnya sangat pucat seperti bukan manusia. Sementara matanya merah.

Sarla menoleh ke belakang, tepat berhadapan dengan perempuan tersebut. "Kamu siapa?" Sarla berucap pelan. Rasa takut masih menguasai dirinya. Sarla ingin pulang tidak mau berada disini, Sarla takut.

"Tolong." Suaranya kecil nyaris tak terdengar.

Sarla menggeleng tak mengerti. Mata Sarla berair, air matanya siap meluncur.

Setelah mengucapkan kalimat tersebut suara teriakan kencang langsung terdengar mengisi sunyinya hutan. Perempuan dengan seragam sekolah tersebut ditarik paksa. Ada seorang laki-laki dengan jaket hitam menarik salah satu kaki milik perempuan tersebut.

Perempuan tersebut semakin menjauhi Sarla. Wajahnya yang berada di atas tanah menatap Sarla dengan air mata berlinang. Tangannya berusaha menggapai Sarla.

Sarla masih berdiri, namun hatinya merasa tak tenang, dengan gemetar Sarla mengikuti perempuan tersebut hingga berada di depan pondok tua yang pertama kali Sarla lihat.

The SecretWhere stories live. Discover now