AP - 1

12.5K 1.1K 130
                                    

⚠️this story contains older! Jeno and younger! Mark⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚠️this story contains older! Jeno and younger! Mark⚠️

Mark sedang mengerjakan laporannya di ruang staff ketika Profesor Jung, atasannya, mendekatinya.

"Mark? Bisakah kita bicara sebentar?"

Kebingungan tergambar jelas di wajah Mark tetapi dia berhenti mengetik dan menganggukkan kepalanya.

"Ya, Profesor, tentu saja. Apakah ada masalah?"

Mark mulai mendaftar semua hal yang harus dia serahkan kepada Profesor Jung, semuanya ada. Bagaimana dengan esai yang harus dia tandai?  Semua selesai kemarin. Mungkin ini tentang laporan-

"Aku sudah mengamatimu beberapa waktu belakangan ini."

Sial, apakah dia melakukan kesalahan beberapa hari terakhir-

"Bisakah kamu menjadi dosen pengganti untuk kelasku?"

Profesor Jung menatapnya, tersenyum. Mark mengedipkan matanya beberapa kali, dia mungkin tidak mendengar ini dengan benar.

Yang lebih tua tertawa terbahak-bahak.

"Aku tahu ini mungkin agak sulit untuk diterima. Aku ingin mengambil cuti panjang untuk anakku."

Mengajar selalu menjadi salah satu hasrat Mark dan kesempatan ini mungkin tidak akan datang lagiuntuk kedua kalinya.

"Untuk berapa lama?" Suaranya tidak yakin.

Profesor Jung menghela nafas panjang.

"Sekitar dua atau tiga bulan. Soalnya, anakku, Jaehyun. Dia akan mengadakan tour. Dan saya ingin bersamanya dan mendukungnya untuk tour solo pertamanya. Saya sudah memberi tahu kepala departemen mengenai hal ini dan dia setuju untuk menjadikan kamu sebagai pengganti saya."

Mark mengangguk, mencerna semua informasi yang diterimanya.

"Aku mungkin perlu beberapa hari untuk memutuskan, Prof."

Profesor Jung mengangguk.

"Aku tahu ini terlihat seperti aku menyerahkan tanggung jawab yang sangat besar kepadamu, dan mengajar tentu saja membutuhkan komitmen dan tanggung jawab yang besar. Tapi aku, diriku sendiri, percaya bahwa kamu memiliki apa yang diperlukan seorang dosen, Mark."

Dia menepuk bahu yang lebih muda sebelum kembali ke mejanya.

Mark kemudian duduk di kursinya dengan dengan pandangan kosong. Wajahnya memandang ke depan dengan horror.

"What the...."

Sebenarnya Mark telah jatuh cinta pada mengajar untuk waktu yang cukup lama. Pertama kali ketika dia berada di sekolah menengah, dia membantu teman-temannya di kelas dalam pelajaran yang sulit bagi mereka dan jumlah kegembiraan yang dia dapatkan setelah melihat nilai teman-temannya meningkat adalah hal yang tak tergantikan.

Assistant Professor - MARKNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang