💜💜💜💜💜
2 Minggu kemudian
Momo keluar dari kamar mandi dengan sangat bahagia melihat hasil dari benda pipih di tangannya itu.
"Hanya tinggal menunggu oppa pulang, maka aku akan memberi tahunya tentang kabar bahagia ini" ucap Momo sembari mengusap perutnya yang masih rata.
Tok tok tok
Tiba² terdengar suara ketukan pintu dari kamarnya. Momo pun berjalan menuju pintu dan membukanya.
"Eohh Sinb ada apa?" tanya Momo yang melihat Sinb di depan pintu kamarnya. "Apa Hoseok ada di dalam? Aku ingin berbicara penting dengannya" ucap Sinb mengintip ke dalam kamar.
"Oppa masih ada di kantor dia belum pulang, ada urusan penting apa kau dengan suamiku?" tanya Momo. "Kau lupa, aku juga istrinya sekarang" jawab Sinb membuat Momo memutar bola matanya.
Manik Sinb menatap tangan Momo yang sedang memegang sebuah benda pipih. "Apakah itu tespeck?" tanya Sinb kepada Momo.
Momo dengan cepat menyembunyikan tespeck itu kebelakang badannya. "Bukan apa apa" jawab Momo mengelak.
Apakah dia hamil?. -batin Sinb
"Ehmm ya sudah kalau opp eh maksudku Hoseok sudah pulang tolong panggil aku yah" ucap Sinb lalu meninggalkan Momo.
💜💜💜💜💜
Waktu menunjukkan pukul 14.55
Hoseok sudah pulang karena Chaeryoung yang meminta, Chaeryoung minta di temani oleh nya
"Appa..." teriak Chaeryoung menghampiri Hoseok dengan berlari. "Sayang jangan berlari" ucap Hoseok kepada Chaeryoung.
"Dimana yang lain?" tanya Hoseok kepada Momo yang sedang berjalan ke arahnya. "Sana Jeongsan dan Jungkook sedangkan check up karena menjelang kelahiran baby, Tzuyu dan Taekwon di rumah sakit menemani Mina bersama Jimin dan Jina, taehyung ke kantor dan belum pulang" jawab Momo panjang lebar.
"Kau sudah makan?" tanya Hoseok lagi kepada Momo. "Belum tapi tadi aku menghabiskan makanan Chaeryoung yang tidak habis" ucap Momo.
"Y sudah Chaeryoung kau turun dulu yah sayang" ucap Hoseok menurunkan Chaeryoung. "Oppa" panggil Momo. "Hmm?" dehem Hoseok sebagai jawaban.
"Aku-" belum selesai Momo berbicara tiba² sebuah secarik surat sudah berada di depan mata Hoseok yang berasal dari tangan Sinb.
"Apa ini?" tanya Hoseok mengambil surat yang di berikan Sinb. Momo mengerutkan keningnya merasa heran juga apa isi dari surat itu.
"Surat rumah sakit?" tanya Hoseok memandang ke arah Sinb dengan tatapan bingung. "Buka saja" ucap Sinb ramah.
Hoseok lalu membuka surat itu di depan Momo dan Sinb
Di surat ini menyatakan bahwa Sinb positif. -batin Hoseok
"Benarkan ini?" tanya Hoseok kepada Sinb. "Tentu Hoseok, aku hamil" ucap Sinb kesenengan.
Deg...
Pikiran Momo benar benar kalut, bagaimana Sinb bisa hamil? Berarti selama ini ucapan Hoseok tentang dirinya tak menyukai Sinb hanya sebuah tipu muslihat?
"Ehmm Momo, karena aku sedang mengandung anak dari Hoseok berarti boleh kan aku memanggilnya dengan sebutan oppa" tanya Sinb kepada Momo.
"Itu hak mu" jawab Momo dan lalu pergi ke kamarnya dengan tangisan yang bahkan tidak bisa terdengar. Jujur kini hati Momo 1000x lipat lebih sakit dari cacian yang biasa dia dapatkan dari Eomma Jung.
Momo menutup pintu kamarnya dan mengunci pintu kamar itu. Menyenderkan badannya ke pintu itu dan menangis.
"Kenapa kau harus berbohong oppa, kenapa kau harus berbohong" monolog Momo dengan tangisan nya .
"Eomma buka pintunya Eomma" teriak Chaeryoung dari luar kamar. "Sayang aku mohon dengarkan penjelasan aku dulu" ucap Hoseok yang ikut menggedor pintu kamar nya dan Momo
Hoseok sejenak terdiam mendengar suara tangisan Momo yang begitu keras. Betapa bodohnya dia, ini lah sebabnya kenapa Hoseok ak berani bilang bahwa dirinya sempat berhubungan badan dengan Sinb.
"Hoseok apa kau tak suka jika aku hamil?" tanya Sinb yang baru saja datang menghampiri Hoseok yang sedang cemas.
"Bisakah kau diam!!!! Istriku seperti ini karena dirimu!!!!!" bentak Hoseok, dia benar benar emosi tapi dia juga begitu cemas tentang istri pertamanya
"Hikss Hikss lihat sayang, appa mu membentak Eomma, seepetinya dia tidak menyukai keberadaanmu" monolog Sinb membuat Hoseok yang tadinya sibuk mengetuk² pintu langsung terdiam setelah mendengar ucapan Sinb.
Sinb berjalan menjauh dari Hoseok tapi bisa Hoseok lihat cara berjalan nya Sinb seperti berbeda, dan benar saja Sinb jatuh pingsan. Hoseok dengan cepat menggendong tubuh Sinb dan membawanya ke rumah sakit.
Di satu sisi, Momo yang sudah membaik, langsung membuka pintu meminta penjelasan dari suaminya itu, namun saat di buka hanya ada Chaeryoung saja.
"Eomma, Eomma jangan menangis yah" ucap Chaeryoung yang memeluk kaki Momo. "Sayang dimana appa mu?" tanya Momo kepada Chaeryoung.
"Tadi appa pergi menggendong Sinb imo yang sedang pingsan" ucap Chaeryoung. Dan lagi lagi seperti terkena sayatan, luka di hati Momo bertambah.
"Sayang kau nau ikut eomma kn?" tanya Momo kepada Chaeryoung. "Kemana Eomma?" tanya Chaeryoung bingung. "Kalau kau mau ikut, sudah cepat kemasi barang barang mu" ucap Momo.
"Tapi kemana Eomma? Appa ikut kn?" tanya Chaeryoung dengan polosnya. "Chaeryoung sayang Eomma kn?" tanya Momo dan di angguki oleh Chaeryoung.
"Nah sekarang kita akan pergi berdua saja, ayo cepat kemadi baju mu" ucap Momo dan dengan cepat Chaeryoung berlari menuju kamarnya membereskan bajunya.
Setelah membereskan bajunya, Momo menuliskan satu surat kecil kepada Hoseok dan menaruhnya di nakas dengan hasil tespeck bergaris dua milik Momo di atas surat itu.
Momo menatap sendu kamar yang selalu menjadi kenangan terindah akan dirinya dan Hoseok, kamar yang nuansanya sesuai dengan kemauan dirinya dan juga Hoseok. "Tapi mungkin sebentar lagi semua itu akan berubah" monolog Momo dan langsung pergi menuju Chaeryoung.
"Kau sudah siap sayang?" tanya Momo kepada Chaeryoung. "Sudah Eomma, ayo " ajak Chaeryoung. "Sini biar Eomma bawakan sayang" ucap Momo mengambil koper kecil milik Chaeryoung.
"Ahjussi jika ada yang mencari diriku atau Chaeryoung bilang saja mereka sedang pergi, jika ada yang bertanya kemana jawab saja tidak tau" ucap Momo kepada satpam yang ada di rumahnya itu.
"Baik nyonya" Jawabnya sembari membungkuk. Dan tibalah taksi di hadapan Momo, Momo dan Chaeryoung pun naik.
"Kemana saja asal jauh dari rumah ini" ucap Momo kepada supir itu. "Baik nyonya" jawabnya
Sampai jumpa semuanya, aku dan Chaeryoung akan hidup bersama dengan bayi yang ku kandung. Rumah ini terlalu kejam untuk diriku, banyak hal yang selalu membuatku sakit, aku tidak akan pernah melupakan rumah ini karena di rumah ini lah aku kehilangan Chaeyeon karena kecerobohan ku sendiri. Dunia begitu jahat, seakan tak sudi dan melarang diriku untuk bersama Hoseok oppa. Jadi lebih baik aku mundur dan pergi, sampai jumpa, berbahagialah kalian -Batin Momo dengan meneteskan air matanya
-
-
-
-
TBC

YOU ARE READING
𝐊𝐈𝐓𝐀 Season 2 [END]✔
RandomIni hanya kelanjutan kisah rumah tangga antara Sakook Taetzu Jimina Moseok Beserta anak anak mereka🥳 - - - ..............